Frekuensi Minuman Berkafein Karakteristik Responden 1. Umur Responden

55 cenderung terjadi pada orang dengan usia diatas 18 tahun. Berdasarkan hasil studi pendahuluan ditemukan bahwa kategori usia dewasa dengan responden terbanyak yaitu rentang 26-45 tahun, sehingga penelitian ini mengambil sampel dengan rentang usia tersebut. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Pritasari 2006, yang menyatakan bahwa pada usia produktif umumnya seseorang kurang memiliki motivasi untuk memperhatikan pola makan dan kesehatannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penderita hipertensi usia dewasa disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini didukung oleh pernyataan Nisa 2012, Gaya hidup merupakan faktor risiko penting timbulnya hipertensi pada seseorang termasuk usia dewasa muda 21-40 tahun. Meningkatnya hipertensi dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Hal-hal yang termasuk gaya hidup tidak sehat, antara lain merokok, kurang olahraga, mengonsumsi makanan yang kurang bergizi, dan stres. Ditemukan kecenderungan peningkatan prevalensi menurut peringkatan usia dan biasanya pada usia 40 tahun. pada pasien umur 20-40 tahun dimana tahanan perifer meningkat Sharma, 2008. Resiko hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya umur, hal ini disebabkan oleh adanya perubahan struktur pada pembuluh darah besar sehingga lumen menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku. Sebagai akibat adalah meningkatnya tekanan darah sistolik Muhammadun, 2010. 56

2. Jenis Kelamin

Pada penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden mempunyai jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 24 responden 60,0 . Sedangkan laki-laki sebanyak 16 responden 40,0. Hasil analisis gambaran antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi dapat diketahui bahwa presentase kejadian hipertensi di subjek penelitian lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan menggunakan data Riskesdas tahun 2007, prevalensi hipertensi pada perempuan lebih besar dibandingkan dengan laki-laki yaitu 50,3 dan 49,7 Rahajeng dan Tuminah, 2009. Wanita cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia tersebut Perry Potter 2005, h. 798. Wanita lebih banyak yang menderita hipertensi dibanding pria, hal ini disebabkan karena terdapatnya hormon estrogen pada wanita. Menurut Cortas 2008, prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun wanita terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause. Wanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar HDL. Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis . Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pernyataan Dalimartha 2008 yang menyebutkan bahwa tingkat kejadian hipertensi akan lebih tinggi pada laki-laki dibanding perempuan. Perbedaan hasil penelitian