Pengumpulan Data Analisis Data

40 Uji reliabilitas yang digunakan pada instrumen ini untuk skala Likert yaitu rumus aplha coronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut Sugiyono, 2013: Keterangan: Nilai acuan untuk uji reliabilitas KR20 maupun alpha coronbach yaitu, jika alpha 0,90 maka reliabilitas sempurna, jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tingg, jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat, dan jika alpha 0,50 maka reliabilitas rendah. Berdasarkan hasil perhitungan diatas didapatkan hasil KR20 0,6 yaitu 0,7997 hasil tersebut menandakan instrumen pada penelitian ini memiliki nilai reliabel yang tinggi sedangkan pada pengukuran dengan menggunakan aplha cronbach, didapatkan nilai alpha 0,6, yaitu 0,688, instrumen pada penelitian ini dikatakan reliable.

G. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan rumusan tertentu sehingga menghasilkan informasi yang 41 diperlukan Setiadi,2007. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam pengolahan data dibagi menjadi enam tahap, yaitu

1. Editing data pemeriksaan data

Tahap ini yaitu data yang diperoleh berupa daftar pertanyaan, pada kegiatan ini peneliti memeriksa data dengan cara mengumpulkan atau menjumlahkan dan melakukan koreksi pada hasil kuesioner Budiarto, 2008. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa kembali kuesioner dengan maksud mengecek, apakah semua kuesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk sebelumnya Mardalis, 2008.

2. Coding data pemberian kode

Mengklasifikasi jawaban dari responden kedalam kategori, biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda atau kode berbentuk angka pada masing–masing jawaban Budiarto, 2008. Kode yang digunakan untuk penilaian gaya hidup yaitu “1 untuk gaya hidup tidak sehat dan 2 untuk gaya hidup sehat” Notoatmodjo, 2005. Kode yang digunakan untuk penilaian perilaku konsumsi makanan asin, berlemak dan minuman berkafein yaitu “1 untuk Lebih dari 1 kali sehari, 2 untuk 1 kali sehari, 3 untuk 3-6 kali seminggu, 4 untuk 1-2 kali seminggu, 5 untuk kurang 1 kali seminggu, dan 6 untuk tidak pernah” Aisyiyah, 2009. Kode yang digunakan untuk penilaian aktivitas fisik yaitu “1 untuk tidak aktif dan 2 untuk Aktif“ Baecke, 1982. Kode yang digunakan untuk penilaian keadaan stres yaitu “ 1 untuk stres dan 2 untuk tidak stres” Depkes, 2008. 42

3. Sortir data

Mensortir adalah dengan memilih atau mengelompokkan data menurut jenis yang dikehendaki.

4. Entry data

Pada tahap ini jawaban–jawaban yang sudah diberi kode kategori kemudian dimasukkan dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi data.

5. Cleaning

Pada tahap ini dilakukan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan ke dalam komputer untuk memastikan data telah bersih dari kesalahan sehingga data siap dianalisis Hidayat, 2008.

H. Analisis Data

1. Analisis Univariat Analisis univariat merupakan analisis jenis variabel yang dinyatakan dengan menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik Setiadi, 2007. Data dari setiap responden akan dimasukkan ke dalam komputer oleh peneliti. Analisis data yang diperoleh dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan software statistik Dahlan, 2010.

I. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan 43 Hidayat, 2007. Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut: 1. Informed Consent Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan dari Informed Consent adalah agar subjek mengerti maksud, tujuan penelitian, dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak pasien. 2. Anonimity Tanpa nama Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Confidentiality Kerahasiaan Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Peneliti akan manjamin kerahasiaan identitas responden, dimana data-data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan apabila telah selesai maka data tersebut akan dimusnahkan. 44 Beberapa prinsip etik menurut Polit 2006, yaitu: 1. Self Determination, yaitu responden diberi kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau tidak mengikuti kegiatan penelitian dengan sukarela, setelah semua informasi yang berkaitan dengan penelitian dijelaskan dengan menandatangani informed consent yang telah disediakan. 2. Protection from discomfort, kenyamanan responden selama penelitian dijamin. Peneliti menekankan apabila responden merasa tidak aman atau nyaman selama mengikuti kegiatan penelitian sehingga menimbulkan masalah baik fisik maupun psikologis, maka peneliti mempersiapkan responden untuk menghentikan partisipasinya. 45

BAB V HASIL PENELITIAN

Bab ini akan memaparkan secara lengkap hasil penelitian gambaran gaya hidup pada pasien hipertensi di Puskesmas Ciangsana Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor. Penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner secara total sampling kepada setiap pengunjung yang berobat di puskesmas dan melakukan kunjungan rumah kepada pasien yang telah terdiagnosis hipertensi dan masuk kedalam kategori usia dewasa yaitu laki-laki atau perempuan yang berusia 25-45 tahun.

