Standar OHSA Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 pada PT. Adhi Karya

F. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 pada PT. Adhi Karya

Perusahaan memiliki pendirian dan keyakinan bahwa setiap kejadian yang tidak diharapkan dan tidak direncanakan dinyatakan sebagai suatu insiden. Dalam hal ini, sumber utama penyebab kerugian perusahaan akibat orang cedera, kerusakan harta, gangguan produksi dan menurunnya daya kerja harus ditanggapi secara seimbang dengan keputusan dan ketentuan manajerial. Prinsip yang sama didalam pemberian tanggung jawab, pelimpahan wewenang, penilaian keterampilan dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan perusahaan akan diberlakukan bagi seluruh jenjang tingkatan di dalam organisasi untuk menciptakan keadaan yang bebas kecelakaan di perusahaan.

1. Standar OHSA

PT. Adhi Karya dalam menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja menggunakan standar OHSA Occupational Health and Safety Act yaitu Undang- Undang K3 di Amerika, akan tetapi pelaksanaannya di bawah pengawasan Departemen Tenaga Kerja. Standar umum yang merupakan dasar pelaksanaan tugas OHSA menyatakan bahwa setiap perusahaan harus menyediakan kondisi kerja bagi setiap pegawainya yang bebas dari kemungkinan timbulnya bahaya yang menyebabkan kematian atau kecelakaan fisik yang serius terhadap pegawainya. PT. Adhi Karya dipandang telah memenuhi standar umum tersebut, sehingga diberikan sertifikat yang disebut dengan OHSAS Occupational Health and Safety Act Sertificate . Dalam melaksanakan misi utamanya, OHSA bertanggung jawab untuk menyebarluaskan standar-standar yang berkekuatan hukum. Standar-standar tersebut sangat lengkap dan meliputi seluruh kemungkinan bahaya secara rinci yang terpisah dalam 17 bidang sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Lantai tempat berjalan – bekerja. b. Pintu keluar. c. Pengguna kerja bermesin, lift, dan podium tempat mengerjakan kendaraan. d. Pengendalian kesehatan dan lingkungan kerja ventilasi, dsb. e. Benda – benda berbahaya. f. Peralatan perlindungan manusia. g. Pengendalian lingkungan secara umum sanitasi, dsb. h. Perawatan medis dan pertolongan pertama. i. Pemadam kebakaran. j. Peralatan gas dan udara compressed . k. Pengurusan dan penyimpanan barang. l. Penjagaan perlengkapan dan mesin. m. Peralatan tangan dan portabel bermesin serta peralatan manual lainnya. n. Pengelasan, pemotongan, dan pemasangan. o. Industri-industri khusus tekstil, dsb. p. Listrik. q. Zat-zat beracun dan berbahaya lainnya. Standar lainnya diatur dalam ketentuan sebagai berikut : a. Prosedur Penyimpanan Dokumen OHSA Setiap majikan yang memiliki 11 orang pegawai harus menyimpan catatan tentang kecelakaan dan sakit yang terjadi pada saat melaksanakan pekerjaan. Baik kecelakaan kerja maupun sakit dalam melaksanakan pekerjaan harus dilaporkan. Termasuk disini adalah sakit gawat dan kronis yang dapat Universitas Sumatera Utara disebabkan oleh penghisapan, absorpsi, penelanan atau kontak langsung dengan zat-zat beracun atau berbahaya. b. Pemeriksaan dan Peringatan 1 Prioritas Pemeriksaan OHSA telah menetapkan suatu daftar prioritas pemeriksaan yang beranjak dari pemerikaan “ keadaan bahaya yang segera ” dan “ pemeriksaan random ”. Keadaan bahaya yang segera memperoleh prioritas utama, dimana bahaya yang terjadi dapat menyebabkan kematian atau kecelakaan fisik. Prioritas yang kedua diberikan pada penyelidikan bencana besar, fasilitas, dan kecelakaan- kecelakaan yang telah terjadi. Prioritas ketiga diberikan kepada pengaduan pegawai yang sahih tentang terjadinya pelanggaran standar. Prioritas selanjutnya ditujukan kepada pemeriksaan “ keadaan yang sangat berbahaya ”. Akhirnya, prioritas terakhir diberikan kepada pemeriksaan random dan pemeriksaan ulang. 2 Pemeriksaan Sebelum mengadakan pemeriksaan, pemeriksa OHSA berusaha memperoleh fakta-fakta tentang tempat kerja sebanyak mungkin. Setelah dilakukan pemeriksaan diadakan pertemuan yang membahas hal-hal yang dijumpai sehubungan dengan pelanggaran yang dilakukan untuk dapat direkomendasikan peringatan dan hukuman. Setelah laporan pemeriksaan disampaikan, diberikan surat peringatan pemberitahuan majikan dan pegawai tentang peraturan dan standar yang telah dilanggar. c. Kewajiban Hak Majikan dan Pegawai Universitas Sumatera Utara Baik majikan maupun pegawai memiliki kewajiban dan hak tertentu berdasarkan Undang-Undang K3. Sebagai contoh, majikan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban menyediakan “ tempat kerja yang bebas dari kemungkinan bahaya yang diketahui ”; memahami standar OHSA yang diharuskan ; memberi tahu para pegawi tentang OHSA ; dan memeriksa kondisi tempat kerja untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar yang berlaku. Para pegawai memiliki hak-hak dan kewajiban tertentu, meskipun mereka tidak dapat diperingatkan karena pelanggaran kewajiban. Sebagai contoh, mereka berkewajiban mentaati seluruh standar OHSA yang berlaku; mematuhi peraturan perusahaan tentang keselamatan dan kesehatan kerja; dan berkewajiban melaporkan keadaan berbahaya kepada supervisor. Para pegawai memiliki hak untuk menuntut adanya keselamatan dan kesehatan kerja tanpa takut akan menerima hukuman, dan majikan sangat dilarang untuk menindak atau mendiskriminasi pegawai yang dilaksanakan hak-haknya seperti mengadu kepada majikan, serikat buruh, atau OHSA tentang adanya bahaya dalam keselamatan dan kesehatan kerja. Karyawan pada PT. Adhi Karya harus mempelajari dan mentaati peraturan dan ketentuan keselamatan kerja yang berlaku pada tugas mereka dan juga memperhatikan serta mengikuti petunjuk supervisor.

2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja P2K3

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pemahaman Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Manajer Konstruksi Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan suatu Proyek Dilihat dari Sisi Peningkatan Kinerja Waktu dan Biaya Pelaksanaan Proyek di PT. Waskita Karya (Persero) Medan

7 42 200

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Waskita Karya Medan

16 160 138

Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan.

33 162 116

Pengaruh Pengawasan Dan Jaminan K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Cabang Medan

20 113 78

Pengaruh Jaminan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PERTAMINA Unit Pemasaran - 1 Medan

1 32 117

Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant

2 54 109

Pengaruh Promosi Jabatan dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan Pada PT. Medan Daihatsu

3 79 129

Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Karyawan Divisi Engineering PT XYZ.

5 13 176

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Total Bangun Persada Tbk.

5 31 16

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Total Bangun Persada Tbk.

2 4 17