jam, setelah itu dilakukan pemeraman. Hal ini tergantung varietas, biasanya pemeraman berlangsung kisaran 36-48 jam,
dengan ditandai benih membengkak dan keluarnya calon lembaga berwarna putih. Untuk lokasi yang endemik hama
penggerek batang lakukan perlakuan benih dengan pertisida berbahan aktif fiproni dengan cara mencampurkan petisida
dengan benih pada saat benih ditiriskansebelum diperam dengan tekaran 5-100 kg benih padi.
3. Bibit Muda Umur 15-20 hari HSS
Bibit muda adalah bibit padi yang berumur 15-20 HSS
hari setelah sebar. Penamaan bibit muda 2-3 perumpun akan tumbuh dan berkembang lebih baik, sistem perakaran lebih intensif, anakan lebih
banyak lebih beradaptasi dengan lingkungan dibandingkan dengan bibit yang lebih tua. Pada daerah yang terbanyak keong mas dianjurkan
menggunakan umur yang lebih tua, untuk mendapat bibit yang baik, harus diperhatikan sebagai berikut :
Persemaian
1. Penyiapan Benih
2. Penyiapan Lahan persemaian basah dengan membuat
bendengan tanah yang telah diolah, dengan lebar 1,2 m dan panjang sesuai kebutuhan, saluran 20cm antar
bendengan, sesuai pedoman adalah luas persemaian kira- lira 4 dari luas tanam, kerapatan penyebaran benih
adalah 50 gr benihm kisaran 1-1,5 genggam .
Universitas Sumatera Utara
3. Campuran saat pembuatan tempat persemaian, tambakan
cukup banyak campuran sekam atau bahan organik sekitar 2 kgm². Hal ini dilakukan antara lain untuk
meningkatkan kesuburan tanah dan memudahkan pencabutan bibit di persemaian.
4. Pengolahan Tanah
Pengelolahan tanah dapat dilakukan dengan traktor atau ternak menggunakan singkal dengan gedalaman 720 cm. Pengelolahan tanah
dengan traktor menggunakan jasa alsintan dengan pembajakan sistem borongan, namun hal ini kurang efektif. Pada teknologi PTT pengolahan
tanah harus dilakukan dengan dalam dan hingga berlumpur, kemudian pembuatan saluran kembali keliling dan lebar 20 cm dan genangi selama
5-7 hari. Kemudian dilakukan pembajakan kedua diikuti penggaruan untuk meratakan dan pelumpuran kemudian diberi pupuk organik dalam
bentuk jerami atau pupuk kandang sebanyak 2 tonHa pada saat pengolahan kedua.
5. Penggunaan Bahan Organik
Pupuk organik dalam bentuk yang telah di komposkan berperan penting dalam perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah serta sebagai sumber
nutrisi tanaman. Sumber bahan kompos terdiri dari limbah organik seperti sisa sisa tanaman, sampah rumah tangga, kotoran ternak, arang sekam dan
abu dapur. Kegunaan bahan organik yaitu :
Universitas Sumatera Utara
• Meningkatkan kesuburan tanah • Memberikan tambahan hara
• Meningkatkan aktivitas jasad renik • Memperbaiki sifat fisik tanah
Dalam pemberian pupuk organik berkisar ± 2 tonha. 6.
Cara Tanam Sistem Legowo 4:1 Tanam sistem legowo 4:1 adalah sistem rekayasa teknik tanam yang
merupakan perubahan dari jarak tanam tegel, jarak tanam yang digunakan sistem legowo 4:1 dengan jarak tanam 20x10 cm x 40 cm dan jumlah
bibit yang ditanam 2-3 bibit perumpun, dengan umur 15-20 hari, sehingga dapat menghemaat benih, sedangkan jumlah benih per hektar pada
teknologi PTT adalah 10-15 kgha. Untuk memudahkan pelaksanaan tanam secara teratur sebaiknya
menggunakan alat bantu yang disebut caplak. Keuntungan sistem legowo 4:1 ini :
• Menghasilkan populasi tanaman persatuan luas meningkat • Pertumbuhan padi lebih merata karena dengan adanya ruang
terbuka diantara dua barisan legowo sehingga tanaman padi mempunyai kesempatan yang sama delam mendapatkan sinar
matahari. • Memudahkan pemeliharaan karena gulma yang berada pada
lorong yang kosong pertumbuhan terhambat. Pengendalian gulma dengan menggunakan landakan hanya dilakukan satu arah
sepanjang barisan legowo.
Universitas Sumatera Utara
Disamping itu juga ada kelemahan sistem legowo yaitu : • Kebutuhan benih meningkat
• Upah tanam meningkat 7.
Pemupukan Spesifik Lokal Pemupukan spesifik lokasi merupakan pemberian pupuk yang
disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersedian hara dalam tanah dan lingkungan setempat. Untuk pemupukan P dan K berdasarkan status
hara menggunakan perangkat uji tanah sawah PUTS , sedangkan kebutuhan nitrogen N pemberian susulan dengan menggunakan BWD
Bagan Warna Daun yang mencerminkan warna daun padi, didaerah penelitian desa Sambirejo penggunaan BWD direkomendasikan untuk
digunakan pada pemupukan ke-3 umur tanaman 21-28 HSS kerena petani menunjukan bahwa petani lebih cocok menggunakan BWD
berdasarkan waktu yang ditentukan. 8.
