56
2. Jenis Kelamin
Pada penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden mempunyai jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 24 responden
60,0 . Sedangkan laki-laki sebanyak 16 responden 40,0. Hasil analisis gambaran antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi dapat
diketahui bahwa presentase kejadian hipertensi di subjek penelitian lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Hasil dari penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan menggunakan data Riskesdas tahun 2007, prevalensi hipertensi pada perempuan lebih besar
dibandingkan dengan laki-laki yaitu 50,3 dan 49,7 Rahajeng dan Tuminah, 2009.
Wanita cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia tersebut Perry Potter 2005, h. 798. Wanita
lebih banyak yang menderita hipertensi dibanding pria, hal ini disebabkan karena terdapatnya hormon estrogen pada wanita. Menurut
Cortas 2008, prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun wanita terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum
menopause. Wanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar HDL. Kadar
kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis
.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pernyataan Dalimartha 2008 yang menyebutkan bahwa tingkat kejadian hipertensi akan lebih
tinggi pada laki-laki dibanding perempuan. Perbedaan hasil penelitian
57
ini disebabkan oleh perbandingan jumlah subjek penelitian laki-laki dan perempuan yang tidak proporsional dimana jumlah subjek penelitian
perempuan hampir dua kali jumlah subjek penelitian laki-laki.
3. Gambaran Tekanan Darah Berdasarkan Riwayat Keturunan
Hipertensi dalam Keluarga
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Individu dengan
orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada orang yang tidak mempunyai keluarga
dengan riwayat hipertensi. Selain itu didapatkan 70-80 kasus hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga Rohaendi
dalam Irza, 2009. Hasil ini didukung dengan pernyataan Black Hawks 2005 yang
mengatakan bahwa seseorang yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi akan mempunyai risiko yang lebih besar mengalami
hipertensi. Hal ini terjadi karena seseorang yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, beberapa gennya akan berinteraksi dengan
lingkungan dan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Adanya faktor genetik pada keluaraga tertentu akan menyebabkan
keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium Individu dengan orang tua menderita hipertensi daripada orang yang tidak mempunyai
keluarga dengan riwayat hipertensi Wade, 2003.