Komponen Sistem Transportasi Peranan Transportasi Konsep Perencanaan Transportasi

31 c. Melayani kebutuhan transportasi demand of transport seoptimum dan seseimbang mungkin. d. Mempersiapkan tindakankebijakan untuk tanggapan pada keadaan di masa depan. e. Mengoptimalkan penggunaan daya dukung sumber daya yang ada, yang juga mencakup penggunaan dan yang terbatas seoptimal mungkin, demi mencapai tujuan atau rencana yang maksimal daya guna dan hasil guna yang tinggi.

II.1.2 Komponen Sistem Transportasi

Dalam ilmu transportasi, alat pendukung proses perpindahan diistilahkan dengan sistem transportasi mencakup berbagai unsur subsistem berupa: 1. Ruang untuk bergerak jalan. 2. Tempat awal akhir pergerakan terminal. 3. Yang bergerak alat angkutkenderaan dalam bentuk apapun. 4. Pengelolaan : yang mengkoordinasi ketiga unsur sebelumnya. Berfungsinya alat pendukung proses perpindahan ini sesuai dengan yang diinginkan, tidaklah terlepas dari kehadiran subsistem tersebut di atas secara serentak. Masing-masing unsur itu tidak bisa hadir beroperasi sendiri-sendiri, kesemuanya harus terintegrasi secara serentak. Seandainya ada salah satu saja komponen yang tidak hadir, maka alat pendukung proses perpindahan sistem transportasi tidak dapat bekerja dan berfungsi. Universitas Sumatera Utara 32

II.1.3 Peranan Transportasi

Transportasi memiliki peranan penting dan strategi dalam pembangunan nasional, mengingat transportasi merupakan sarana untuk memperlancar roda perekonomian, memperkokoh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Pentingnya transportasi sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial ekonomi, politik, dan pertahanan keamanan memiliki dua fungsi ganda yaitu sebagai unsur penunjang dan sebagai unsur pendorong. Sebagai unsur penunjang, transportasi berfungsi menyediakan jasa transportasi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor dan menggerakkan pembangunan nasional. Sebagai unsur pendorong, transportasi berfungsi menyediakan jasa transportasi yang efektif untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi, melayani daerah terpencil, merangsang pertumbuhan daerah tertinggal dan terbelakang. Jadi, transportasi memegang peranan yang sangat penting karena melibatkan dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia yang saling berkaitan. Semakin lancar transportasi tersebut, maka semakin lancar pula perkembangan pembangunan daerah maupun nasional.

II.1.4 Konsep Perencanaan Transportasi

Ada beberapa konsep perencanaan transportasi yang telah berkembang hingga saat ini dan yang paling populer adalah ‘Model Perencanaan transportasi Empat Tahap Four Step Models. Keempat model tersebut antara lain Ofyar Z Tamin, 2000 : 1. Model Bangkitan Pergerakan Trip Generation Models, yaitu pemodelan transportasi yang berfungsi untuk memperkirakan dan meramalkan Universitas Sumatera Utara 33 jumlah banyaknya perjalanan yang berasal meninggalkan dari suatu zonakawasanpetak lahan dan jumlah banyaknya perjalanan yang datangtertarik menuju ke suatu zonakawasanpetak lahan pada masa yang akan datang tahun rencana per satuan waktu. 