Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja

undangan juga dilandasi oleh ilmu-ilmu tertentu, terutama ilmu teknik dan medik. Demikian pula keselamatan dan kesehatan kerja merupakan masalah yang mengandung banyak aspek, misalnya ; hukum, ekonomi maupun sosial. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan dilakukan secara bersama-sama oleh pimpinan atau pengurus perusahaan dan seluruh tenaga kerja. Dalam pelaksanaannya pimpinan atau pengurus dapat dibantu oleh petugas keselamatan dan kesehatan kerja dari perusahaan yang bersangkutan. Yang dimaksud petugas keselamatan dan kesehatan kerja adalah karyawan yang mempunyai pengetahuan atau keahlian di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, dan ditunjuk oleh pimpinan atau pengurus perusahaan maupun Departemen Tenaga Kerja. Sedangkan yang bertugas mengawasi atas ditaati atau tidak peraturan perundang-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja ini menurut Husni 2005:133 adalah : 1. Pegawai pengawas keselamatan dan kesehatan kerja yaitu pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja. 2. Ahli keselamatan dan kesehatan kerja yaitu tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.

1. Keselamatan Kerja

Menurut Husni 2005:136, keselamatan kerja bertalian dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara umum dapat diartikan : “suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas”. Ada 4 empat faktor penyebabnya yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Faktor manusianya. b. Faktor materialbahanperalatan. c. Faktor bahayasumber bahaya. d. Faktor yang dihadapi pemeliharaanperawatan mesin-mesin. Menurut Husni 2005:137 bahwa disamping ada sebabnya maka suatu kejadian juga akan membawa akibat. Akibat dari kecelakaan industri ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Kerugian yang bersifat ekonomis, antara lain : 1 Kerusakankehancuran mesin, peralatan, bahan dan bangunan 2 Biaya pengobatan dan perawatan korban 3 Tunjangan kecelakaan 4 Hilangnya waktu kerja 5 Menurunnya jumlah maupun mutu produksi b. Kerugian yang bersifat non ekonomis Pada umumnya berupa penderitaan manusia yaitu tenaga kerja yang bersangkutan, baik itu merupakan kematian, lukacidera berat maupun luka ringan.

2. Kesehatan Kerja

Menurut Husni 2005:140, kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal. Universitas Sumatera Utara Tujuan kesehatan kerja menurut Husni 2005: 140-142 adalah: a. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi- tingginya baik fisik, mental, maupun sosial. b. Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja. c. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan tenaga kerja. d. Meningkatkan produktivitas kerja. Sumber-sumber bahaya bagi Kesehatan Tenaga Kerja adalah : a. Faktor fisik, yang dapat berupa : 1 Suara yang terlalu bising 2 Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah 3 Penerangan yang kurang memadai 4 Ventilasi yang kurang memadai 5 Radiasi 6 Getaran mekanis 7 Tekanan udara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah 8 Bau-bauan di tempat kerja 9 Kelembaban udara b. Faktor kimia, yang dapat berupa : 1 Gasuap 2 Cairan 3 Debu-debuan 4 Butiran kristal dan bentuk-bentuk lain Universitas Sumatera Utara 5 Bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat racun c. Faktor biologis, yang dapat berupa : 1 Bakteri virus 2 Jamur, cacing dan serangga 3 Tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain yang hiduptimbul dalam lingkungan kerja. d. Faktor faal, yang dapat berupa : 1 Sikap badan yang tidak baik pada waktu kerja 2 Peralatan yang tidak sesuai atau tidak cocok dengan tenaga kerja 3 Gerak yang senantiasa berdiri atau duduk 4 Proses, sikap dan cara kerja yang monoton 5 Beban kerja yang melampaui batas kemampuan e. Faktor psikologis, yang dapat berupa : 1 Kerja yang terpaksa dipaksakan yang tidak sesuai dengan kemampuan 2 Suasana kerja yang tidak menyenangkan 3 Pikiran yang senantiasa tertekan terutama karena sikap atasan atau teman kerja yang tidak sesuai 4 Pekerjaan yang cenderung lebih mudah menimbulkan kecelakaan

C. Kinerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pemahaman Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Manajer Konstruksi Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan suatu Proyek Dilihat dari Sisi Peningkatan Kinerja Waktu dan Biaya Pelaksanaan Proyek di PT. Waskita Karya (Persero) Medan

7 42 200

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Waskita Karya Medan

16 160 138

Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

33 162 116

Pengaruh Pengawasan Dan Jaminan K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Cabang Medan

20 113 78

Pengaruh Jaminan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PERTAMINA Unit Pemasaran - 1 Medan

1 32 117

Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant

2 54 109

Pengaruh Promosi Jabatan dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan Pada PT. Medan Daihatsu

3 79 129

Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Karyawan Divisi Engineering PT XYZ.

5 13 176

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Total Bangun Persada Tbk.

5 31 16

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Total Bangun Persada Tbk.

2 4 17