Definisi dan Batasan Operasional 63.5

H : r s H = 0 peningkatan pendapatan masyarakat atau peningkatan aksesibilitas tidak berhubungan dengan pengembangan wilayah di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo. 1 : r s Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik r, dengan ketentuan: H ≠ 0 peningkatan pendapatan masyarakat atau peningkatan aksesibilitas berhubungan dengan pengembangan wilayah di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo di terima jika r hitung r tabel ; H di tolak jika r hitung r tabel .

3.6. Definisi dan Batasan Operasional

Untuk mengarahkan dan menghindari salah pengertian dalam pelaksanaan penelitian ini, maka dibuat batasan operasional, sebagai berikut: 1. Infrastruktur desa adalah fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, instalasi- instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan desa, pelayanan sistem desa maupun pelayanan kepada masyarakat. 2. Jalan desa adalah akses yang menghubungkan masyarakat desa dengan lokasi- lokasi desa maupun dengan wilayah lainnya. 3. Aksesibilitas adalah pergerakan manusia, barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat lain,dalam hal ini diukur dari waktu tempuh jam. Universitas Sumatera Utara 4. Pendapatan masyarakat adalah keseluruhan penerimaan yang diterima anggota masyarakat dalam rumah tangga Rpbulan. 5. Pengembangan wilayah adalah upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Geografis dan Fisik Wilayah Secara Geografis letak Kabupaten Karo berada diantara 2º50’–3º19’ Lintang Utara dan 97º55’–98º38’ Bujur Timur dengan luas 2.127,25 Km 2 Wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian 120 – 1420 M di atas permukaan laut. Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah: sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang, sebelah selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir, sebelah timur dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun dan sebelah barat dengan Propinsi Aceh. atau 2,97 persen dari luas Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi aktif terletak di wilayah ini sehingga rawan gempa vulkanik. Tabel 4.1. Luas Wilayah Kabupaten Karo Berdasarkan Ketinggian No. Ketinggian m dpl Luas Ha 1. 120 – 200 28.606 13,45 2. 200 – 500 17.856 8,39 3. 500 – 1000 84.892 39,91 4. 1000 – 1400 70.774 33,27 5. 1400 10.597 4,98 Jumlah 212.725 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Karo Dalam Angka, 2010 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan sudut kemiringanlereng tanahnya luas lahan di Kabupaten Karo dapat dibedakan sebagai berikut: Tabel 4.2. Luas Wilayah Kabupaten Karo Berdasarkan Kemiringan Lahan No. Kemiringan Luas Ha 1. Datar 2 23.900 11,24 2. Landai 2 – 15 74.919 35,22 3. Miring 15 – 40 41.169 19,35 4. Curam 40 72.737 34,19 Jumlah 212.725 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Karo Dalam Angka, 2010 Kabupaten Karo terkenal sebagai daerah penghasil berbagai buah-buahan dan bunga-bungaan, dan mata pencaharian penduduk yang terutama adalah usaha pertanian pangan, hasil hortikultura dan perkebunan rakyat. Keadaan hutan cukup luas yaitu mencapai 129.749 Ha atau 60,99 persen dari luas Kabupaten Karo. Kabupaten Karo merupakan Daerah Hulu Sungai DHS dan Daerah Aliran Sungai DAS WampuUlar, sub Daerah Aliran Sungai Laubiang Kabupaten Karo terdiri dari 17 kecamatan, dengan luas wilayah masing- masing kecamatan adalah sebagai berikut Tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Karo No. Kecamatan Luas Km 2 Rasio terhadap Luas Kabupaten 01. Mardinding 267,11 12,56 02. Laubaleng 252,60 11,87 03. Tigabinanga 160,38 7,54 04. Juhar 218,56 10,27 05. Munte 125,64 5,91 06. Kutabuluh 195,70 9,20 07. Payung 47,24 2,22 08. Tiganderket 86,76 4,08 09. Simpang Empat 93,48 4,39 10. Naman Teran 87,82 4,13 11. Merdeka 44,17 2,08 12. Kabanjahe 44,65 2,10 13. Berastagi 30,50 1,43 14. Tigapanah 186,84 8,78 15. Dolat Rayat 32,25 1,52 16. Merek 125,51 5,90 17. Barus Jahe 128,04 6,02 Jumlah 2.127,25 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Karo Dalam Angka, 2010 Kecamatan Naman Teran merupakan salah satu dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Karo dengan Ibukota kecamatan di desa Naman yang berjarak 20 km dari Kabanjahe sebagai ibukota kabupaten dan 97 km dari Medan ibukota propinsi. Kecamatan Naman Teran dibentuk atas dasar PERDA 04 tahun 2005, dimana Kecamatan Simpang Empat dimekarkan menjadi 3 tiga kecamatan yaitu Kecamatan Universitas Sumatera Utara Simpang Empat Sebagai Kecamatan Induk, Kecamatan Naman Teran hasil pemekaran dan Kecamatan Merdeka hasil pemekaran. Kecamatan Naman Teran dengan luas ± 87,82 km² berada pada ketinggian rata-rata 1300-1600 m di atas permukaan laut dengan temperatur 16ºC-17ºC dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Merdeka Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tiganderket Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Payung dan Simpang Empat Secara administratif, kecamatan Naman Teran terdiri dari 14 desa dengan luas wilayah 87,82 km 2 . Luas Kecamatan Naman Teran berdasarkan desa adalah sebagai berikut Tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Luas Wilayah Kecamatan Naman Teran Berdasarkan Desa No. Desa Luas Km 2 Rasio terhadap Kecamatan 1 Kuta Gugung 8.94 10.18 2 Sigarang-garang 7.54 8.59 3 Berkerah 3.82 4.35 4 Simacem 4.65 5.29 5 Sukanalu 5.59 6.37 6 Kuta Tonggal 2.95 3.36 7 Sukandebi 3.36 3.83 8 Naman 3.85 4.38 9 Sukatepu 2.63 2.99 10 Ndeskati 4.32 4.92 11 Kuta Mbelin 8.45 9.62 12 Gung Pinto 8.12 9.25 13 Kebayaken 9.39 10.69 14 Kuta Rayat 14.21 16.18 Jumlah 87.82 100 Sumber: BPS Kecamatan Naman Teran Dalam Angka, 2010