A. Gambaran Tempat Penelitian 1. Gambaran Umum

Puskesmas Ciangsana beralamat di Kp. Cikeas Hilit Nrt 53 Desa Ciangsana Kec. Gunung Putri dan berdiri tahun 1984. Puskesmas Ciangsana merupakan satu-satunya puskesmas yang ada di wilayah Kelurahan Ciangsana, letak berbatasan dengan : a. Sebelah utara : Perbatasan desa Bojong Kulur b. Sebelah Selatan : Berbatasan Desa Nagrak c. Sebelah Barat : Berbatasan Kel. Jatirangga Kali Cikeas d. Sebelah Timur : Berbatasan Desa Limusnunggal Kali Cileungsi

1. Program Puskesmas

46 Puskesmas Ciangsana memiliki beberapa program Kesehatan dasar, pengembangan wajib, dan pengembangan pilihan. 1 Pengembangan kesehatan dasar meliputi: a. Promosi kesehatan b. Kesehatan Lingkungan c. Kesehatan ibu dan anak d. Perbaikan gizi e. Pengobatan 2 Pengembangan wajib meliputi: a. Usaha Kesehatan Sekolah b. Lansia 3 Pengembangan pilihan meliputi: a. Laboratorium Untuk program puskesmas yang fokus pada penyakit hipertensi lebih di titik beratkan pada program kuratifnya karena lebih terprogram. Setiap satu bulan sekali atau setidaknya jika obat antihipertensinya sudah habis, pasien hipertensi diwajibkan untuk kontrol ke puskesmas. Sementara untuk promotif dan preventif sudah berjalan namun kurang digalakkan. Program promotif dan preventif dilakukan oleh para kader saat Posbindu dengan cara penyuluhan kesehatan. Peserta penyuluhan tidak hanya peserta posbindu namun diberikan pula kepada para remaja. Selain itu menurut pengamatan penulis, setiap pasien yang berobat ke puskesmas selalu dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum dilakukan pengobatan, walaupun 47 pasien tersebut tidak berobat untuk hipertensi. Dari pemeriksaan awal tersebut akan didapatkan tekanan darah pasien sehingga jika pasien pada saat itu memiliki tekanan darahnya tinggi dapat pula diberikan informasi agar pasien tersebut tidak terkena hipertensi.

B. Karakteristik Responden 1. Umur Responden

Karakteristik umur responden mengikuti kategori umur Depkes RI Tahun 2009. Responden dalam penelitian ini merupakan pasien hipertensi yang datang berobat di Puskesmas Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor. Jumlah responden adalah sebanyak 40 orang. Sebagian kecil responden dalam rentang dewasa awal yang memiliki umur 26-35 tahun, yaitu 7 orang 17,5 , sedangkan yang paling banyak adalah responden yang berumur 36-45 tahun, yaitu 33 orang 82,5 . Responden dengan umur termuda yaitu 26 tahun dan responden dengan umur tertua yaitu 45 tahun. Berikut ini distribusi responden berdasarkan umur dalam tabel berikut ini : Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Umur Tahun Frekuensi Presentase Dewasa Awal 26-35 7 17,5 Dewasa Akhir 36-45 33 82,5 Jumlah 40 100

2. Jenis Kelamin Responden

48 Berikut adalah tabel penyebaran responden berdasarkan jenis kelamin responden : Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Presentase Laki-laki 16 40,0 Perempuan 24 60,0 Total 40 100 Data di atas menunjukkan sebagian besar responden mempunyai jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 24 responden 60,0 . Sedangkan laki-laki sebanyak 16 responden 40,0 .

3. Riwayat Keturunan Hipertensi dalam Keluarga

Berikut adalah tabel penyebaran responden berdasarkan riwayat hipertensi yang ada dalam keluarga responden : Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat Keturunan Hipertensi dalam Keluarga Keturunan Hipertensi Frekuensi Presentase Ya 23 57,5 Tidak 17 42,5 Total 40 100 Data di atas menunjukkan sebagian besar responden mempunyai riwayat keturunan hipertensi dalam keluarganya, yaitu sebanyak 23 responden 57,5 . Sedangkan 17 responden 42,5 tidak memiliki riwayat keturunan hipertensi dalam keluarganya. 49

4. Gaya Hidup

Berikut adalah tabel penyebaran responden berdasarkan gaya hidup: Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gaya Hidup Gaya Hidup Frekuensi Presentase Gaya hidup tidak sehat 40 100 Gaya hidup sehat Total 40 100 Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa seluruh responden mempunyai gaya hidup tidak sehat, yaitu sebanyak 40 responden 100.

5. Kebiasaan Merokok

Berikut adalah tabel penyebaran responden berdasarkan kebiasaan merokok: Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kebiasaan Merokok Kebiasaan Merokok Frekuensi Presentase Merokok 17 42,5 Tidak Merokok 23 57,5 Total 40 100 Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian kecil responden yang mempunyai kebiasaan merokok, yaitu sebanyak 17 responden 42,5. Sedangkan 23 responden 57,5 tidak memiliki kebiasaan merokok.

6. Frekuensi Kebiasaan Makan Asin