Perolehan Data Survey Pemaparan Hasil Survey

132 5. Kereta Api Kota Bandung juga mempunyai stasiun kereta api yang setiap harinya melayani rute dari dan ke Jakarta, ataupun Semarang, Surabaya dan Yogyakarta, yaitu Stasiun Bandung untuk kelas bisnis dan eksekutif. Sedangkan Stasiun Kiaracondong melayani rute yang sama kecuali Jakarta untuk kelas ekonomi. Selain 2 buah stasiun tersebut, terdapat 5 stasiun KA lain yang merupakan stasiun khusus peti kemas, yakni Gedebage, Cimindi, Andir, Ciroyom dan Cikudapateuh.

IV.2. Perolehan Data Survey

Pelaksanaan survey dilakukan selama 1 bulan terhadap 115 responden. Pengambilan jawaban responden yaitu 104 responden diambil di lokasi pool shuttle service atau di shuttle service dan 11 responden diambil di stasiun kereta api Stasiun Hall Bandung dan di kereta api Argo Parahyangan. Logika Stated Preference sangat berhubungan dengan pilihan responden memilih pengutamaan biaya, maka pilihannya berupa cost; bila responden memilih pengutamaan waktu, maka pilihannya dapat berupa time, bila responden memilih pengutamaan jadwal keberangkatan, maka pilihannya dapat berupa headway, bila responden memilih pengutamaan kenyamanan pelayanan, maka pilihannya dapat berupa service, dan bila responden memilih pengutamaan lama perjalanan menuju stasiun, maka pilihannya dapat berupa time acces. Universitas Sumatera Utara 133