2. Model Sebaran Pergerakan Trip Distribution Models, yaitu pemodelan yang memperlihatkan jumlah banyaknya perjalananyang bemula dari suatu zona asal yang menyebar ke banyak zona tujuan atau sebaliknya jumlah banyaknya perjalananyang datang mengumpul ke suatu zona tujuan yang tadinya berasal dari sejumlah zona asal. 3. Model Pemilihan Moda Transportasi Mode Choice models, yaitu pemodelan atau tahapan proses perencanaan angkutan yang berfungsi untuk menentukan pembebanan perjalanan atau mengetahui jumlah dalam arti proporsi orang dan barang yang akan menggunakan atau memilih berbagai moda transportasi yang tersedia untuk melayani suatu titik asal-tujuan tertentu, demi beberapa maksud perjalanan tertentu pula. 4. Model Pemilihan Rute Trip Assignment Models, yaitu pemodelan yang memperlihatkan dan memprediksi pelaku perjalanan yang memilih berbagai rute dan lalu lintas yang menghubungkan jaringan transportasi tersebut. Analisa pemilihan moda dapat dilakukan pada tahap yang berbeda-beda dalam proses perencanaan dan pemodelan transportasi. Pendekatan model pemilihan moda sangat bervariasi, tergantung pada tujuan perencanaan transportasi. Salah satu pendekatan mengatakan bahwa proses pemilihan moda dapat dilakukan pada tahapan Universitas Sumatera Utara 34 menghitung bangkitan pergerakan, disini pergerakan angkutan umum langsung dipisahkan dengan angkutan pribadi. Kemudian, setiap modadianalisa secara terpisah selama tahapan proses pemodelan. Berikut ini beberapa alternatif analisis untuk pemilihan moda - Model jenis I - Model Jenis II - Model Jenis III Model Jenis IV G = Bangkitan pergerakan MS = Pemilihan moda A = Pemilihan rute D = Sebaran pergerakan Gambar II.1. Alternatif posisi untuk anallisis pemilihan moda 1. Model Jenis I Dalam model jenis I, pergerakan yang menggunakan angkutan umum dan pribadi dihitung secara terpisah dengan model bangkitan pergerakan, biasanya menggunakan model analisa regresi atau kategori. G-MS D A G G-MS D A G D-MS A G D MS A Universitas Sumatera Utara 35 2. Model Jenis II Model jenis II sering digunakan untuk perencanaan angkutan jalan raya, bukan untuk angkutan umum. Oleh karena itu, hal yang terbaik yang harus dilakukan mengabaikan pergerakan angkutan umum dalam pemodelan sehingga sebaran pergerakan langsung terkonsentrasi dalam pergerakan angkutan pribadi. 3. Model Jenis III Model jenis III mengkombinasikan model pemilihan moda dengan model gravity di sini proses sebaran pergerakan dan pemilihan moda dilakukan secara bersamaan. 4. Model Jenis IV Model tersebut menggunakan kurva diversi, persamaan regresi, atau variasi model III. Model ini selalu menggunakan nisbah atau selisih hambatan antara 2 moda yang bersaing. II.2.Keterkaitan Transportasi Antara Bandung Dan Jakarta Transportasi Bandung-Jakarta Saat ini, transportasi yang digunakan untuk melayani perjalanan Jakarta- Bandung maupun sebalikya adalah kereta api, bis, dan travel. 