4.1.2. Demografi

Jumlah penduduk di Kecamatan Naman Teran pada tahun 2009 adalah sebanyak 12.652 jiwa, yang terdiri dari 6.348 jiwa laki-laki dan 6.304 jiwa perempuan. Persebaran penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Naman Teran adalah sebagai berikut Tabel 4.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No. Desa Laki-laki Jiwa Perempuan Jiwa Jumlah Penduduk Kepadatan Jiwakm 2 1 Kuta Gugung 396 432 828 92,62 2 Sigarang-garang 740 799 1.539 204,11 3 Berkerah 201 195 396 103,66 4 Simacem 272 255 527 113,33 5 Sukanalu 569 560 1.129 201,97 6 Kuta Tonggal 163 174 337 114,24 7 Sukandebi 536 504 1.040 309,52 8 Naman 877 848 1.725 448,05 9 Sukatepu 247 240 487 185,17 10 Ndeskati 440 386 826 191,20 11 Kuta Mbelin 611 604 1.215 143,79 12 Gung Pinto 276 279 555 68,35 13 Kebayaken 197 198 395 42,07 14 Kuta Rayat 823 830 1.653 116,33 Jumlah 6.348 6.304 12.652 144,07 Sumber: BPS Kecamatan Naman Teran Dalam Angka, 2010 Berdasarkan data jumlah penduduk tersebut diketahui bahwa penduduk yang terbanyak terdapat di Desa Naman yaitu sebanyak 1.725 jiwa, kemudian Desa Kuta Rayat sebanyak 1.653 jiwa. Sedangkan penduduk yang paling sedikit jumlahnya terdapat di Desa Kuta Tonggal yaitu sebanyak 337 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa perserbaran penduduk pada desa-desa yang ada tidak merata. Berdasarkan kepadatan penduduk, dapat dilihat bahwa desa yang paling padat penduduknya adalah Desa Naman dengan kepadatan 448,05 jiwa per km 2 , kemudian Desa Sukandebi dengan Universitas Sumatera Utara keadatan 309,52 jiwa per km 2 . Sedangkan dengan yang paling tidak padat adalah Desa Kebayaken dengan kepadatan penduduk 42,07 jiwa per km 2 Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kecamatan Naman Teran disajikan pada Tabel berikut: . Tabel 4.6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur No. Umur Tahun Laki-laki Jiwa Perempuan Jiwa Jumlah Penduduk 1 0 - 4 742 690 1432 2 5 - 9 709 645 1354 3 10 - 14 707 654 1361 4 15 - 19 638 603 1241 5 20 - 24 511 529 1040 6 25 - 29 544 555 1099 7 30 - 34 509 504 1013 8 35 - 39 445 449 894 9 40 - 44 382 390 772 10 45 - 49 318 321 639 11 50 - 54 246 243 489 12 55 - 59 187 205 392 13 60 - 64 164 176 340 14 65 + 246 340 586 Jumlah 6348 6304 12652 Sumber: BPS Kecamatan Naman Teran Dalam Angka, 2010 Berdasarkan kelompok umur tersebut diketahui dependency ratio di Kecamatan Naman Teran sebesar 1,67. Dengan demikian masih lebih banyak kelompok usia produktif dibandingkan dengan penduduk dengan usia non produktif. Kecamatan Naman Teran merupakan daerah pedesaan, dengan sumber mata Universitas Sumatera Utara pencaharian utama masyarakatnya adalah pertanian, sebagaimana disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Lapangan Pekerjaan No. Desa Pertanian Industri PNSABRI Lainnya Jumlah 1 Kuta Gugung 291 3 5 299 2 Sigarang-garang 342 1 17 21 381 3 Berkerah 192 4 10 206 4 Simacem 145 8 12 165 5 Sukanalu 267 2 8 16 293 6 Kuta Tonggal 101 6 6 113 7 Sukandebi 341 12 15 368 8 Naman 472 6 30 18 526 9 Sukatepu 141 5 3 149 10 Ndeskati 242 9 3 254 11 Kuta Mbelin 315 1 8 3 327 12 Gung Pinto 135 8 4 147 13 Kebayaken 121 10 3 134 14 Kuta Rayat 637 1 19 16 673 Jumlah 3742 11 147 135 4035 Sumber: BPS Kecamatan Naman Teran Dalam Angka, 2010

