Drug Related Problem Masalah Terkait Obat

bekerja dengan DNA bakteri dan mengganggu replikasi bakteri kemudian luka bebas dari malodor selama 7 hari Bale, dkk., 2004. Metronidazol secara topikal mudah digunakan dan merupakan tindakan yang efektif, diberikan langsung pada dasar luka selama 5 -7 hari dan menampakkan hasil yang maksimum dengan pemberian 14 hari Naylor, 2002. Tabel 2. Pengamatan Malodor pada 16 Pasien Luka Kanker No No Rekam Medik Pasien Sensasi Malodor Minggu I Minggu II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 45.66.98 III III III II II II II II I I I I 2 45.66.96 III III III II II II II II I I I I 3 45.90.61 III III III II II II II I I I I 4 43.42.68 III III III III II II II II II I I I I I 5 45.90.75 III III III II II II II II I I I I 6 44.44.75 III III III II II II II I I I I 7 45.94.13 III III III III II II II II II I I I I I 8 44.16.58 III III III II II II I I I I 9 43.42.96 III III III II II II I I I I 10 46.19.75 III III III III II II II II II I I I I I 11 46.10.77 III III III II II II II I I I I 12 44.52.06 III III III II II II II I I I I 13 43.58.35 III III III II II II I I I I 14 46.42.69 III III III II II II II I I I I 15 46.42.91 III III III II II II II II II I I I I I 16 46.42.75 III III III II II II II I I I I

4.3 Drug Related Problem Masalah Terkait Obat

Metronidazol dapat diberikan secara sistemik dengan dosis 200 mg, 3 kali sehari dalam menangani infeksi bakteri anaerob, akan tetapi pemberian melalui cara ini dapat menimbulkan efek samping mual. Pemberian antibiotik secara sistemik tidak efektif pada jaringan nekrotik dengan sirkulasi darah yang buruk. Metronidazol secara topikal 1 kali sehari mudah digunakan dan merupakan tindakan yang efektif untuk perawatan luka kanker Naylor, 2002. Universitas Sumatera Utara Penggunaan infus metronidazol 0,5 sebagai kompres merupakan salah satu pemberian secara topikal, tetapi merupakan Drug Related Problem pada kategori Ineffective Drug. Infus Metronidazol 0,5 seharusnya diberikan melalui jalur intravena, bukan melalui jalur topikal sebagai kompres. Berdasarkan data yang diperoleh, penggunaan obat ini sebagai kompres justru memberikan hasil yang positif dalam menangani malodor dan eksudat pada pasien luka kanker sehingga kualitas hidup pasien meningkat, hal ini berarti bahwa tujuan pengobatan pada pasien luka kanker telah tercapai. Sediaan metronidazol gel telah beredar di pasaran dan seharusnya sediaan ini yang digunakan dalam perawatan pasien dengan luka kanker seperti yang dinyatakan oleh Kalinski 2005, bahwa formulasi sediaan topikal metronidazol gel telah dikembangkan, dimana sediaan ini dapat langsung menjadi first line dalam perawatan pasien dengan luka kanker. Hingga saat ini diketahui bahwa harga sediaan metronidazol gel relatif mahal dan masih sulit untuk dicari, hal ini dapat berpengaruh terhadap biaya pengobatan pasien dan kesiapsiagaan tim medis dalam menangani pasien dengan luka kanker. Berdasarkan alasan tersebut di atas, maka penggunaan infus metronidazol 0,5 sebagai kompres masih bisa dipertahankan dalam menangani malodor dan eksudat pada pasien dengan luka kanker karena terbukti memberikan hasil yang positif terhadap kualitas hidup pasien. Praktisi Farmasi memiliki tanggung jawab dalam mengidentifikasi terapi obat, mengembangkan rencana perawatan, mengambil keputusan yang rasional dan melakukan evaluasi untuk memastikan semua terapi obat yang diterima pasien relatif aman sehingga dapat mengoptimalkan semua terapi obat pada pasien Universitas Sumatera Utara untuk mencapai hasil pengobatan yang maksimal dan meningkatkan kualitas hidup setiap pasien Cipolle, dkk., 1998. Gambar 2. Kondisi Akhir Eksudat pada 16 Pasien Luka Kanker Gambar 3. Kondisi Akhir Malodor pada 16 Pasien Luka Kanker 13 31 56 Kondisi Eksudat Grade 0 = 2 pasien Grade I = 5 Pasien Grade II = 9 Pasien 75 25 Kondisi Malodor Grade 0 = 12 pasien Grdae I = 4 pasien Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan