UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
amat berpengaruh, tetapi kemudian jenis media itu yang diperhatikan, apapun yang disiarkannya.
2.1.3.1 Efek Kognitif
Efek kognitif yaitu berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya
bingung menjadi merasa jelas. Wilbur Schram 1977:13 mendefinisikan informasi sebagai “segala
sesuatu yang mengurangi ketidakpastian atau mengurangi jumlah kemungkinan alternatif dalam situasi” Informasi yang sudah terstruktur disebut dengan realitas
sebagai gambaran yang memiliki makna. Gambaran tersebut lazim disebut dengan citra image yang menurut Roberts 1977 “representing the totality of all
information about the world any individual has processed, organized, and stored” menunjukkan keseluruhan informasi tentang dunia ini yang telah diolah,
diorganisasikan, dan disimpan individu. Citra adalah peta tentang dunia. Tanpa citra, suasana yang dihadapi akan
selalu tidak pasti. Citra addalah gambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas. citra adalah dunia menurut persepsi kita. Citra dibentuk melalui
informasi yang kita terima. Realitas yang disampaikan media adalah realitas yang sudah diseleksi;
realitas tangan kedua second hand reality. Televisi memilih tokoh-tokoh tertentu untuk ditampilkan dan menyampingkan tokoh lainnya. Surat kabar; melalui proses
yang disebut gate keeping; menepis berbagai berita dan memuat berita lainnya. kita cenderung memperoleh informasi tersebut berdasarkan pada apa yang
disampaikan media tanpa memiliki kesempatan untuk mengecek peristiwa tersebut.
Jadi kita akhirnya membentuk citra tentang lingkungan sosial berdasarkan realitas kedua yang ditampilkan media massa. Karena televisi sering menyajikan
kekerasan, penonton televisi lebih cenderung memandang dunia ini lebih keras, lebih tidak aman, dan lebih mengerikan. Gerbner 1978 melaporkan hasil
penelitian berkenaan dengan persepsi penonton televisi tentang realitas sosial. Ia menemukan bahwa penonton televisi kelas berat heavy Viewers senderung
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memandang lebih banyak orang yang berbuat jahat, lebih merasa bahwa berjalan sendirian berbahaya, dan lebih berpikir bahwa orang hanya memikirkan dirinya
sendiri. Citranya tentang dunia dipengaruhi oleh apa yang dilihatnya dalam televisi.
Karena media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, sudah tentu media massa mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang
timpang, bias dan tidak cermat. Maka hal ini akan mengakibatkan terjadinya streotip. Streotip diartikan oleh Dofivat 1968:119 adalah gambaran umum
tentang individu, kelompok, profesi, atau masyarakat yang tidak berubah-ubah, bersifat klise dan sering kali timpang dan tidak benar.
2.1.3.2 Efek Afektif