1. Kereta Api Kereta api yang melayani jurusan Bandung-Jakarta adalah KA Argo Parahyangan yang mulai beroperasi pada tanggal 27 April 2010 sebagai hasil Universitas Sumatera Utara 36 peleburan antara KA Parahyangan dan KA Argo Gede yang tidak beroperasi sejak tanggal 26 April 2010. Gambar II.2 KA Argo Parahyangan Melintasi JembatanCikubang Saksaksaat Gambar II.3 Interior KA Argo Parahyangan Kelas Eksekutif Peleburan antara KA. Parahyangan dan KA. Argo Gede menjadi KA. Argo Parahyangan disebabkan karena telah diopersaikannya Tol Cipularang pada tahun Universitas Sumatera Utara 37 2005 yang mengakibatkan okupansi penumpang KA Bandung-Jakarta rendah dan hanya penuh pada akhir minggu saja. Data jumlah penumpang kereta api jurusan Jakarta-Bandung dari tahun 2006 sampai dengan 2010 adalah sebagai berikut : Tabel II.1 Data Volume Penumpang KA Bandung-Jakarta Tahun 2006-2010 Nama KA Kelas Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Argo Gede Eks 303.700 156.501 257.146 288.812 84.973 Parahyangan Eks 184.384 184.384 138.659 222.687 43.687 Bis 347.005 347.005 360.397 397.467 114.333 Jumlah 835.089 687.890 756.202 908.966 242.993 Argo Parahyangan Eks - - - 201.329 Bis - - - 213.299 Jumlah - - - - 414.628 Sumber : PT. Kereta Api Daop I Bandung, 2011 Universitas Sumatera Utara 38 Grafik II.1. Grafik Jumlah Penumpang KA Jurusan Bandung-Jakarta Tahun 2006-2010 Frekuensi KA Argo Parahyangan saat ini adalah 16 kali perjalanan Gambir Jakarta-Bandung PP. Tarif yang digunakan untuk kelas Eksekutif adalah Rp. 70.000,- s.d. Rp. 90.000,- dan kelas Bisnis adalah Rp. 55.000,-. Tabel II.2 Jadwal Kereta Api Argo Parahyangan Jakarta-Bandung PP Gambir Berangkat Bandung Datang Bandung Berangkat Gambir Datang 05:45 09:08 04:00 07:23 08:30 11:43 05:00 08:25 09:15 12:38 06:30 10:35 11:30 14:58 08:45 11:58 13:30 16:47 12:00 15:50 835.089 687.890 756.202 908.966 657.621 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 900.000 1.000.000 2006 2007 2008 2009 2010 Jum la h P e num pa ng Tahun Universitas Sumatera Utara 39 16:15 19:39 14:30 17:50 19:00 22:26 16:30 19:52 20:25 23:46 19:00 23:00 Sumber : PT Kereta Api Daop I Jakarta, 2011 Berjalan setiap hari senin atau setelah libur Berjalan setiap hari Jum’at, Sabtu, dan Minggu Jika dibandingkan dengan frekuensi KA Argo Gede dan KA Parahyangan sebelum dilebur menjadi Argo Parahyangan, frekuensi saat ini dapat dikatakan jauh lebih sedikit karena permintaan angkutan Bandung-Jakarta dengan menggunakan kereta api menurun dan berpindah ke moda lain bis dan travel. Frekuensi KA Argo Gede adalah 12 kali perjalanan Gambir Jakarta-Bandung PP dan KA Parahyangan adalah 14 kali perjalanan Gambir Jakarta-Bandung PP. 2. Bis Angkutan Bis jurusan Jakarta-Bandung memiliki beberapa terminal pemberangkatan di Jakarta dan hanya menuju pada 1 terminal di Bandung, yaitu Terminal Leuwi Panjang. Leuwi Panjang sebagai terminal bus antarkota dan provinsi di kota ini untuk rute barat dan untuk rute timur adalah terminal Cicaheum. Universitas Sumatera Utara 40 Gambar II.4 Bis Jurusan Jakarta di Terminal Leuwi Panjang Gambar II.5 Interior Bis Primajasa Beberapa terminal yang dijadikan sebagai terminal pemberangkatan di