Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

19 Di dalam undang-undang perpustakaan perguruan tinggi didefinisikan sebagaimana disebutkan pada pasal 1 ayat 1 UU 43 tahun 2007 yaitu institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi kemudian dijabarkan dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang pelaksanaan UU 43 tahun 2007. 24 Dinyatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai : 1 Sumber belajar, sebagai salah satu pusat sumber belajar perpustakaan perguruan tinggi harus dilengkapi oleh koleksi bahan perpustakaan. 2 Penelitian, untuk itu perpustakaan menyediakan sumber informasi. 3 Pusat deposit internal perguruan tinggi, penghasil karya ilmiah perguruan tinggi harus melakukan penyimpanan dan pemeliharaan karya-karya ilmiah tersebut. 4 Pusat pelestarian informasi, perpustakaan harus memelihara informasi ilmiah. 24 Abdul Rahman Saleh,Manajemen Perpustakaan Perguruan TinggiJakarta: Universitas Terbuka, 1995. h. 45. 20 5 Pusat jejaring bagi civitas akademika di lingkungan perguruan tinggi.

B. Pengertian Informasi dan Kebutuhan Informasi

1. Informasi

Kata informasi berasal dari kata informare bahasa latin yang berarti membentuk melalui pendidikan. Dalam ilmu perpustakaan diartikan berita, peristiwa, data, maupun literatur. Informasi yang baik harus memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut: 1. Ketersediaan, 2. Mudah di pahami 3. Mudah di dapat, 4. Relevan, 5. Bermanfaat, 6. Tepat waktu, 7. Keandalan, 8. Akurat, dan 9. Konsisten. Dalam konteks ilmu perpustakaan International Encyclopedia of Information and Library Science 2003 mendefinisikan informasi sebagian sekumpulan data yang telah diproses dalam bentuk yang mudah dipahami sehingga dapat dikomunikasikan dan digunakan. 21 Sependapat dengan definisi tersebut, Online Directory of Library and Infromation Science ODLIS mendefinisikan informasi sebagai data yang disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami yang maknanya telah dikaitkan dalam konteks penggunaannya dan disampaikan dengan menggunakan media komunikasi atau ekspresi ungkapan. 25 Informasi adalah “suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang di buat”. 26 Dimana fenomena yang menjadi informasi jika seseorang melihat dan menyaksikannya. Hasil dari kesaksian atau rekaman yang dilihat peristiwa fenomena inilah merupakan suatu informasi. Dalam pengertian sempit dapat dikemukakan pendapat Martino bahwa informasi itu sebenarnya adalah “potongan pengetahuan a piece of knowledge yang mengandung unsurkejutan surprise sebab, kalau tidak mengandung unsur kejutan ini, maka dianggap tidak relevan ataupun hanya sebagai data biasa bahan mentah saja ”. 27 Sedangkan menurut Sutarman, informasi adalah sekumpulan fakta data yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti ba gi si penerima”. 28 25 M. Hanif Inamullah, Kebutuhan Informasi Pegawai Deputi Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan IIklim Kementerian Lingkungan Hidup, Universitas Indonesi. Vol. 10 No. 2 Tahun. 2012, h.27 26 Pawit. M Yusup, Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi: Information Retreival Jakarta: Kencana, 2010, h. 1. 27 Suyono Trimo, PengantarIlmu Dokumentasi Bandung: Remadja Karya, 1987, h. 12 28 Sutarman, Pengantar Teknologi Informasi Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 11 22 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahawa informasi merupakan data yang disimpan, diproses serta mempunyai arti dan mudah dipahami maknanya. Karena seseorang memerlukan informasi dan masyarakat pada umumnya membutuhkan informasi untuk membantu seseorang memecahkan masalah yang dihadapinya. Informasi juga dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

2. Sumber-Sumber Informasi

Sumber informasi dapat dikatakan sebagai suatu sarana dimana informasi tersedia dan disimpan yakni sumber informasi terekam maupun tidak terekam. Sumber informasi terekam dapat berbentuk buku, majalah, laporan penelitian, dokumen, dan sebagainya. Sedangkan sumber informasi yang tidak terekam umumnya berasal dari manusia, contohnya pustakawan atau peneliti. Adapun sumber-sumber informasi dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: a. Informasi primer adalah informasi yang diterbitkan pertama kali dari penerbit atau dari sumbernya secara lengkap dan asli, misalnya tulisan dalam majalah, surat kabar, laporan hasil penelitian, kertas kerja, monografi, laporan hasil seminar, buku teks, buku pedoman, tesis, dan disertasi. Informasi jenis ini sering