Data penelitian Pembahasan Hasil Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data penelitian

Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi linier berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 18 for windows. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel- variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008, 2009, 2010 sebagai objek penelitian. Berdasarkan hasil penyeleksian menggunakan kriteria yang telah ditetapkan, maka diperoleh sampel sebanyak 19 perusahaan dengan tiga tahun pengamatan sehingga berjumlah 57 unit analisis.

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriftif merupakan metode analisis yang digunakan untuk memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata serta standar deviasi data yang digunakan dalam UNIVERSITAS SUMATERA UTARA penelitian. Statistik deskriptif dari variabel penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.1. Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 57 .02 8.03 3.1798 2.17050 ROE 57 .06 21.50 6.7632 4.64551 NPM 57 .89 1164.75 37.0772 152.53019 IHSG 57 1355.41 3703.51 2531.0933 967.13174 HS 57 50.00 2100.00 389.0000 374.04025 Valid N listwise 57 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012 Berdasarkan tabel 4.1 dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Variabel ROA Return on Assets memiliki nilai minimum 0,02 dan nilai maksimum 8,03 dengan rata-rata perputaran persediaan sebesar 3,1798 dan standar deviasi variabel ini adalah 2,17050 dengan jumlah sampel sebanyak 57, b. Variabel ROE Return on Equity memiliki nilai minimum 0,06 dan nilai maksimum 21,50 dengan rata-rata perputaran persediaan sebesar 6,7632 dan standar deviasi variabel ini adalah 4,64551 dengan jumlah sampel sebanyak 57, c. Variabel NPM Net Profit Margin memiliki nilai minimum 0,89 dan nilai maksimum 1164,75 dengan rata-rata perputaran persediaan sebesar 37,0772 dan standar deviasi variabel ini adalah 152,53019 dengan jumlah sampel sebanyak 57, d. Variabel IHSG Indeks Harga Saham Gabungan memiliki nilai minimum 1355,41 dan nilai maksimum 3703,51 dengan rata-rata UNIVERSITAS SUMATERA UTARA perputaran persediaan sebesar 2531,0933 dan standar deviasi variabel ini adalah 967,13174 dengan jumlah sampel sebanyak 57, e. Variabel HS Harga Saham memiliki nilai minimum 50 dan nilai maksimum 2100 dengan rata-rata perputaran persediaan sebesar 389 dan standar deviasi variabel ini adalah 374,04025 dengan jumlah sampel sebanyak 57.

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Hasil uji normalitas pada penelitian ini menggunakan model Kolmogrov-Smirnov dan grafik histogram. Pada tabel 4.2 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,126 dan diatas nilai signifikan 0,05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas 1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 57 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 332.36795507 Most Extreme Differences Absolute .156 Positive .156 Negative -.099 Kolmogorov-Smirnov Z 1.176 Asymp. Sig. 2-tailed .126 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas 2 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012 Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel HS Harga Saham berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng skewness ke kiri maupun ke kanan atau normal.

