30
perguruan tinggi, terbitan pemerintah, dan koleksi khusus. Salah satu indikator mutu sebuah perpustakaan perguruan tinggi adalah
perpustakaan yang baik sehingga dapat mendukung proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Fungsi sebagai penelitian, sebagaimana
kita ketahui bahwa salah satu dharma dari tri dharma perguruan tinggi adalah penelitian. Untuk itu perpustakaan perguruan tinggi harus
mendukung fungsi penelitian ini untuk menyediakan sumber informasi seperti literatur. Untuk mendukung fungsi penelitian ini maka
perpustakaan perguruan tinggi harus dilengkapi dengan koleksi jurnal ilmiah yang lengkap serta selalu mutakhir. Fungsi perpustakaan
perguruan tinggi sebagai pusat jejaring bagi civitas akademik di lingkungan perguruan tinggi. Seseorang tidak dapat melengkapi
kebutuhan informasinya dengan cara memiliki atau membelinya sendiri. Oleh karena itu, perpustakaan harus menjalin kerjasama dengan
perpustakaan lain, atau bahkan dengan lembaga lain untuk membantu setiap pemustakanya dalam memenuhi kebutuhan informasinya.
37
Dari Undang-undang tersebut mengharuskan perpustakaan perguruan tinggi menyediakan koleksi yang menunjang peroses belajar
baik mahasiswa maupun dosen. Bahkan keberadaan perpustakaan di perguruan tinggi sedemikian pentingnya sehingga menjadi indikator
pendidikan yang bermutu tinggi. Semakin baik perpustakaannya maka semakin baik pula mutu luaran perguruan tinggi tersebut.
37
Saleh, Abdur Rahman, Percikan Pemikiran: Di Bidang Kepustakawanan. Jakarta: Sagung Seto, 2011, h. 48-49.
31
b. Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan karya rekam dalam berbagai media yang
mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.
38
Koleksi menurut Tarto 2008, ialah “Bahan perpustakaan yang disediakan untuk kepentingan belajar mengajar, informasi, rekreasi
kultural, dan penelitian bagi semua lapisan masyarakat mulai dari anak- anak, remaja maupun dewasa.Yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bersifat ilmiah dan non-ilmiah fiksi”.
39
Koleksi bahan pustaka adalah “Sejumlah bahan pustaka yang telah ada di perpustakaan dan sudah diolah diproses sehingga siap
dipinjamkan atau digunakan oleh pemakai”.
40
Jika standar minimal koleksi sudah ditentukan, tentu selanjutnya adalah bagaimana
pengembangannya karena perpustakaan lebih dikenal sebagai pusat informasi,
pendidikan, penelitian,
dan pengembangan
ilmu pengetahuan.
Koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah “mengenai program atau materi mata kuliah, disiplin ilmu, dan materi pendukung
bagi jurusan, program studi, fakultas, universitas, yang ada”.
41
38
Lasa Hs, Kamus Kepustakawanan Indonesia Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, h. 176
39
Wiji Suwarno, Perpustakaan Buku: Wacana Penulisan Penerbitan Jogjakarta:Ar-Ruzz Media,2011, h. 60.
40
Wiji Suwarno, Perpustakaan Buku: Wacana Penulisan Penerbitan, h. 16
41
Sutaro NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis Jakarta: Sagung Seto,2006, hal. 85.
32
Koleksi sebagai sumber informasi harus menjadi program utama untuk dikembangkan, baik mengenai jumlah, jenis, dan kualitasnya,
yang tersusun rapih dengan sistem pengolahan dan kemudahan akses atau temu kembali informasi, merupakan salah satu bagian dari
keberhasilan perpustakaan. Perpustakaan diharuskan memiliki koleksi bahan pustaka yang relatif lengkap sesuai dengan visi dan misi,
perencanaan strategis, kebijakan dan tujuan perpustakaan yang dikelola, koleksi perpustakaan hendaknya selalu baik, terkini dan mutakhir dapat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Koleksi bahan pustaka yang baik adalah dapat memenuhi kebutuhan pembaca,
dan keinginan para pemakai perpustakaan. Untuk dapat mengimpun koleksi yang selalu mengikuti perkembangan zaman perpustakaan harus
dapat mengikuti perkembangan penerbitan dan memiliki akses serta dapat berhubungan dengan sumbernya.
42
c. Jenis Bahan Pustaka
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab, buku. Istilah yang berkaitan erat dengan pustaka adalah bahan
pustaka.
43
Beberapa jenis koleksi bahan pustaka, yakni sebagai berikut: 1.
Karya cetak berupa buku teks, annual, direktori, manual, handbook, biografi, sumber geografi, terbitan pemerintah seperti peraturan
42
Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi Jakarta: Panta Rei, 2005, h. 41
43
Yuyu Yulia, Jayanti G. Sujana, Henny Windarti, Buku Materi Pokok Pengadaan Bahan Pustaka Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, h. 3.
33
perundang-undangan, laporan penelitian, terbitan berkala seperti majalah, buletin, jurnal, dan surat kabar.
2. Karya rekam berupa kaset audio. VCD, CD, CD-Rom pengetahuan,
video cassette, televisi, dan sebagainya. 3.
Media elektronik yang disebut tidak direkam atau not recorded, yaitu media penyimpanan informasi berupa pangkalan data yang
ditayangkan melalui monitor computer, misalnya internet. Sedangkan jenis koleksi menurut Standar Nasional Perpustakaan
SNP Perguruan Tinggi, sebagai berikut: 1.
Koleksi perpustakaan berbentuk karya tulis, karya cetak, danatau karya rekam terdiri atas fiksi dan nonfiksi.
2. Koleksi nonfiksi terdiri atas buku wajib mata kuliah, bacaan
umum, referensi, terbitan berkala, laporan penelitian, dan literature kelabu.
44
C. Penelitian Terdahulu
Tinjauan literatur ini dimaksdkan pada karya ilmiah yang memiliki tema dan judul skripsi yang ada di Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut adalah beberapa karya ilmiah berupa skripsi
yang memiliki tema yang serupa:
44
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011. h. 2