BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Prosedur Penerbitan Surat Tagihan Pajak STP
Dalam Proses Penerbitan STP PPh Badan dimulai dari Koordinator Pelaksana di Seksi Waskon yang dibantu oleh Account Representative AR.
Dimana AR dari Seksi Waskon membuat Nota Perhitungan setelah SSP Wajib Pajak Badan dan selanjutnya nota perhitungan akan dikirim ke Seksi Pelayanan
koordinator pelaksanan ketetapan dan arsip wajib pajak. Hal tersebut yang menjadi dasar menerbitkan STP. Secara garis besar Seksi Pelayanan yang
nantinya akan mengelolah dan menerbitkan STP PPh Badan tersebut. Setelah disetujui oleh Kepala Seksi Pelayanan, STP disalurkan pihak-pihak yang telah
ditentukan oleh peraturan perpajakan dan ditagih oleh Seksi Penagihan.
B. Proses Pelaksanaan STP PPh Badan
Secara rinci proses pelaksanaan penerbitan STP PPh Badan adalah sebagai berikut:
1. Peneliti di Seksi Waskon koordinasi pelaksana PPh Badan menuangkan hasil
Penelitian kedalam Nota Perhitungan PPh dan dibuat rangkap 2 dua, lembar
ke-1 untuk Seksi Pelayanan dan lembar ke-2 untuk arsip di Seksi Penagihan.
2. Penelitian membuat daftar pengiriman Nota Perhitungan PPh Badan rangkap
3 tiga yaitu lembar ke-1 dan lembar ke-2 untuk arsip di seksi pelayanan dan lembar ke-3 untuk arsip di Seksi Penagihan.
Universitas Sumatera Utara
3. Peneliti mengirimkan ke Seksi Pelayanan lembar ke-1 Nota Perhitungan serta
lembar ke-1 dan lembar ke-2 daftar pengiriman Nota Perhitungan setelah Nota Perhitungan tersebut diparaf oleh Kepala Seksi pembayaran masa pada
kolom diteliti dan kolom disetujui diparaf oleh Kepala Seksi Waskon. Nota Perhitungan tersebut juga dilampirkan dengan lembar perhitungan STP.
4. Di Seksi Pelayanan Nota Perhitungan tersebut dijadikan dasar untuk membuat
STP PPh badan dan menerbitkannya. 5.
Koordinator pelaksana ketetapan dan arsip Wajib Pajak di Seksi Pelayanan membuat STP PPh Badan rangkap 4 empat yaitu:
2. Lembar ke-1 untuk Wajib Pajak
3. Lembar ke-2 untuk Seksi Pelayanan
4. Lembar ke-3 untuk Seksi Waskon
5. Lembar ke-4 untuk Seksi Penagihan
Kemudian dibuat daftar pengantar dan lampiran, daftar pengantar rangkap 4. STP diberi nomor ketetapan atau keputusan dan tanggal penerbitan. Lalu
daftar diberi nomor sesuai dengan ketentuan. Kemudian koordinator pelaksana ketetapan dan arsip di pelayanan memberi paraf di Nota
Perhitungan yaitu di kolom data entry dan penomoran. 6.
Di petugas kontrol keluar dalam hal ini koordinator pelaksana ketetapan dan arsip, STP, di cocokkan dengan Nota Perhitungan dan jika benar di paraf di
kolom control keluaran, setelah itu STP, daftar penghantar serta perhitungan diteruskan ke Kepala Seksi Pelayanan untuk di paraf di kolom ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
7. STP, daftar pengantar dan lampiran daftar pengantar STP diteruskan ke
kepala KPP Pratama Medan Barat untuk ditanda tangani oleh Kepala KPP dari Seksi Pelayanan dikirimkan ke:
a. Lembar ke-1 STP ke Wajib Pajak
b. Lembar ke-2 STP, Lembar ke-1 dan Lembar ke-3 daftar pengantar serta
lampiran daftar pengantar STP ke Seksi Pelayanan c.
Lembar ke-3 STP dan Lembar ke-2 daftar pengantar dan lampiran daftar pengantar STP ke Seksi Waskon
8. Untuk nomor 6, apabila STP yang diterbitkan adalah produk dari hasil
pemeriksaan sederhana kantor ataupun lapangan, maka kolom ditetapkan itu harus di paraf oleh Kepala KPP, sedangkan Kepala Seksi Pelayanan hanya
memaraf di daftar pengantar saja. 9.
Ketika pelaksana di koordinator pelaksana ketetapan dan arsip mengantar Lembar ke-3 dan Lembar ke-2 daftar pengantar dan lampiran daftar pengantar
STP ke Seksi Waskon, maka di kolom ekspedisi di Nota Perhitungan di paraf.
C. Jumlah Penerimaan Yang Diperoleh Oleh KPP Pratama Medan Barat Atas Penerbitan STP
Dalam penerbitan STP secara keseluruhan, yang dapat ditagih adalah besarnya jumlah pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajak. Besarnya STP yang
diterbitkan adalah merupakan tagihan, yang harus dilunasi oleh Wajib Pajak dan merupakan penerimaan bagi KPP. Perkembangan penerimaan Pajak Pengahasilan
PPh Badan di KPP Pratama Medan Barat atas penerbitan STP dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan Jumlah Penerimaan Pajak Atas Penerbitan STP dan Jumlah Wajib Pajak Badan yang Terdaftar
Tahun 2009 – 2010
Tahun Pajak Jumlah Wajib
Pajak Terdaftar Jumlah STP Yang
Di Terbitkan Jumlah Nilai
Ketetapan Pajak 2009
3567 133
Rp. 299.888.576 2010
3772 452
Rp. 390.620.790 Sumber : Laporan penerimaan Pajak PPh Badan 2011
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Penerimaan Pajak dari penghasilan STP Badan semakin menurun. Dari contoh 2 Tahun tersebut dapat dilihat bahwa
jumlah STP yang diterbitakan pada Tahun 2009 secara kuantitas mangalami penurunan yaitu sejumlah 133 STP akan tetapi secara kualitas Rp mengalami
peningkatan sebesar Rp. 299.888.576. Bila dibandikan Tahun 2010 secara kuantitas mengalami peningkatan yaitu sejumlah 425 STP akan tetapi secara
kualitas mengalami penurunan sebesar Rp. 390.620.790.
D. Masalah Yang Timbul Dalam Penerbitan STP