4.2.2.2 Uji Multikolonieritas

Ada atau tidak adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut Situmorang et al., 2010 : 136 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1 VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas 2 VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas 3 Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas 4 Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas Dari hasil output terlihat bahwa semua data variabel tidak terkena multikolinieritas. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 16.628 137.567 .121 .904 ROA 83.560 43.349 .485 1.928 .059 .240 4.167 ROE -11.563 20.170 -.144 -.573 .569 .242 4.133 NPM -.252 .303 -.103 -.832 .409 .997 1.003 IHSG .077 .049 .198 1.577 .121 .959 1.043 a. Dependent Variable: HS Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara lain prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID Ghozali, 2005 : 105. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y terlihat dari grafik scatterplot yang disajikan pada gambar 4.2. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk mengetahui pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan masukan variabel independennya. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada table 4.4 berikut. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil Durbin Watson DW adalah sebesar 2,498 dan berada pada daerah No Autocorelation yaitu dud4-du 1,732,0982,27 yang artinya tidak terjadi autokorelasi pada model regresi. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokolerasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .459 a .210 .150 4.91453 2.098 a. Predictors: Constant, IHSG, NPM, ROE, ROA b. Dependent Variable: HS Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012 Hasil ini didukung dengan pengujian autokorelasi lainnya yaitu dengan menggunakan runs test. Runs test menurut Ghozali 2006 : 103 digunakan ―untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak‖. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Bila hasil output SPSS menunjukkan probabilitas UNIVERSITAS SUMATERA UTARA signifikansi dibawah 0,05 disimpulkan terdapat gejala autokorelasi pada model regresi tersebut. Hasil pengujian: Tabel 4.5 Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -82.63596 Cases Test Value 28 Cases = Test Value 29 Total Cases 57 Number of Runs 35 Z 1.473 Asymp. Sig. 2-tailed .141 a. Median Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012 Dari tabel 4.5 Runs Test tersebut dapat dilihat nilai tes sebesar -82,63596 dengan probabilitas signifikan adalah 0,141 diatas 0,05, berarti tidak terdapat gejala autokorelasi pada model regresi.

4.2.3 Analisis Regresi

Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linier Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan pengujian hipotesis. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS, maka diperoleh hasil berikut ini:

4.2.3.1 Persamaan Regresi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier barganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.6 Koefisien Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 16.628 137.567 .121 .904 ROA 83.560 43.349 .485 1.928 .059 ROE -11.563 20.170 -.144 -.573 .569 NPM -.252 .303 -.103 -.832 .409 IHSG .077 .049 .198 1.577 .121 a. Dependent Variable: HS Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012 Berdasarkan tabel di atas, didapatlah persamaan regresi sebagai berikut : Harga Saham = 16,628 + 83,560 ROA – 11,563 ROE – 0,252 NPM + 0,077 IHSG + e Keterangan: 1. Konstanta sebesar 16,628 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen X1=0, X2=0, X3=0, X4=0, X5=0 maka Harga Saham adalah sebesar 16,628. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2. β1 sebesar 83,56 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Return on Assets sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan Harga Saham sebesar 83,56 dengan asumsi varabel lain tetap. 3. β2 sebesar -11,563 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Return on Equity sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan Harga Saham sebesar 11,563 dengan asumsi variabel lain tetap. 4. β3 sebesar -0,252 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Net Profit Margin sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan Harga Saham sebesar 0,252 dengan asumsi variabel lain tetap. 5. β4 sebesar 0,077 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan Harga Saham sebesar 0,077 dengan asumsi variabel lain tetap.

4.2.3.2 Analisis Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program statistik, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .459 a .210 .150 4.91453 2.098 a. Predictors: Constant, IHSG, NPM, ROE, ROA b. Dependent Variable: HS Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pada model summary tersebut dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R sebesar 0,459 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara harga saham variabel dependen dengan Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin dan Indeks Harga Saham variabel independen mempunyai hubungan yang cukup erat yaitu sebesar 45,9. Tipe hubungan antar variabel dapat dipastikan sebagai berikut Situmorang, 2010 : 145: 1 0,0 – 0,19 : sangat tidak erat 2 0,2 – 0,399: tidak erat 3 0,4 – 0,59 : cukup erat 4 0,6 – 0,79 : erat 5 0,8 – 0,99 : sangat erat Nilai adjusted R square sebesar 0,15 atau 15 mengindikasikan bahwa variasi dari keempat variabel independen hanya mampu menjelaskan variasi variabel dependen sebesar 15 dan sisanya 85 dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