IV.3. Pemaparan Hasil Survey

Responden dalam survei ini merupakan masyarakat pengguna moda Shuttle Service dan Kereta Api dalam melakukan perjalanan dari Bandung ke Jakarta. Adapun hasil distribusi pengguna kedua moda tersebut dapat dilihat pada tabel IV.3 di bawah ini. Tabel IV.5 Distribusi Responden Pengguna Shuttle Service dan Kereta Api No Responden Pengguna Jumlah Persentase 1 Shuttle Service 81 70,4 2 Kereta Api 34 29,6 Jumlah 115 100 Sumber : Hasil Analisa, 2012 Grafik IV.1. Grafik Responden Pengguna Moda Shuttle Service dan Kereta Api 70 30 Grafik Responden Pengguna Moda Shuttle Service Kereta Api Universitas Sumatera Utara 134 Berdasarkan distribusi responden pengguna tersebut, kemudian akan dilihat kondisi dan karakteristik dan pengguna untuk masing-masing jenis moda, yaitu sebagai berikut: a. Tujuan Perjalanan Dalam penelitian ini penulis membatasi responden yang melakukan tujuan perjalanan bisnis Bandung-Jakarta. b. ProfesiPekerjaan Responden Berdasarkan ProfesiPekerjaan responden terlihat bahwa karakteristik pengguna Shuttle Service lebih banyak berprofesi sebagai Pegawai Swasta yakni 63. Sementara pengguna Kereta Api mayoritas berprofesi sebagai Pegawai Swasta sebesar 58,8 . Tabel IV.6 Distribusi ProfesiPekerjaan Responden Pengguna Shuttle Service dan Kereta Api No Profesi Pekerjaan Shuttle Service Kereta Api Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 Pegawai NegeriBUMN 12 14,80 5 14,70 2 Pegawai Swasta 51 63 20 58,80 3 Wirausaha 15 18,50 9 26,50 4 Lainnya 3 3,70 Jumlah 81 100 34 100 Sumber : Hasil Analisa, 2012 Universitas Sumatera Utara 135 Grafik IV.2. Grafik Distribusi ProfesiPekerjaan Responden Pengguna Shuttle Service dan Kereta Api c. Tingkat Pendidikan Responden Berdasarkan pendidikan responden terlihat bahwa baik pengguna Shuttle Service dan Kereta Api lebih banyak berpendidikan terakhir Sarjana, yakni sebesar 76,5 untuk responden Shuttle Service dan 88,2 untuk responden Kereta Api. Tabel IV.7 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden Pengguna Shuttle Service dan Kereta Api No Tingkat Pendidikan Shuttle Service Kereta Api Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 Sarjana 62 76,50 30 88,20 2 Diploma 15 18,50 4 11,80 3 Akademi 1 1,20 4 SLTA 3 3,80 Jumlah 81 100 34 100 Sumber : Hasil Analisa, 2012 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 Pegawai NegeriBUMN Pegawai Swasta Wirausaha Lainnya Jenis Pekerjaan Shuttle Service Kereta Api Universitas Sumatera Utara 136 Grafik IV.3. Grafik Distribusi Tingkat Pendidikan Responden Pengguna Shuttle Service dan Kereta Api d. Tingkat Pendapatan Berdasarkan Tingkat Pendapatan per bulan Responden terlihat bahwa baik pengguna Shuttle Service dan Kereta Api pendapatan per bulan lebih banyak pada rentang 2 – 5 juta rupiah perbulan 53,1 untuk responden Shuttle Service dan 64,7 untuk responden Kereta Api . Tabel IV.8 Distribusi Tingkat Pendapatan Responden Pengguna Shuttle Service dan Kereta Api No Tingkat Pendapatan Shuttle Service Kereta Api Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 Rp. 1.000.000 3 3,80 2 Rp. 1.000.000 - Rp.2.000.000 15 18,50 3 8,80 3 Rp.2.000.000 - Rp. 5.000.000 43 53,10 22 64,70 4 Rp. 5.000.000 20 24,60 9 26,50 Jumlah 81 100 34 100 Sumber : Hasil Analisa, 2012 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 Sarjana Diploma Akademi SLTA Tingkat Pendidikan Shuttle Service Kereta Api Universitas Sumatera Utara 137 Grafik IV.4. Grafik Distribusi Tingkat Pendapatan Responden Pengguna Shuttle Service dan Kereta Api e. Alasan Memilih Moda Berdasarkan Alasan memilih moda responden terlihat bahwa karakteristik pengguna Shuttle Service lebih banyak melakukan perjalanan dengan alasan pertimbangan kemudahan sebesar 48,2. Sementara pengguna moda Kereta Api karena alasan pertimbangan kenyamanankeselamatan dan keamanan yang memiliki persentase yang sama besar yaitu 47,1. Tabel IV.9. Distribusi Alasan Pemilihan Responden Pengguna Shuttle Service dan Kereta Api No Alasan Pemilihan Moda Shuttle Service Kereta Api Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 kecepatanwaktu 26 32,10 2 keselamatankeamanan 1 1,20 16 47,10 3 kenyamanan 1 1,20 16 47,10 4 kemudahan 39 48,20 2 5,80 5 hargamurah 14 17,30 Jumlah 81 100 34 100 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 - Rp.2.000.000 Rp.2.000.000 - Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000 Tingkat Pendapatan Shuttle Service Kereta Api Universitas Sumatera Utara 138 Grafik IV.5 Grafik Distribusi Alasan Pemilihan Responden Pengguna Shuttle Service dan Kereta Api f. Frekuensi Rata-Rata Melakukan Perjalanan dengan Shuttle Service Tabel IV.10. Frekuensi Rata-Rata Melakukan Perjalanan dengan Shuttle Service 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 Alasan Pemilihan Moda Shuttle Service Kereta Api Periode Frekuensi Seminggu 1x 18 2x 37 3x 5 4x 4 Sebulan 1x 25 2x 10 3x 4 4x 3 Setahun 1x 2x 4 3x 1 4x 3 5x 1 Jumlah 115 Universitas Sumatera Utara 139

g. Frekuensi Rata-Rata Melakukan Perjalanan dengan Kereta Api Tabel IV.11