Masalah Yang Timbul Dalam Penerbitan STP

Perkembangan Jumlah Penerimaan Pajak Atas Penerbitan STP dan Jumlah Wajib Pajak Badan yang Terdaftar Tahun 2009 – 2010 Tahun Pajak Jumlah Wajib Pajak Terdaftar Jumlah STP Yang Di Terbitkan Jumlah Nilai Ketetapan Pajak 2009 3567 133 Rp. 299.888.576 2010 3772 452 Rp. 390.620.790 Sumber : Laporan penerimaan Pajak PPh Badan 2011 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Penerimaan Pajak dari penghasilan STP Badan semakin menurun. Dari contoh 2 Tahun tersebut dapat dilihat bahwa jumlah STP yang diterbitakan pada Tahun 2009 secara kuantitas mangalami penurunan yaitu sejumlah 133 STP akan tetapi secara kualitas Rp mengalami peningkatan sebesar Rp. 299.888.576. Bila dibandikan Tahun 2010 secara kuantitas mengalami peningkatan yaitu sejumlah 425 STP akan tetapi secara kualitas mengalami penurunan sebesar Rp. 390.620.790.

D. Masalah Yang Timbul Dalam Penerbitan STP

Dari data diatas, terlihat masih banyak hal-hal mengenai masalah yang berhubungan antara kewajiban wajib pajak dan fiskus secara administrasi khususnya masalah kepatuhan Wajib Pajak, sehingga perlu diterbitkan Surat Tagihan Pajak STP. Masalah pengenaan sanksi dan denda dengan penerbitan STP meliputi bagaimana penerbitan, pencairan, serta pelunasan STP. Universitas Sumatera Utara Faktor penyebab utama diterbitakan STP di KPP Pratama Medan Barat adalah wajib pajak kurang memahami pelaksanaan peraturan perpajakan. Wajib Pajak terutama yang baru mendaftar umumnya masih kurang jelas dalam hal pembayaran angsuran bulanan atau pembayaran masa. Contohnya dalam hal pembayaran masa nihil, Wajib Pajak masih banyak menganggap bahwa dengan tidak membayar pajak berarti tidak perlu melakukan pelaporan. Hal ini mengakibatkan Wajib Pajak tersebut dikenakan denda administrasi karena terlambat melapor. Masalah yang menyangkut STP sangat kompleks, oleh karena itu hanya dibatasi pada prosedur penerbitan STP PPh badan dan pengaruhnya terhadap kepatuhan wajib pajak dan peningkatan penerimaan pajak. Penyebab masalah seputar prosedur penerbitan STP dapat dilihat dari kegiatan setiap seksi yang terkait , yang akan diuraikan sebagai berikut : 1. Seksi Waskon Faktor penyebab hambatan teknis dalam penerbitan STP adalah jadwal waktu penerbitan yang tidak sesuai dengan waktu ditentukan. Keterlambatan dalam penerbitan STP terlihat dalam penerbitan STP terhadap Wajib Pajak. Menurut peraturan, pelaksanan penerbitan STP untuk Wajib Pajak dikeluarkan setiap saat setelah lewat jatuh tempo pembayaran penyetoran. Dengan masih ditundanya pembuatan Nota Penghitungan oleh Seksi Waskon tidak jarang akhirnya atas sanksi bunga atau denda di kumulatifkan dengan bulan berikutnya. Kurangnya petugas bila dibandingkan dengan kuantitasnya pekerjaan juga merupakan faktor penghambat bagi kelancaran penerbitan. Universitas Sumatera Utara Demikian juga banyak wajib pajak yang merasa keberatan atas diterimanya STP oleh Fiskus. Oleh karena itu Wajib Pajak mengirimkan surat permohonan penghapusan sanksi administrasi atau permohonan ketetapan pajak. 2. Seksi Pelayanan Di Seksi Pelayanan memiliki Kepala Seksi dan mempunyai beberapa pelaksana yang melaksanakan penerbitan yang meliputi STP, SKPKB, SKPLB, dan SKPKBT. Oleh karena itu, tidak jarang terdapat Nota Perhitungan yang berasal dari Seksi Waskon ditunda penerbitannya karena sibuk dengan tugas lain. 3. Seksi Penagihan STP yang telah diterbitkan ditagih oleh seksi penagihan. Pencairan atau pelunasan STP sangat tergantung pada seksi ini. Apabila Wajib Pajak tidak melunasi STP sampai pada saat jatuh tempo maka akan diberikan Surat Teguran, Surat paksa dan seterusnya. STP yang telah lewat jatuh tempo dapat dilihat dari buku pengawasan penagihan, apakah telah dilakukan penagihan atau belum. Selama ini penatausahaan STP yang sudah dilunasi juga belum maksimal. Hal ini akan menyebabkan pengawasan terhadap pencairan STP yang sudah lunas ada yang tidak dipisahkan di satu tempat tersendiri dan ada juga STP yang sudah lunas dan diberi kohir lunas belum dicatat di daftar pengawasan pencairan. Dari STP yang sudah lewat jatuh tempo, seharusnya di cap kapan dikeluarkan surat teguran di STP tersebut tetapi hal ini tidak dilakukan karena kurannya tanaga pelaksana. Universitas Sumatera Utara

E. Usaha Pemecahan Masalah

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Prosedur Penerbitan Surat Tagihan Pajak Dalam Rangka Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

10 97 60

Pelaksanaan Ekstensifikasi Untuk Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

1 65 52

Tatacara Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) Sanksi Administrasi Denda Terlambat Atau Tidak Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 21 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

9 116 58

Penyelasaian Keberatan Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I

7 82 67

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Prosedur Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak Penghasilan (PPH) Badan Dalam Rangka Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.

8 119 63

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)Pratama Medan Petisah

1 61 61