4.1.3. Penggunaan Lahan

Pertanian yang dilakukan pada umumnya adalah pertanian lahan kering, sebagaimana disajikan pada Tabel 4.8. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Penggunaan Lahan di Kecamatan Naman Teran No. Desa Non Pertanian Ha Pertanian Non Sawah Ha Sawah Ha Jumlah Ha 1 Kuta Gugung 318 556 20 894 2 Sigarang-garang 248 446 60 754 3 Berkerah 135 247 - 382 4 Simacem 159 306 - 465 5 Sukanalu 191 368 - 559 6 Kuta Tonggal 101 194 - 295 7 Sukandebi 115 221 - 336 8 Naman 134 251 - 385 9 Sukatepu 89 174 - 263 10 Ndeskati 148 284 - 432 11 Kuta Mbelin 288 557 - 845 12 Gung Pinto 287 525 - 812 13 Kebayaken 337 602 - 939 14 Kuta Rayat 555 787 79 1.421 Jumlah 3.105 5.518 159 8.782 Sumber: BPS Kecamatan Naman Teran Dalam Angka, 2010 Berdasarkan data penggunaan lahan tersebut diketahui bahwa lahan kering pertanian non sawah yang paling luas terdapat di Desa Kuta Rayat 787 Ha, kemudian Desa Kebayaken 602 Ha serta Desa Kuta Mbelin 557 Ha dan Desa Kuta Gugung 556 Ha. Komoditi yang pada umumnya diusahakan masyarakat pada lahan pertanian adalah sayur-sayuran, sebagaimana disajikan pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Luas Panen dan Produksi Sayur-sayuran di Kecamatan Naman Teran, 2010 No. Jenis Sayuran Luas Panen Ha Produksi Ton 1 Buncis 42 525 2 Cabe 315 3937.5 3 Ercis 15 187.5 4 Kentang 465 5812.5 5 Kol Bunga 15 187.5 6 Kubis 600 7500 7 Labu Siam 10 125 8 Lobak 6 75 9 Sawi 175 2187.5 10 Terong 45 562.5 11 Tomat 345 4312.5 12 Wortel 19 237.5 Sumber: BPS Kecamatan Naman Teran Dalam Angka, 2010