Jakarta adalah sebagai berikut : a. Terminal Pulo Gadung; b. Terminal Lebak Bulus; c. Terminal Tanjung Priok; d. Terminal Kalideres; Universitas Sumatera Utara 41 e. Terminal Kampung Rambutan. Tabel II.3 Jumlah Kendaraan AKAP Jurusan Jakarta-Bandung PP di Terminal Leuwi Panjang No. Terminal Nama P.O. Jml Kend. Fasilitas 1 Pulo Gadung Patriot 21 Non Ekonomi Garuda Kencana 8 Non Ekonomi Gagak Rimang 5 Non Ekonomi Harum BSI 11 Non Ekonomi Mios 10 Ekonomi 2 Lebak Bulus Primajasa 65 Non Ekonomi Jayalangit 5 Non Ekonomi 3 Tanjung Priok Primajasa 6 Non Ekonomi Universitas Sumatera Utara 42 4 Kalideres Primajasa 26 Non Ekonomi Arimbi 11 Non Ekonomi Harum Prima 3 Non Ekonomi MGI 5 Non Ekonomi 5 Kp. Rambutan BPS 16 Non Ekonomi BPS tama 24 Non Ekonomi Kramat Djati 23 Non Ekonomi Harum Prima 8 Non Ekonomi Bintang Parahyangan 11 Non Ekonomi Gagak Rimang 11 Non Ekonomi Universitas Sumatera Utara 43 Medal S 29 Non Ekonomi Jayalangit 2 Non Ekonomi Gardena 17 Non Ekonomi Parahyangan 15 Non Ekonomi Garuda Kencana 3 Non Ekonomi Sari Harum 7 Non Ekonomi Perkasa 7 Non Ekonomi Waspada 4 Non Ekonomi Persada 3 Non Ekonomi Bintang Kejora 5 Non Ekonomi Universitas Sumatera Utara 44 Mios 3 Non Ekonomi BPS Utama 15 Ekonomi Harum 21 Ekonomi Kramat Djati 24 Ekonomi Sinar Pasundan 29 Ekonomi Pangarang 9 Ekonomi Purba Jaya 18 Ekonomi Bintang Parahyangan 5 Ekonomi Parahyangan 28 Ekonomi Mios 10 Ekonomi Medal S 4 Ekonomi Garuda Kencana 4 Ekonomi Duta Pangarang 14 Ekonomi Primas 6 Ekonomi Agung Makmur 4 Ekonomi Purba Muya 8 Ekonomi Universitas Sumatera Utara 45 Taruna Jaya 5 Ekonomi Bintang Parahyangan 16 Ekonomi Aladdin 9 Ekonomi Persada 5 Ekonomi Sumber : Terminal Bis Leuwi Panjang, 2011 Jumlah penumpang bis di Terminal Leuwi Panjang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel II.4 Jumlah Penumpang Bis di Terminal Leuwi Panjang Tahun 2006-2010 No. Terminal Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 1 Pulo Gadung 236.698 94.441 75.794 106.847 122.485 2 Lebak Bulus 253.436 237.957 241.139 320.782 366.496 3 Tanjung Priok 73.209 58.729 60.242 92.732 107.398 4 Kalideres 110.299 185.897 219.957 329.672 389.519 5 Kp. Rambutan 578.051 437.833 379.914 399.622 318.481 Jumlah 1.253.699 1.016.864 979.054 1.251.664 1.306.389 Sumber : Terminal Bis Leuwi Panjang, 2011 Universitas Sumatera Utara 46 Grafik II.2. Grafik Jumlah Penumpang Bis di Terminal Leuwi Panjang Tahun 2006-2010 Dari Gambar di atas, dapat dilihat bahwa jumlah penumpang Bis menuju ke Terminal Leuwi Panjang Bandung menurun sampai tahun 2008 dan meningkat drastic setiap tahunnya dari tahun 2009. Meningkatnya jumlah penumpang disebabkan karena dibangunnya Tol Cipularang pada tahun 2005. Salah satu faktor penyebabnya adalah waktu tempuh yang lebih cepat dari waktu tempuh kereta api. Tetapi pada saat kondisi jalan macet, waktu tempuh bis lebih lama daripada waktu tempuh kereta api. 3. Shuttle Service Pada awalnya, pasar moda shuttle service ini dikuasai oleh operator 4848 travel yang merupakan perusahaan angkutan yang berpusat di Bandung dan hanya melayani lintas angkutan travel antara Bandung dan Jakarta saja, serta berkonsep transportasi antar jemput dari pintu ke pintu door to door Seiring berkembangnya tren moda transportasi. Konsep antar jemput dari pintu ke pintu mulai bergeser pada konsep satu titik pemberangkatan ke titik tujuan. 