2.6. Penelitian Sebelumnya
Indratno 2006 melakukan kajian Pengembangan Pusat Pertumbuhan Dalam Rangka Pengembangan Kawasan Perdesaan: Studi Kasus Kawasan Terpilih Pusat
Pertumbuhan Desa KTP2D di Bandung. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkembangan desa dipengaruhi oleh infrastruktur desa, salah satu diantaranya adalah
jalan desa. Kondisi jalan desa mempengaruhi pertumbuhan desa, di mana semakin baik kondisi jalan desa maka pertumbuhan desa cenderung semakin meningkat.
Panggabean 2008, melakukan studi tentang Peranan Pertanian Dalam Ekonomi Pedesaan. Hasil studi menunjukkan bahwa pertanian memiliki peran yang
sangat penting dalam pembangunan ekonomi, di mana pembangunan pertanian merupakan prasyarat adanya kemajuan dalam tahapan-tahapan pembangunan
selanjutnya. Pembangunan pertanian merupakan penentu utama dalam pertumbuhan ekonomi pedesaan, di mana salah satu kendala dalam pertumbuhan ekonomi pedesaan
adalah kurang infrastruktur yang memada di pedesaan. Setiawan 2008 melakukan penelitian dengan judul Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan Dengan Partisipasi Masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat cukup tinggi dalam
pembangunan infrastruktur pedesaan. Hal ini berhubungan dengan harapan masyarakat desa agar aksesibilitas dari dan ke desa menjadi lancar sehingga akan
memperlancar pemasaran hasil-hasil produksi pertanian, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat desa, yang pada umumnya adalah petani.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa pertanian
Universitas Sumatera Utara
memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi masyarakat desa. Perkembangan desa dipengaruhi oleh infrastruktur desa, salah satunya adalah jalan
desa. Sehubungan dengan penelitian, maka pembangunan jalan desa di Desa Kuta Rayat diharapkan akan meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat desa.
2.7. Kerangka Berpikir
Dalam rangka meningkatkan percepatan pembangunan pedesaan, maka pemerintah melakukan PNPM PISEW yang bertujuan untuk meningkatkan
infrastruktur sosial ekonomi wilayah pedesaan. Program ini terdiri dari tiga kelompok kegiatan utama, yaitu investasi untuk pengembangan infrastruktur desa, investasi
untuk kegiatan penunjang produksi pertanian, serta investasi untuk peningkatan saran pendukung. Infrastruktur desa terutama jalan yang memadai dapat meningkatkan
aksesibilitas masyarakat desa, yang dapat dilihat dari kelancaran pengangkutan barang dan orang, waktu tempuh, penurunan biaya angkut hasil pertanian, serta
manfaat jalan bagi masyarakat sehari-hari. Pembangunan kegiatan penunjang peningkatan produksi pertanian berarti juga membangun ekonomi pedesaan sehingga
pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat di desa, baik dari segi harga produksi maupun dari segi ketersediaan sarana produksi. Selain itu masyarakat
desa juga membutuhkan prasarana pendukung lainnya, seperti air bersih dan sanitasi lingkungan, prarsana pendukung pendidikan maupun kesehatan. Di mana
pembangunan prasarana pendukung ini akan meningkatkan kualitas lingkungan dan sumber daya manusia pendesaan.
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan pendapatan masyarakat desa dengan ketersediaan aksesibilitas desa yang memadai akan meningkatkan pengembangan wilayah. Hubungan ini
diperlihatkan dalam skema pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Penelitian
Program Pembangunan Pedesaan
Peningkatan Jalan Desa melalui PNPM PISEW
Pengembangan Wilayah Pendapatan
Masyarakat Aksesibilitas Masyarakat
- Kelancaran pengangkutan
- Waktu tempuh
- Penurunan biaya angkut
Peningkatan harga lahan
Universitas Sumatera Utara
2.8. Hipotesis