4.1.4. Jalan Desa di Kabupaten Karo

Salah satu program yang sangat mendesak di Kabupaten Karo adalah pembangunan infrastruktur jalan usaha tani dan jalan produksi tani. Di beberapa desa di berbagai kecamatan mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga para petani kewalahan dalam mengangkut hasil panen atau membawa pupuk ke ladang mereka. Selama tiga tahun ini beberapa desa telah merasakan manfaat adanya jalan usaha tani yang dibangun melalui program PNPM Mandiri Perdesaan atau PNPM PISEW. Namun jumlahnya masih-masih sangat sedikit atau belum signifikan dibanding dengan luas daerah pertanian di Kabupaten Karo. Dinas Pertanian dan Perkebunan sendiripun mempunyai program peningkatan jalan usaha tani atau program Universitas Sumatera Utara peningkatan jalan produksi pertanian tetapi sama dengan hal di atas jumlahnya masih terlalu minim. Salah satu desa yang mendapat bantuan pembangunan jalan usaha tani melalui program PNPM Mandiri Perdesaan atau PNPM PISEW adalah Desa Kuta Rayat di Kecamatan Naman Teran. Secara umum kondisi jalan menurut jenisnya di Kecamatan Naman Teran adalah sebagai berikut. Tabel 4.10. Kondisi Jalan Menurut Jenisnya di Kecamatan Naman Teran No. Desa Jenis Jalan km Aspal Diperkeras Tanah Setapak Jumlah 1 Kuta Gugung 1.0 2.0 0.5 0.5 4.0 2 Sigarang-garang 1.0 1.0 10.0 10.0 22.0 3 Berkerah 3.0 1.0 0.0 0.0 4.0 4 Simacem 3.0 5.0 1.0 1.0 10.0 5 Sukanalu 1.0 3.0 3.0 1.0 8.0 6 Kuta Tonggal 0.0 2.0 1.0 1.0 4.0 7 Sukandebi 2.0 1.0 0.0 0.0 3.0 8 Naman 3.0 1.0 2.0 2.0 8.0 9 Sukatepu 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 10 Ndeskati 0.0 0.0 20.0 10.0 30.0 11 Kuta Mbelin 3.0 6.0 10.0 0.0 19.0 12 Gung Pinto 1.0 1.0 3.0 2.0 7.0 13 Kebayaken 0.0 5.2 8.0 0.5 13.7 14 Kuta Rayat 0.0 25.0 5.0 1.0 31.0 Jumlah 18.0

53.2 63.5

29.0 163.7

Sumber: BPS Kecamatan Naman Teran Dalam Angka, 2010 Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa dari 163,7 km panjang jalan di Kecamatan Naman Teran, didominasi oleh jalan tanah dan jalan diperkeras, masing- masing 63,5 km 38,8 dan 53,2 km 32,5. Kondisi jalan ini akan mempengaruhi Universitas Sumatera Utara akses petani ke pusat-pusat pemasaran hasil pertania yang selanjutnya akan mempengaruhi pendapatan petani. Program PNPM PISEW di Kecamatan Naman Teran telah dilakukan sejak tahun 2009 dengan fokus membangun jalan usaha tani ke sentra produksi pertanian, sebagai berikut: Tabel 4.11. Pelaksanaan Program PNPM PISEW di Kecamatan Naman Teran Tahun Program Panjang m Biaya Rp 2009 1. Perkerasan jalan ke juma Deleng 260 49.966.000 2. Perkerasan jalan ke juma Kuburen 310 49.688.000 2010 1. Perkerasan jalan ke juma Perdeleng 287,5 50.000.000 2. Perkerasan jalan ke juma Gedung 288 50.000.000 2011 1. Perkerasan dengan telfot ke juma Lau Ningindet 290 50.000.000 2. Lanjutan perkerasan jalan dengan telfot ke juma Perdeleng 300 50.000.000 3. Pembangunan rabat beton lingkungan desa 530 50.000.000 Sumber: Konsultan PNPM PISEW Kecamatan Naman Teran.

4.2. Karakteristik Responden

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

6 95 119

PENGARUH PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH (PISEW) TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN NAMAN TERAN KABUPATEN KARO

1 48 7

Dampak Bencana Pasca Meletusnya Gunung Sinabung Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bekerah Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

17 231 126

Jenis, Potensi Dan Nilai Ekonomi Hasil Hutan Yang Di Manfaatkan Masyarakat Sekitar Kawasan Tahura Bukit Barisan (Studi Kasus: Desa Dolat Rayat Kecamatan Dolat Rayat Dan Desa Kuta Rayat Kecamatan Naman Teran )

3 52 84

Dampak Bencana Pasca Meletusnya Gunung Sinabung Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi di Desa Kutarayat Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

9 83 126

Konflik Sosial di Desa Kuta Rayat, Kecamatan Naman Teran (Studi Deskriptif Tentang Konflik Perebutan Tanah Warisan)

2 27 86

Pengaruh Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)Terhadap Pengembangan Wilayah di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

0 0 14

Dampak Bencana Pasca Meletusnya Gunung Sinabung Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bekerah Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

0 1 18

Dampak Bencana Pasca Meletusnya Gunung Sinabung Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bekerah Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

0 1 45

Dampak Bencana Pasca Meletusnya Gunung Sinabung Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bekerah Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

0 1 9