1.253.699 1.016.864 979.054 1.251.664 1.306.389 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 2006 2007 2008 2009 2010 Jum la h P e num pa ng Tahun Universitas Sumatera Utara 47 Kehadiran travel point to point shuttle service ini telah merubah kebiasaan orang dalam memilih moda transportasi untuk perjalanan Bandung-Jakarta. Cukup banyak perusahaan penyedia layanan shuttle service diantara Cipaganti, Citi Trans, Xtrans, Baraya Travel, DayTrans, dan lain sebagainya.Berikut ini adalah daftar perusahaan penyedia jasa pelayanan shuttle service yang terdaftar resmi di Dinas Perhubungan Kota Bandung. Angkutan Antar Jemput Antar Provinsi AJAP jurusan Jakarta-Bandung atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan Travel Shuttle Service Jakarta-Bandung adalah kendaraan mobil bus kecil yang berkapasitas tempat duduk tidak lebih dari 10 tempat duduk penumpang yang mengantar penumpang dari suatu tempat pangkalan di Jakarta menuju ke tempat lain pangkalan lain di Bandung dan sebaliknya. Gambar II.6. Armada Shuttle Service Universitas Sumatera Utara 48 Gambar II.7 Interior Armada Cipaganti Jumlah kendaraan yang telah mendapatkan izin trayek sesuai dengan database perizinan angkutan AJAP Direktorat LLAJ adalah sebanyak 647 kendaraan dari 18 perusahaan yang terdaftar pada dasarnya tetap dialokasikan sebagai angkutan AJAP Jakarta-Bandung dengan rincian sebagai berikut : Tabel II.5 Perusahaan Antar Jemput Antar Provinsi Travel Jakarta-Bandung NO. PERUSAHAAN DOMI SILI JUML AH KEND. KODE NAMA 1 31001 PT. VETIGA NADI DKI Jakarta 68 2 31002 PT. SARANA MARGABHAKTI UTAMA DKI Jakarta 5 Universitas Sumatera Utara 49 NO. PERUSAHAAN DOMI SILI JUML AH KEND. KODE NAMA 3 32002 PT. BATARA TITIAN KENCANA Jawa Barat 60 4 32003 PT. CIPAGANTI CITRA GRAHA Jawa Barat 198 5 32004 PT. 4848 IRAWAN SARPINGI Jawa Barat 5 6 32005 PT. SINAR JAYA MEGAH LANGGENG Jawa Barat 14 7 32009 PT. LINTAS MEDIA KARYA Jawa Barat 10 8 32011 PT. TRANSPORTASI LINTAS INDONESIA Jawa Barat 16 9 32012 CV. CITRA TIARA TRANSPORT Jawa Barat 57 10 32013 PT. NUR RACHMADI Bersama Jawa Barat 60 11 32014 CV. PANCA JAYA UTAMA Jawa Barat 10 Universitas Sumatera Utara 50 NO. PERUSAHAAN DOMI SILI JUML AH KEND. KODE NAMA 12 32015 PT. HERI SURYA PUTRA Jawa Barat 10 13 32016 PT. PURBAYA PANCASAKTI Jawa Barat 28 14 32018 PT. DISA PRATAMA MANDIRI Jawa Barat 10 15 32025 PT. TELE TRANS Jawa Barat 5 16 32027 PT. MULTIMODA TRAVELATAMA Jawa Barat 9 17 32029 PT. STAR LINE Jawa Barat 12 18 32031 PT. DAY TRANS Jawa Barat 70 JUMLAH 647 Sumber : Direktorat LLAJ, 2011 Terdapat 7 perusahaan dengan 65 kendaraan tidak melaksanakan kewajiban sebagai pemegang izin trayek yaitu : Universitas Sumatera Utara 51 a. CV. Safa PT. Sinar Jaya Megah Langgeng b. PT. Lintas Media Karya c. PT. Metromoda Travelatama d. PT. Tele Trans e. PT. Star