Rasio Likuiditas Likuiditas a. Pengertian Likuiditas

b. Rasio Likuiditas

Likuiditas suatu perusahaan dapat diukur dengan beberapa rasio keuangan. Kasmir 2008 : 134 menyatakan terdapat lima rasio keuangan yang biasanya digunakan untuk menilai tingkat likuiditas suatu perusahaan: 1. Rasio lancar current ratio 2. Rasio sangat lancar quick ratio atau acid test ratio 3. Rasio kas cash ratio 4. Rasio perputaran kas 5. Inventory to net working capital. Dari kelima rasio likuiditas di atas, maka rasio lancar current ratio adalah yang paling sering dan umum digunakan. Wild, Subramanyam, dan Halsey 2005 : 406 menyatakan alasan digunakannya rasio lancar secara luas sebagai ukuran likuiditas mencakup kemampuannya untuk mengukur: 1. kemampuan memenuhi kewajiban lancar, semakin tinggi perkalian kewajiban lancar terhadap aktiva lancar, semakin besar keyakinan bahwa kewajiban lancar akan dibayar. 2. penyangga kerugian, semakin besar penyangga, semakin kecil risikonya. Rasio lancar menunjukkan tingkat keamanan yang tersedia untuk menutup penurunan nilai aktiva lancar non-kas pada saat aktiva tersebut dilepas atau dilikuidasi. 3. cadangan dana lancar, rasio lancar merupakan ukuran tingkat keamanan terhadap ketidakpastian dan kejutan atas arus kas perusahaan. Ketidakpastian dan kejutan, seperti adanya pemogokan dan kerugian luar biasa, dapat membahayakan arus kas secara sementara dan tidak terduga. Berdasarkan alasan di atas, rasio lancar akan digunakan sebagai pengukur likuiditas dalam penelitian ini. Penghitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar yang terdapat di neraca. Rasio lancar yang terlalu rendah mengindikasikan perusahaan yang memiliki kemampuan rendah dalam memenuhi kewajiban jangka Universitas Sumatera Utara pendeknya. Namun, rasio yang tinggi tidak lantas berarti perusahaan dalam kondisi baik, karena rasio yang tinggi mengindikasikan ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola keuangan dengan baik dengan membiarkan aktiva dalam bentuk lancar yang cenderung memberikan imbal hasil yang rendah. Rumus untuk menghitung rasio lancar current ratio adalah sebagai berikut:

3. Laba a. Pengertian Laba

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 77 105

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

8 63 108

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 55 88

PENGARUH LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 13 44

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, UKURAN DAN LEVERAGE PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

1 10 104

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Kebijakan Hutang, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

1 12 93

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 21

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14