signifikansi dibawah 0,05 disimpulkan terdapat gejala autokorelasi pada model regresi tersebut. Hasil pengujian:
Tabel 4.5
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Value
a
-82.63596 Cases Test Value
28 Cases = Test Value
29 Total Cases
57 Number of Runs
35 Z
1.473 Asymp. Sig. 2-tailed
.141 a. Median
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012 Dari tabel 4.5 Runs Test tersebut dapat dilihat nilai tes
sebesar -82,63596 dengan probabilitas signifikan adalah 0,141 diatas 0,05, berarti tidak terdapat gejala autokorelasi pada model regresi.
4.2.3 Analisis Regresi
Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi
yang Best Linier Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan pengujian hipotesis. Untuk menguji
hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS, maka diperoleh
hasil berikut ini:
4.2.3.1 Persamaan Regresi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier barganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6 Koefisien Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 16.628
137.567 .121
.904 ROA
83.560 43.349
.485 1.928
.059 ROE
-11.563 20.170
-.144 -.573
.569 NPM
-.252 .303
-.103 -.832
.409 IHSG
.077 .049
.198 1.577
.121 a. Dependent Variable: HS
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012 Berdasarkan tabel di atas, didapatlah persamaan regresi
sebagai berikut : Harga Saham = 16,628 + 83,560 ROA
– 11,563 ROE – 0,252 NPM + 0,077 IHSG + e
Keterangan: 1. Konstanta sebesar 16,628 menunjukkan bahwa apabila tidak
ada variabel independen X1=0, X2=0, X3=0, X4=0, X5=0 maka Harga Saham adalah sebesar 16,628.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. β1 sebesar 83,56 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Return
on Assets sebesar 1 akan diikuti oleh kenaikan Harga Saham sebesar 83,56 dengan asumsi varabel lain tetap.
3. β2 sebesar -11,563 menunjukkan bahwa setiap kenaikan
Return on Equity sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan Harga Saham sebesar 11,563 dengan asumsi variabel lain
tetap. 4.
β3 sebesar -0,252 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Net Profit Margin sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan Harga
Saham sebesar 0,252 dengan asumsi variabel lain tetap. 5.
β4 sebesar 0,077 menunjukkan bahwa setiap kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan sebesar 1 akan diikuti oleh
kenaikan Harga Saham sebesar 0,077 dengan asumsi variabel lain tetap.
4.2.3.2 Analisis Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program statistik, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1
.459
a
.210 .150
4.91453 2.098
a. Predictors: Constant, IHSG, NPM, ROE, ROA b. Dependent Variable: HS
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 18 2012
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada model summary tersebut dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R sebesar 0,459
menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara harga saham variabel dependen dengan Return on Assets, Return on Equity,
Net Profit Margin dan Indeks Harga Saham variabel independen mempunyai hubungan yang cukup erat yaitu sebesar 45,9.
Tipe hubungan antar variabel dapat dipastikan sebagai berikut Situmorang, 2010 : 145:
1 0,0
– 0,19 : sangat tidak erat 2
0,2 – 0,399: tidak erat
3 0,4
– 0,59 : cukup erat 4
0,6 – 0,79 : erat
5 0,8
– 0,99 : sangat erat
Nilai adjusted R square sebesar 0,15 atau 15 mengindikasikan bahwa variasi dari keempat variabel independen
hanya mampu menjelaskan variasi variabel dependen sebesar 15 dan sisanya 85 dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
4.2.3.3 Uji Signifikansi Simultan Uji-F