Hasil Uji Coba Alat Ukur

F. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu :

1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap persiapan yang dilakukan adalah mempersiapkan alat ukur penelitian dan surat izin pengambilan data. Persiapan alat ukur penelitian dilakukan dengan : a. Mengadaptasi alat ukur Coping Response Inventory CRI, dengan prosedur back translation, yaitu dengan menterjemahkan bahasa alat ukur ke dalam bahasa indonesia, kemudian menterjemahkan kembali ke dalam bahasa asli alat ukur dan dilakukan oleh orang yang berbeda. Prosedur ini dilakukan untuk memastikan kesamaan makna pada aitem-aitem alat ukur Matsumoto Juang, 2004. b. Melakukan uji coba alat ukur penelitiankepada para penyintas erupsi Gunung Sinabung. c. Menganalisa daya beda aitem dan reliabilitas aitem yang telah diuji coba. d. Menyusun kembali alat ukur yang telah diuji coba untuk kemudian disebarkan kepada subjek penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini, peneliti mengambil data penelitian yang sebenarnya. Alat ukur diberikan kepada subjek penelitian di posko-posko pengungsian erupsi Gunung Sinabung. Setelah memberikan alat ukur kuesioner, peneliti memberikan penjelasan singkat mengenai cara mengisi kuesioner dan memberikan kesempatan kepada subjek untuk bertanya. Setelah itu, memberikan waktu kepada subjek untuk mengisi kuesioner. Setelah selesai, peneliti memeriksa kembali kuesioner yang telah diisi untuk menghindari kesalahan atau ketidaklengkapan dalam pengisian.

3. Tahap Pengolahan Data

Setelah memperoleh data dari subjek, selanjutnya peneliti melakukan pengolahan data.

G. METODE ANALISA DATA

Dalam penelitian ini,data akan diolah secara kuantitatif dengan pengolahan menggunakan rumus statistik. Analisa data yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Gambaran Sebaran Data

Penghitungan frekuensi dan persentase Keterangan: = persentasi f = frekuensi n = jumlah subjek penelitian

2. Perbandingan

Mean Analisa data dilakukan dengan membandingkan mean teoritik µ dengan mean empirik M. Tujuannya adalah melihat apakah mean empirik subjek memiliki nilai yang lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan mean yang diperkirakan alat ukur. Berikut merupakan rumus mean teoritik µ dan mean empirik M. Rumus Mean Teoritik : µ=12i_max+i_min∑k Keterangan : µ : Mean rata-rata hipotetik ∑k : jumlah item i_max : Skor maksimal item i_min : Skor minimal item Rumus Mean Empirik M Mx = N Keterangan : Mx : Mean rata-rata empirik ∑xi : Jumlah skor keseluruhan subjek N : Jumlah subjek

3. Kategorisasi

Kategorisasi bertujuan untuk menempatkan skor individu sampel ke dalam beberapa kelompok kategori diagnosis yang berbeda dalam kontinum jenjang rendah, sedang, dan tinggi. Pengkategorisasian ini melibatkan mean teoritik µ dan standar deviasi teoritik σ.