4.2.3.3 Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Uji F dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen, untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F uji F. Jika F hitung F tabel maka H ditolak dan H a diterima, sedangkan jika F hitung F tabel maka H diterima atau H a ditolak. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka H UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ditolak dan H a diterima. Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.8 terlihat hasil sebagai berikut. Tabel 4.8 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1648513.456 4 412128.364 3.464 .014 a Residual 6186228.544 52 118965.934 Total 7834742.000 56 a. Predictors: Constant, IHSG, NPM, ROE, ROA b. Dependent Variable: HS Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012 Tabel di atas mengungkapkan bahwa nilai F hitung F tabel 3,464 2,55 yang berarti bahwa H diterima dan H a ditolak, artinya variabel bebas Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin, dan Indeks Harga Saham Gabungan secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.2.3.4 Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel- variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial individu, untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima UNIVERSITAS SUMATERA UTARA atau ditolak jika t hitung t tabel maka H a diterima dan H ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel maka H a ditolak atau H diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka H a diterima dan H ditolak. Tabel 4.9 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 16.628 137.567 .121 .904 ROA 83.560 43.349 .485 1.928 .059 ROE -11.563 20.170 -.144 -.573 .569 NPM -.252 .303 -.103 -.832 .409 IHSG .077 .049 .198 1.577 .121 a. Dependent Variable: HS Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012 Berdasarkan hasil pengolahan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut: a Nilai signifikansi ROA = 0,059, hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel 1,9721,67469, yang berarti bahwa H a diterima dan H ditolak artinya Return on Assets secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. b Nilai signifikansi ROE = 0,569, hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel -0,573 1,67469, yang berarti bahwa H diterima dan H a ditolak artinya Return on Equity secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA c Nilai signifikansi NPM = 0,409, hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel -0,832 1,67469, yang berarti bahwa H diterima dan H a ditolak artinya Net Profit Margin secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. d Nilai signifikansi IHSG = 0,121, hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel 1,577 1,67469, yang berarti bahwa H diterima dan H a ditolak artinya Indeks Harga Saham Gabungan secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Nilai Adjusted R Square sebesar 0,150. Hal ini berarti bahwa 15 variasi atau perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan oleh variasi Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin, dan Indeks Harga Saham Gabungan, sedangkan sisanya sebesar 85 dijelaskan oleh sebab-sebab atau variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Variabel lain yang dapat juga mempengaruhi harga saham adalah Deviden Payout Ratio DPR, Earnings Per Share EPS, Debt to Equity Ration DER, Price Earnings Ratio PER, Market to Book Value, ataupun juga dari variabel- variabel yang berasal dari komponen laporan arus kas yang terdiri atas aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini, diketahui bahwa secara parsial hanya Return on Assets yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil ini mendukung penelitian Widiasari 2009 yang menemukan bahwa secara parsial Return on Assets berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian tidak mendukung penelitian Siregar 2011 yang menemukan bahwa Return on Assets tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil pengujian dalam penelitian ini juga menemukan bahwa secara parsial Return on Equity, Net Profit Margin dan Indeks Harga Saham Gabungan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini mendukung Hendarta 2011, Yurico 2010, Debora 2009, Harmoni 2009, dan Nainggolan 2008 yang menemukan bahwa Return on Equity tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap harga saham, tetapi tidak mendukung penelitian Pratidina 2011 dan Salman 2011 yang menemukan bahwa Return on Equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Selain itu, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Debora 2009 dan Siregar 2011 yang menemukan bahwa Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Perbedaan hasil penelitian dikarenakan berbedanya periode dan perusahaan yang digunakan dalam penelitian, dimana peneliti terdahulu menggunakan perusahaan manufaktur seperti perusahaan barang konsumsi dan sampel pada waktu pengamatan yang berbeda-beda pula. Sedangkan pada UNIVERSITAS SUMATERA UTARA penelitian ini peneliti menggunakan perusahaan real estate dan property dengan waktu pengamatan 2008, 2009, dan 2010. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menguji apakah Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Net Profit Margin NPM, dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG memiliki pengaruh terhadap harga saham pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan sampel 19 perusahaan yang memenuhi kriteria selama periode 2008-2010. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil, yaitu: 1. Return on Assets secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2. Return on Equity secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 3. Net Profit Margin secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia(2009-2011)

0 49 87

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 14 17

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 37 23

SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2009-2011)

0 1 12

Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal - Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Kinerja Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 20

ANALISIS PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN DAN KINERJA PASAR TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 12