80
dimana: U
m
= Nilai fungsi kepuasan menggunakan moda m t
m
– v
m
= idem diatas β
1
- β
3
= idem diatas en = Faktor kesalahan atau unsur stokastik, yaitu variabel random
yang mengikuti bentuk distribusi tertentu. β
= Konstanta karakteristik nilai kepuasan alternatif, apabila seluruh variablel t
m
sd v
m
bernilai 0 Peramalan dikatakan relatif tepat, apabila nilai en sekurang-
kurangnya mendekati 0 seminimal mungkin atau e
n
= 0.
II.7 Model Pemilihan Diskret
Akiva dan Leman 1985 dalam bukunya “Discrete Choice Analysis : Theory and Application to Travel Demand” lebih menekankan
model ini pada analisis pilihan konsumen untuk memaksimalkan kepuasannya dalam mengkonsumsi pelayanan yang diberikan oleh suatu
moda transportasi pilihan. Sang konsumen, sebagai seorang pembuat keputusan, akan menyeleksi berbagai alternatif dan memutuskan memilih
moda transportasi yang memiliki nilai kepuasan tertinggi highest utility. Prosedur model ini diawali dengan menentukan nilai-nilai
parameter koefisien regresi dari sebuah fungsi kepuasan yang dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas. Model ini untuk pertama kali
Universitas Sumatera Utara
81
diterapkan dalam transportasi, disebut sebagai model pilihan biner binary choice model Warner, 1962. Prosedur awal fungsi kepuasan dari
model ini menurutnya banyak memakai kalibrasianalisis statistik dan ekonometrik. Sebuah contoh umum fungsi kepuasan dapat dilihat seperti:
V
in
= f X
in
Atau V
jn
= f X
jn
Dimana: V
in
dan V
jn
= Nilai kepuasan konsumen yang mencerminkan perilaku konsumen consumen behavior.
X
in
dan X
jn
= Variabel yang berpengaruh terhadap perilakunya untuk memaksimalkan kepuasannya.
f = fungsi matematis Sehingga persamaan regresi fungsi kepuasan dimaksud dapat kita
bentuk menjadi : V
in
U= β
1
X
in
1+ β
2
X
in
2+...+ β
k
X
in
k........................................ 2.4 Dimana:
V
in
U = Nilai kepuasan konsumen memakai moda i maksimum kepuasan.
Universitas Sumatera Utara
82
X
in
1 sd X
in
k = Sekelompok variabel bebas yang mempengaruhi kepuasan maksimum.
β
1
sd β
k
= Koefisien regresiparameter variabel bebas. Setelah nilai V
in
U didapat juga V
jn
U didapat, maka kita masukkanlah nilai tersebut ke dalam beberapa model pilihan diskret di
antaranya: a. Model Logit Biner
Bentuk model ini adalah sebagai berikut :
Pi =
�
βxin
�
βxin
+�
βxjn
=
1 1+�
−βx��−���
= ............................ 2.5
Dimana: Pi = Probabilitas peluang moda i untuk dipilih.
βxin,βxjn = Nilai parameter atau nilai kepuasan menggunakan moda i dan moda j.
e = eksponensial. Model logit biner ini hanya berlaku untuk pilihan 2 moda
transportasi alternatif moda i dan j. b. Model Probit Binary Probit
Juga untuk 2 moda alternatif, tetapi model ini menekankan untuk menyamakan peluang kemungkinan individu untuk memilih moda 1,
Universitas Sumatera Utara
83
bukan moda 2 dan berusaha menghubungkan variabel bebas yang mempengaruhi, misalnya biaya cost dan variabel ini harus berdistribusi
normal. Bentuknya adalah: P1 =
Ǿ Gk ............................................................................. 2.6
Dimana: P1 = Peluang moda 1 untuk dipilih
Ǿ = Kumulatif standar normal
Gk = Nilai manfaat moda 1 Sedangkan P2, konsekuensinya akan menjadi P2 = 1 – fGk.
II.8 Utilitas