Line f. PT. Heri Surya Putra g. PT. 4848 Irawan Sarpingi Jumlah armada travel adalah 647 + 65 = 712 kendaraan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, diasumsikan bahwa operasional travel memiliki karakteristik perjalanan sebagai berikut : a. Rata-rata ritase armada adalah 3 rit kendaraan b. Rata-rata kapasitas kendaraan adalah 10 orang c. Total armada yang beroperasi adalah 712 unit resmi dan tidak resmi d. Jumlah penumpang = Jumlah armada x Rit x Kapasitas = 712 x 3 x 10 = 21.360 orang e. Peak Time terjadi pada hari-hari libur dan saat weekend, yaitu jum’at, sabtu, dan minggu. Jumlah penumpang Travel dalam seminggu baik dari Jakarta-Bandung maupun Bandung-Jakarta adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 52 Grafik II.3. Jumlah Penumpang Travel Jakarta-Bandung Jumlah penumpang travel Jakarta-Bandung seperti gambar II.9 di atas dalam seminggu adalah 112.820 penumpang dan dalam setahun adalah 6.386.640 penumpang. Grafik II.4. Jumlah Penumpang Travel Bandung- Jakarta 10680 13350 16020 18690 21360 21360 21360 5000 10000 15000 20000 25000 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Jum la h P e num pa ng Hari Jumlah Penumpang Travel Jakarta-Bandung 21360 19224 17088 14952 12816 10680 21360 5000 10000 15000 20000 25000 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Jum la h P e num pa ng Hari Jumlah Penumpang Travel Bandung-Jakarta Universitas Sumatera Utara 53 Jumlah penumpang travel Bandung-Jakarta seperti gambar II.10 di atas dalam seminggu adalah 117.480 penumpang dan dalam setahun adalah 6.108.960 penumpang. Jumlah penumpang travel Jakarta-Bandung sebesar 6.386.640 penumpang dan Bandung-Jakarta sebesar 6.108.960. Jadi jumlah penumpang travel pada tahun 2010 adalah sebesar 12.495.600 penumpang. Tarif shuttle service bervariasi untuk Bandung-Jakarta berkisar antara 58.000 sd 75.000. Jenis mobil yang digunakan diantara Isuzu Elf, Hyuno Dutro, KIA Travello, dan lain sebagainya. Karakterisitik keberangkatan shuttle service bervariasi ada yang on time sesuai jadwal keberangkatan dan ada yang menunggu jumlah minimal penumpang baru shuttle service diberangkatkan. Tabel II.6 Karakteristik Keberangktan, Tarif, dan Jenis Mobil Yang Digunakan Nama Travel Tarif Karakteristik Keberangkatan Jenis Mobil X-Trans 75.000 On time Isuzu Elf Cipaganti 75.000 On time Isuzu Elf dan KIA Travello Baraya Travel 58.000 On time Isuzu Elf DayTrans 70.000 On time Isuzu Elf Universitas Sumatera Utara 54 CitiTrans 75.000 On time Hyno Dutro Kangaroo Travel 60.000 On time KIA Travello Transporter 60.000 On time KIA Travello Transline 70.000 On time Isuzu Elf Teletrans 65.000 On time Isuzu Elf Safa Trans 60.000 On time Isuzu Elf Mega Trans 50.000 On time Suzuki AVP Metro Line 60.000 Minimal 3 orang berangkat Isuzu Elf 4848 Travel 65.000 On time Daihatsu Luxio Buah Batu Travell 75.000 On time Isuzu Elf Bandung Quick 70.000 On time Isuzu Elf V3 Trans 70.000 On time Isuzu Elf Farametta 70.000 Minimal 3 orang berangkat Isuzu Elf Sumber: Survey Primer, 2012

IV.3 Jalan Tol yang Menghubungkan Jakarta-Bandung