D
U
sebesar 1,757 dan lebih kecil dari batas D
L
sebesar 1,589, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi dalam model regresi.
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda uji t dan uji F, karena variabel independen berjumlah lebih dari
satu. Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sebelum melakukan analisis
regresi, terlebih dahulu dilakukan goodness of fit atau uji determinan untuk menentukan kelayakannya. Kelayakan dapat dilihat dari nilai adjusted R
square yang mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel dependen yaitu variabel current ratio CR, operating earning OE, debt to asset ratio
DAR, dan degree of operating leverage DOL. Nilai adjusted R square dapat dilihat dari tabel 4.6 di bawah ini:
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,500 yang mengindikasikan hubungan atau korelasi antara variabel CR, DAR, OE, dan
DAR variabel independen dengan variabel PBV variabel dependen cukup
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
dimensi
1 .500
a
.250 .218
.79158 a. Predictors: Constant, DOL, OE, CR, DAR
b. Dependent Variable: PBV
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Goodness of Fit
Sumber: Data yang diolah peneliti, 2010
Universitas Sumatera Utara
kuat karena R 50 0,5. Nilai adjusted R Square R
2
atau koefisien determinasi sebesar 0,218 menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh
variabel CR, DAR, OE dan DOL terhadap variabel PBV adalah sebesar 21,8, sedangkan sisannya sebesar 78,2 disebabkan oleh faktor-faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. a.
Uji Signifikansi Parameter Individual Uji statistik t Pengujian statistik t dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan
signifikansi t hitung dengan ketentuan jika signifikansi 0,05 maka variabel independen secara parsial memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen. Jika signifikansinya 0,05 maka variabel independen secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Tabel 4.7
berikut menunjukkan hasil uji t:
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
.663 .197
3.371 .001
CR -.003
.006 -.051
-.522 .603
OE 2.445E-6
.000 .309
3.380 .001
DAR 1.182
.401 .294
2.945 .004
DOL -.002
.002 -.080
-.885 .378
a. Dependent Variable: PBV
Tabel 4.7 Hasil Uji t
Sumber: Data yang diolah peneliti, 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat bahwa variabel current ratio CR dan variabel degree of operating leverage DOL secara parsial
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap rasio PBV karena kedua variabel tersebut masing-masing memiliki signifikansi sebesar 0,603 dan
0,378 yang lebih besar dari 0,05. Sedangkan variabel laba operasi OE dan variabel debt to asset ratio DAR masing-masing memiliki
signifikansi sebesar 0,001 dan 0,004 dimana signifikansi kedua variabel tersebut lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa secara parsial
variabel OE dan variabel DAR berpengaruh signifikan terhadap rasio price to book value.
Berdasarkan dari tabel 4.7., dapat diperoleh suatu model regresi yang dibentuk dari nilai unstandardized coefficients sebagai berikut:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ e
Price to Book Value = α + β
1
CR + β
2
OE + β
3
DAR+ β
4
DOL+ e
Dimana: α konstanta
= 0,663
β
1
koefisien regresi CR =
-0,003 β
2
koefisien regresi OE =
0,000002445 β
3
koefisien regresi DAR =
1,182 β
4
koefisien regresi DOL =
-0,002 Berikut merupakan persamaan regresi yang dibentuk berdasarkan
persamaan di atas:
Universitas Sumatera Utara
Price to Book Value = 0,663 – 0,003 CR + 0,000002445 OE + 1,182 DAR –
0,002 DOL + e
Interepretasi dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut: 1.
α = 0,663, merupakan nilai konstanta yang menunjukkan bahwa jika tidak terdapat variabel CR, OE, DAR dan DOL maka rasio PBV yang
terbentuk adalah sebesar 0.663. 2.
β
1
= -0,003, merupakan koefisien regresi untuk variabel CR, yang menunjukkan bahwa setiap satu satuan kenaikan variabel CR, maka
variabel PBV akan menurun sebesar -0,003 atau -0.3. 3.
β
2
= 0,000002445, merupakan koefisien regresi untuk variabel OE, yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel OE,
maka variabel PBV akan meningkat sebesar 0,000002445 atau 0.000244.
4. β
3
= 1,182, merupakan koefisien regresi untuk variabel DAR, yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel DAR, maka
variabel PBV akan meningkat sebesar 1,182 atau 118,2. 5.
β
4
= -0,002, merupakan koefisien regresi untuk variabel DOL, yang menunjukkan bahwa setiap satu satuan kenaikan variabel DOL, maka
variabel PBV akan menurun sebesar -0,002 atau -0.2. b.
Uji Signifikansi Simultan Uji statistik F Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara simultan dilakukan uji statistik F dengan tingkat keyakinan 95. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai
Universitas Sumatera Utara
signifikansi signifikansi F hitung dengan ketentuan jika signifikansi 0,05 maka variabel independen secara simultan bersama-sama memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika signifikansinya 0,05 maka variabel independen secara parsial tidak memiliki pengaruh
terhadap variabel dependen. Tabel 4.8. berikut menunjukkan hasil uji F:
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
19.675 4
4.919 7.850
.000
a
Residual 58.901
94 .627
Total 78.576
98 a. Predictors: Constant, DOL, OE, CR, DAR
b. Dependent Variable: PBV
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua variabel independen CR, OE, DAR, dan DOL secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen PBV. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansinya yang sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
3. Pembahasan Hasil Penelitian