signifikansi signifikansi F hitung dengan ketentuan jika signifikansi 0,05 maka variabel independen secara simultan bersama-sama memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika signifikansinya 0,05 maka variabel independen secara parsial tidak memiliki pengaruh
terhadap variabel dependen. Tabel 4.8. berikut menunjukkan hasil uji F:
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
19.675 4
4.919 7.850
.000
a
Residual 58.901
94 .627
Total 78.576
98 a. Predictors: Constant, DOL, OE, CR, DAR
b. Dependent Variable: PBV
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua variabel independen CR, OE, DAR, dan DOL secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen PBV. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansinya yang sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
3. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel operating earning OE dan variabel debt to asset ratio DAR yang secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap price to book value. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel tersebut yang lebih kecil dari 0,05.
Sedangkan variabel current ratio CR dan variabel degree of operating leverage DOL secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
Tabel 4.8 Hasil Uji F
Sumber: Data yang diolah peneliti, 2010
Universitas Sumatera Utara
price to book value, yang ditunjukkan dari nilai signifikansi kedua variabel tersebut lebih besar dari 0,05.
Variabel CR secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap price to book value, dengan signifikansi sebesar 0,603 yang lebih
besar dari 0,05 berdasarkan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CR bukan merupakan faktor relevan yang dapat mempengaruhi rasio price to
book value. Variabel OE secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap price to book value, dengan signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 berdasarkan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
OE merupakan faktor relevan yang dapat mempengaruhi rasio price to book value. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Agrawal, Monem, dan Ariff 1996, Soliha dan Taswan 2002, serta Marpaung 2004, dimana hasil penelitian mereka menyatakan bahwa
profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap rasio PBV. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Putra 2008 dimana profitabilitas
yang diukur dengan variabel ROA menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap rasio PBV.
Variabel DAR secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap price to book value, dengan signifikansi sebesar 0,004 yang lebih
kecil dari 0,05 berdasarkan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel DAR merupakan faktor relevan yang dapat mempengaruhi rasio price to book
value. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Marpaung 2004, Putra
Universitas Sumatera Utara
2009, dan Prasanti 2010 dimana kebijakan hutang yang diukur melalui DER, dan LDER menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio PBV.
Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Agrawal, Monem, dan Ariff 1996 serta Soliha dan Taswan 2002 dimana kebijakan hutang
tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio PBV. Variabel DOL secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap price to book value, dengan signifikansi sebesar 0,378 yang lebih besar dari 0,05 berdasarkan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
DOL bukan merupakan faktor relevan yang dapat mempengaruhi rasio price to book value.
Profitabilitas yang diukur melalui variabel OE dan kebijakan hutang yang diukur melalui variabel DAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio
PBV. Profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan imbal hasil dari investor dalam bentuk penerimaan dividen. Sedangkan DAR yang tinggi akan
membuat daya ungkit perusahaan menjadi lebih besar, dimana dengan ekuitas yang kecil perusahaan dapat memperoleh laba yang cukup tinggi dengan
aktiva yang sebagian dibiayai oleh hutang. Hal ini membuat pasar menetapkan premi harga yang lebih besar untuk saham perusahaan yang memiliki tingkat
profitabilitas atau DAR yang tinggi. Premi tersebut kemudian akan terlihat dari meningkatnya rasio price to book value untuk saham perusahaan yang
bersangkutan. Operating leverage yang diukur melalui variabel DOL memiliki pengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap rasio PBV. Hal ini dapat disebabkan
Universitas Sumatera Utara
karena investor lebih menekankan leverage secara keseluruhan daripada hanya pada leverage operasi.
Likuiditas yang diukur melalui variabel CR memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap rasio PBV. Pengaruh yang
tidak signifikan ini dapat disebabkan oleh situasi ekonomi Indonesia yang dipengaruhi oleh krisis global yang dimulai pada pertengahan 2007. Dari
tahun 2007 – 2009, Bank Indonesia secara konsisten menurunkan suku bunganya BI rate dari 9,5 hingga menjadi 6,5 www.bi.go.id. Penurunan
BI rate yang diikuti oleh penurunan suku bunga pinjaman serta dengan kemampuan perusahaan-perusahaan dalam industri real estate dan property
yang dapat dengan mudah memperoleh pinjaman karena memiliki jaminan properti, membuat perusahaan-perusahaan tersebut jarang memiliki masalah
likuiditas sehingga para investor kurang mempertimbangkan faktor ini dalam menentukan rasio PBV.
Hasil pengujian variabel secara simultan uji F menunjukkan bahwa variabel CR, OE, DAR, dan DOL berpengaruh signifikan terhadap rasio PBV.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Nilai adjusted R square sebesar 0.218 menunjukkan bahwa
21,8 dari variabilitas dari rasio PBV dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen, sedangkan sisanya sebesar 78,2 dijelaskan oleh faktor-faktor
lain di luar penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN