faktor pembatas pada ekosistem perairan Barus, 1996. Perairan yang mempunyai nilai kisaran pH 4 tidak dapat mendukung untuk tumbuh dan
berkembangnya organisme akuatik baik ikan, tanaman maupun inverterbrata.
h. Kandungan Nitrat NO
3 -
dan Posfat PO
4 3-
Banyaknya unsur hara mengakibatkan tumbuh subrnya tumbuhan, terutama makrophyta dan fitoplankton. Fitoplankton dapat menghasilkan
energi dan molekul yang kompleks jika tersedianya bahan nutrisi. Nutrisi yang paling penting adalah nitrit dan posfat Nybakken, 1992. Fosfat merupakan
unsur penting dalam air. Fosfat terutama berasal dari sedimen yang selanjutnya akan terfiltrasi dalam air tanah dan akhirnya masuk ke sistem
perairan Barus, 2004. Komponen nitrit NO
2
jarang ditemukan pada badan air permukaan karena langsung dioksidasi menjadi nitrat NO
3
. Di wilayah perairan neritik yang relatif dekat dengan buangan industri umumnya nitrit bisa dijumpai,
mengingat nitrit sering digunakan sebagai inhibitor terhadap korosi pada air proses dan pada sistem pendingin mesin. Bila kadar nitrit dan fospat terlalu
tinggi bisa menyebabkan perairan bersangkutan mengalami keadaan eutrof sehingga terjadi blooming dari salah satu jenis fitoplankton yang
mengeluarkan toksin. Kondisi seperti itu bisa merugikanhasil kegiatan perikanan pada daerah perairan tersebut Wibisono, 2005
i. TDS Total Dissolved Solid
TDS merupakan ukuran zat terlarut baik itu zat organik maupun anorganik, mis : garam, dll yang terdapat pada sebuah larutan. Umumnya
berdasarkan definisi di atas seharusnya zat yang terlarut dalam air larutan harus dapat melewati saringan yang berdiameter 2 mikrometer 2×10-6
meter. Jumlah kandungan zat padat terlarut dalam air juga mempengaruhi penetrasi cahaya matahari masuk ke dalam badan perairan, Jika nilai TDS
tinggi maka penetrasi cahaya matahari akan berkurang, akibatnya proses fotosintesis juga akan berkurang yang akhirnya akan mempengaruhi
produktivitas perairan Sastrawijaya, 1991
Universitas Sumatera Utara
j. TSSTotal Suspended Solid
Total suspended solid atau padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat mengendap
langsung. Padatan tersuspensi terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen seperti bahan-bahan organik
tertentu, tanah liat dan lain-lain. Misalnya air permukaan mengandung tanah liat dalam bentuk tersuspensi. Partikel tersuspensi akan menyebarkan cahaya
yang datang, sehingga menurunkan intensitas cahaya yang disebarkan. Padatan tersuspensi dalam air umumnya terdiri dari fitoplankton, zooplankton,
sisa tanaman dan limbah industri Widowati, dkk, 2008.
K. Kandungan Organik Substrat
Menurut Seki 1982, komponen organik utama yang terdapat didalam air adalah asam amino, protein, karbohidrat dan lemak. Sedangkan komponen
lain seperti asam organik, hidrokarbon vitamin, dan hormone juga ditemukan di perairan. Tetapi hanya 10 dari material organik tersebut yang mengendap
sebagai substrat kedasar perairan. Keadaan substrat dasar badan air juga penting diketahui. Kehidupan
organisme air ada juga ketergantungannya dengan bahan dan ukuran partikel dasar badan air. Dengan mengetahui bahan dasar dan partikel dasar perairan
akan didapat informasi yang mungkin dapat menunjukkan tipe fauna yang terdapat disubstrat badan air tersebut Suin,2002.
L. Timbal Pb danKadmium Cd
Timbal Pb pada awalnya adalah logam berat yang secara alami terdapat di dalam kerak bumi. Namun, timbal juga bisa berasal dari kegiatan
manusia bahkan mampu mencapai jumlah 300 kali lebih banyak dibandingkan Pb alami. Pencemaran Pb berasal dari sumber alam maupun limbah dari
sumber aktivitas manusia dengan jumlah yang terus meningkat, baik dari lingkungan air, udara maupun darat Widowati, dkk. 2008.
Sehubungan dengan beranekaragamanya pemakaian logam Cd, maka pelepasan Cd dari limbah industry ditambah Cd yang berasal dari alam akan
menimbulkan pencemaran lingkungan yang meluas mengingat Cd merupakan
Universitas Sumatera Utara
substansi yang persisten di dalam lingkungan. Kadmiun Cd bisaberada di atmosfer, tanah dan perairan. Air minum diberbagai daerah mengandung Cd
denga nkonsentrasi 1-5µgl yang melampaui peraturan pemerintah nomor 201990 dengan kadar maksimun Cd dalam air minum sebesar 0,005µgl
Anonimus, 2005.
II.4.2. Faktor-faktor Biotik
Menurut Anwar et. Al 1984, faktor-faktor biotik yang mempengaruhi kepadatan ikan jurung Tor sp
a. Tanaman Air
Tanaman air seperti ganggang, tumbuhan air yang besar makrofita sangat penting sebagai produsen utama dalam ekosistem akuatik termasuk
ikan. Keberadaaan tanaman air sangat menentukan keberhasilan reproduksi ikan. Selain itu tumbuhan air juga sangat berperan dalam mensuplai O
2
sebagai hasil dari fotosintesis tumbuhan air tersebut. O
2
ini sangat dibutuhkan oleh ikan dan organisme akuatik lainnya.
b. Organisme-organisme Mikroskopis
Organisme-organisme mikroskopis seperti fitoplankton, zooplankton dan perifeton merupakan makanan alami atau makanan hidup bagi ikan
sebagai sumber karbohidrat, lemak, protein dan asam amino yang lengkap sebagai sumber mineral. Keanekaragaman hewan ini berkaitan dengan jaring-
jaring makanan. Dalam suatu ekosistem perairan jika terjadi kekurangan makanan akan mengakibatkan penurunan keanekaragaman ikan dan
produktivitas ikan sebagai pemakan makanan alami atau mikroorganisme.
c. Bakteri dan Cendawan
Beberapa jenis sianobakteri merupakan produsen dan dapat berfotosintesis, tetapi peranan utamanya bersama cendawan adalah sebagai
pengurai bahan organik yang mati. Cendawan berperan untuk menguraikan bahan padat yang menghalangi penetrasi cahaya di air yang sangat
dibutuhkan oleh ikan dalam metabolisme tubuh dan keperluan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE DAN BAHAN
III.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan mulai bulan november 2010 sampai dengan bulan Maret 2011 di Sungai Raniate Sepanjang sungai ini banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk barbagai aktivitas antara lain: sumber air untuk kegiatan mandi, cuci, kakus MCK, sumber air untuk pertanian, dan sumber air minum.
III.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling untuk pengambilan sampel air adalah “ Purposive Random Sampling” pada 3 tiga
stasiun pengamatan. Pada masing-masing dilakukan 3 tiga kali ulangan pengambilan sampel.
17
Universitas Sumatera Utara