Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi H 9
Pengarang dapat memilih kata diksi menggunakan bahasa pergaulan dan istilah-istilah yang sering dipergunakan sehari-hari di kalangan remaja.
Terkadang akan muncul kalimat seperti, “Doi tuh ngertiin gue banget”
Membuat kerangka karangan dan mengembangkannya: Kini kita sampai
tahap akhir dalam menulis cerpen yaitu membuat kerangka karangan. Yang dimaksud kerangka karangan dalam pokok bahasan ini ialah skema urutan
cerita atau peristiwa yang akan dikembangkan menjadi cerpen. Tentu saja kerangka karangan harus disesuaikan dengan alur cerita yang telah
ditetapkan.
5. Cara Menulis Cerpen untuk Pemula
Berikut ini disajikan cara menulis cerpen yang disarankan untuk penulis pemula. Jika Anda akan membuat cerpen atau sedang memulai menulis cerpen, ada
baiknya Anda melangkah dari gambaran besar cerita yang ada di benak Anda. Gambaran besar cerita itu meliputi hal-hal berikut ini:
Buatlah tema dahulu. Misalnya: tentang perjuangan keras untuk untuk selalu
menjaga kesehatan setelah sempat menderita sakit yang menahun, hampir putus asa karena putus cinta, atau perjuangan mengembalikan kejayaan tim
sepak bola yang nyaris bubar.
Apa yang tokoh protagonis inginkan? Misalnya: seorang nelayan ingin
mendapat tangkapan ikan yang banyak, seorang pelajar ingin mendapat nilai ujian yang bagus, seorang suami di hari tuanya ingin dapat selalu
membahagiakan keluarganya.
Apa yang tokoh antagonis inginkan? Misalnya: seorang pendengki ingin
agar si nelayan tidak banyak mendapat ikan tangkapan, anak nakal selalu ingin menyontek dan menjahili si pintar, tetangga iri melihat keharmonisan
rumah tangga tetangga di sebelah rumahnya.
Ada masalah apa? Suami yang di-PHK mudah tersinggung, sehingga mudah
tersulut rasa amarahnya. Mulai bertindak kasar terhadap istri dan anaknya. Terjadi kekerasan dalam rumah tangga, sehingga tidak lagi ada
keharmonisan.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi H 10
Apa yang protagonis lakukan ketika klimaks? Gambaran ketika klimaks
terjadi, misalnya: tanpa diduga karena tidak pernah terjadi sebelumnya, suami melayangkan tangan kepada istri di depan anak-anaknya. Sebagai seorang
pencerita pemula, Anda harus mencari tahu apa yang akan terjadi ketika klimaks. Sebab Anda yang menciptakan ceritanya, maka Anda bebas
menentukan isi cerita, termasuk menentukan klimaksnya. Gambarkan bagaimana protagonis menghadapi antagonis.
Bagaimana simpulannya? Simpulan merupakan pengakhiran cerita.
Kekhasan pengarang terdapat pada pengakhiran cerita. Ada cerita yang dipilih oleh pengarangnya untuk berakhir dengan kebahagiaan, ada yang
berakhir dengan kedukaan.Namun ada pula yang mengambang, akhir di tangan pembaca untuk menentukannya. Pembaca diajak berpikir untuk
menentukan sendiri akhir cerita. Naning Pranoto 2004: 24-38 menambahkan bahwa ada enam cara yang dapat
dipergunakan untuk mulai menulis: 1. Tentukan gayaciri khas penulisan
2. Menggunakan kata-kata pilihan sesuai dengan jiwa kita 3. Perhatikan tata bahasa dan tanda baca
4. Hindari pembukaan yang bertele-tele 5. Jangan ragu-ragu dan malu-malu
6. Hindari merevisi sebelum tulisan selesai
Walaupun Anda sedang menulis karya sastra fiksi, Anda harus menuliskan kejadiannya seolah ada dalam kehidupan nyata. Bila bercerita tentang pelajar,
jangan lupa menggambarkan kelengkapannya, misalnya tentang ruang kelas, guru, lapangan olah raga, dan lain-lain. Jika bercerita tentang petualang,
gambarkan pula suasana hutan, sungai, bebatuan, dan lain-lain. Pada intinya, agar cerpen tampil menarik buatlah ceritanya menjadi hidup. Buatlah deskripsi
nyata tentang diri pelaku dan keadaan sekitarnya. Jangan jadikan cerita Anda gersang, kaku, yang berakibat tidak menarik minat pembaca.
6. Pembelajaran Menulis Cerpen