Tingkat dan Kualitas Laba

Indonesia 2007 : 1.5 adalah “penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.” Laba merupakan ukuran profitabilitas dari perusahaan yang utama karena semua rasio pengukuran profitabilitas pasti memiliki unsur laba dalam perhitungannya. Data dari laba perusahaan selalu dilaporkan dalam laporan keuangan dan digunakan secara luas oleh para investor dalam mengambil keputusan investasi. Laba yang dilaporkan tersebut merupakan laba akuntansi yang secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan pendapatan yang direalisasi dan transaksi yang terjadi selama satu periode dengan beban yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Laba merupakan komponen utama dalam penilaian profitabilitas sebuah perusahaan. Dalam persamaan rasio PBV yang telah diuraikan sebelumnya, terlihat bahwa rasio PBV dipengaruhi oleh Return on Equity ROE. ROE sendiri merupakan perbandingan antara laba yang diperoleh dibandingkan dengan investasi yang telah dikeluarkan oleh investor. Jadi, jika secara teori ROE dapat mempengaruhi rasio PBV, maka laba yang merupakan komponen input utama dalam menghitung ROE seharusnya juga mempengaruhi rasio PBV.

b. Tingkat dan Kualitas Laba

Berdasarkan tingkatannya, laba dapat dibedakan menjadi: Universitas Sumatera Utara 1. Laba kotor, merupakan selisih antara pendapatan dari penjualan bersih dan harga pokok penjualan. 2. Laba usaha operasi, merupakan selisih antara laba kotor dengan beban usaha. Laba ini mengukur kinerja operasi bisnis inti yang dilakukan oleh perusahaan. 3. Laba bersih, merupakan selisih pendapatan atau penjualan serta seluruh pemasukan lainnya dengan seluruh biaya, setelah memperhitungkan pajak. Kualitas laba akuntansi yang dilaporkan menjadi perhatian berbagai pihak yang berkepentingan stakeholders. Laba akuntansi yang berkualitas merupakan laba akuntansi yang tidak memiliki gangguan persepsian perceived noise, dan dapat merefleksikan kinerja operasi perusahaan. Hayn 1995 menjelaskan bahwa gangguan persepsian tersebut disebabkan oleh peristiwa transitori transitory events. Peristiwa transitori merupakan peristiwa yang hanya terjadi pada waktu tertentu, tidak terus-menerus persisten, dan mengakibatkan fluktuasi yang besar terhadap laba rugi akuntansi. Laba operasi operating earning dapat digunakan sebagai pengukur profitabilitas dari bisnis perusahaan karena terbebas dari gangguan persepsian dan terbebas dari pendapatan beban maupun keuntungan kerugian non-operasi, serta tidak terpengaruh oleh struktur modal perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey 2005 : 417, terdapat tiga aspek penting dari laba operasi: Universitas Sumatera Utara Pertama, laba operasi terkait hanya dengan laba yang berasal dari aktivitas operasi. Karenanya, setiap pendapatan dan beban yang tidak terkait dengan operasi usaha bukan merupakan bagian laba operasi. Kedua, dan terkait dengan yang pertama, laba operasi terpusat pada laba perusahaan secara keseluruhan dan bukan hanya untuk pemegang ekuitas. Hal ini berarti bahwa pendapatan dan beban keuangan terutama beban bunga tidak dimasukkan saat mengukur laba operasi. Ketiga, laba operasi hanya terkait dengan aktivitas usaha yang masih berlangsung. Hal ini berarti, tiap laba atau kerugian yang terkait dengan operasi yang dihentikan dikeluarkan dari laba operasi. Oleh karena kualitas dan karakteristik dari laba operasi yang dapat mencerminkan tingkat profitabilitas operasi perusahaan, maka laba operasi akan digunakan sebagai pengukur profitabilitas dalam penelitian ini.

4. Hutang dan Kebijakan Hutang a. Pengertian dan Jenis Hutang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 77 105

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

8 63 108

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 55 88

PENGARUH LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PROPERTY AND REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 13 44

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, UKURAN DAN LEVERAGE PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

1 10 104

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Kebijakan Hutang, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

1 12 93

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 21

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14