Irigasi Berselang Pada irigasi berselang tanah mendapat aerosi beberapa kali agar tidak
terlalu lama dalam kondisi anareobik dengan cara mengatur waktu pemberian air dan waktu pengeringandrainase. Irigasi berselang biasanya
digunakan pada musim kemarau, jika musim hujan hanya diberikan pada daerah irigasi yang managemennya baik. Irigasi berselang mempunyai
manfaat seperti : • Menghemat air irigasi
• Akar perkembangan lebih banyak • Mempercepat waktu panen
Universitas Sumatera Utara
• Jasad renik bertambah aktif • Mengurangi jumlah anakan tidak produktif
• Mencegah keracunan besih Cara pengairan irigasi berselang :
• Tanam bibit pada kondisi macak-macak dan berangsur diairi 2-5 cm sampai 10 hari
• Umur 7-41 HST biarkan sawah mengering sendiri, setelah tanah retak selama 1 hari, diairi lagi setinggi 5 cm kemudian biarkan
sawah mongering sendiri. Kondisi macak macak dan pemberian air di gilir dengan selang 3-5 hari sekali.
• Ulangi seperti No 1 dan 2 sampai stadia berbunga • Umur 41-90 HST, lahan sawah tetap tergenang air setinggi 5 cm
diusahakan pada fase ini petakan sawah tidak mengalami kekeringan serta 10 hari sebelum panen hingga panen tidak
diairilahan sawah dikeringkan • Cara teknik dapa menggunakan silinder alas terbuka dengan
dinding berlunag dan dipasang pada jarak 75 cm dari pematang silinder dapat terbuat paralon tebal 2 mm, panjang 30 cm
berdiameter 20 cm. 9.
Pupuk Mikro Belum optimalnya hasil tanaman dibeberapa tempat diduga karena
adanya kekurangan unsure mikro, seperti belerang S,seng Zh dan tembaga Cu, untuk mengatasinya adanya kendala tersebut maka perlu
diukur tingkat kemasaman tanah pH dan analisis tanah. Jila pH tanah
Universitas Sumatera Utara
6,5 perlu diberi pupuk 10 kg serbuk belerang atau 50 kg Zaha sebagai pupuk dasar penganti pupuk urea. Bila Ph 6,0 cukup diberi 20 kg Zaha
sebagai pupuk dasar mengantikan pupuk urea 10.
PHT Sesuai OPT Pendahuluan hama terpadu merupakan program pengelolahan pertanian
secara terpadu dengan memanfaatkan berbagai teknik pengendalian yang layak mekanik, fisik dan ekonomi dengan tetap memperhatikan aspek
aspek ekologi, ekonomi dan budaya untuk menciptakan suatu sistem pertanian yang berlanjutan menurut BPTP PHT sesuai OPT dilakukan
secara konsep PHT dimana pendekatan pengelolahan beraneka ragam teknik pengendalian secara pasti, kemudian secara implementasi PHT
yang merupakan teknologi atau cara melaksanakan PHT yang langsung dapat dipraktekan dilahan petani, serta ambang ekonomi yaitu kecepatan
populasi hama atau persentase karusakan akibat hama yang segera membutuhkan tindakan, dengan mencegahnya populasi yang akan
merugikan dari segi ekonomi. 11.
Pengendalian Gulma Pengendalian gulma dengan manual tangan, landakgasrok, dengan
rumput diantara tanaman padi dicabut, lalu dibenamkan di dalam tanah, untuk menambah unsure hara dalam tanah, hal ini dilakukan pada umur
sekitar 14 hari setelah pindah tanam, kemudian pada umur sekitar 25 hari dilakukan dengan gasrok dan umur 35 hari dilakukan hal yang sama..
herbisada bertujuan untuk mencegah agar akar gulma dapat mengeluarkan racun bagi akar tanaman padi, mengurangi persaingan
Universitas Sumatera Utara
terhadap hara, sinar matahari dan air. Dalam pelaksanaan PTT padi sawah sangat dianjurkan menggunakan cara manual dan alat Bantu
gasroklandak. Keuntungan menggunakan landak :
• Lebih ekonomis dibanding manualtangan • Merangsang pertumbuhan akar
• Pemberian pupuk lebih efektif Ramah lingkungan dibanding penggunaan herbisida.
12. Penanganan Panen dan Pasca Panen
Panen pada waktu yang tepat yaitu hitung sejak padi mulai berbunga biasanya 30-35 hari dapat dipanen setelah padi berbunga, dan 95 mulai
menguning dan beberapa butir padi 4-5 butir pada pangkal mulai hijau tua. Kemudian panen dan berontokan dengan cara :
• Gunakan sabit bergerigi • Potong tanah 1 atas bila menggunakan mesin perontok
• Potong bagian bawah rumpun bila dengan pedal fresher • Usahakan memakai alas dan tirai penutup
3. Penggunaan Benih