Berdasarkan total nilai diperoleh dari 10 pertanyaan, maka total nilai maksimal adalah 20 dan sikap dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. sikap baik jika nilai skor penghuni panti ≥ 65 dengan rentang 13-20
b. sikap kurang baik jika nilai skor penghuni panti 65 dengan rentang 1-12
d. Kebersihan Diri
Kebersihan diri adalah bentuk perbuatan atau aktifitas yang nyata dari penghuni panti dan diukur dengan menggunakan skala Likert.
a. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan dengan dua cara, yang pertama sekali di observasi dan diwawancara. Pernyataan pada observasi sebanyak 10 pertanyaan dan pada wawancara
pertanyaanya sebanyak 8 pertanyaan. Untuk setiap observasi jika memenuhi syarat checklist tanda benar di kolom
“ya” akan diberikan nilai 2 dan kalau di kolom “tidak” dan “keterangan” akan diberikan nilai 0. Sedangkan pada setiap pertanyaan pada kebersihan diri penghuni diberikan nilai
sebagai berikut : 1.
nilai 0 jika jawaban penghuni panti tida sesuai dengan jawaban kuesioner yang telah dipersiapkannya sebelumnya.
2. nilai 2 jika pada pertanyaan nomor 1,2,3,4,7 menjawab options “A” dan 5, 6, 8
menjawab options “B”. Berdasarkan dari total pertanyaan sebanyak 18, maka total nilai maksimal 36 dan
menggunakan skala Likert Notoatmodjo, 2003 kebersihan diri penghuni panti dikategorikan sebagai berikut :
a. kebersihan diri baik jika nilai skor penghuni panti ≥ 65 dengan rentang 23-36
Universitas Sumatera Utara
b. kebersihan diri kurang baik jika nilai skor penghuni panti 65 dengan rentang
1-22.
3.6. Analisa Data
Data yang terkumpul akan diubah dengan sistem komputerisasi, data yang telah masuk diinterpretasikan lebih lanjut dengan menggunakan analisa univariat dan analisa
bivariat.
3.6.1. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk memperoleh gambaran pada masing-masing variabel yang terdiri dari data umum meliputi jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis
penyakit kronis yang diderita, pengetahuan dan sikap dengan kebersihan diri. Data-data tersebut ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi.
3.6.2. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap penghuni panti dengan kebersihan diri. Adapun uji
statistik yang digunakan uji chi square dan exact fisher Murti, 2003.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Panti UPTD Abdi Dharma Asih Binjai merupakan panti lanjut usia yang terbesar di Sumatera Utara karena dapat menampung lebih dari 100 orang dan berada di bawah
pengawasan Departemen Sosial Provinsi Sumatera Utara. Cakupan kerja dari Panti UPTD Abdi Dharma Asih meliputi lanjut usia yang tinggal di Panti UPTD Dharma Asih
tetapi saat ini Panti UPTD Abdi Dharma Asih dibagi menjadi dua cakupan kerja, dimana ada yang mengurusi lanjut usia dan ada juga yang mengurusi balita sehingga di ganti
namanya dengan UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Wilayah Binjai dan Medan. Adapun batasan-batasan wilayah kerja panti ini adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara
: Desa Cengkeh Turi 2.
Sebelah Selatan : Desa Payaroba
3. Sebelah Barat
: Desa Sendang Rejo 4.
Sebelah Timur : Desa Cengkeh Turi
Jumlah penghuni panti di Panti UPTD Abdi Dharma Asih Binjai sebanyak 160 orang. Dari seluruh penghuni, jumlah penghuni laki-laki ada 77 orang dan perempuan ada
83 orang. Fasilitas yang dipunyai hampir lengkap, yaitu ada 19 buah wisma tempat para lanjut usia dan tiap wisma dapat dihuni sampai 12 orang. Sedangkan fasilitas sanitasi
dasar tersedia dan cukup baik dimana dalam setiap wisma terdapat 2 buah kamar mandi dan penyediaan air bersih mencukupi baik dalam segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Di setiap kamar mandi memiliki jamban dan sebuah bak mandi Dalam hal pembuangan
Universitas Sumatera Utara
sampah biasanya sampah organik maupun non organik disatukan dan dibuang ke tanah kosong atau pekarangan di belakang wisma dan kalau sudah banyak biasanya sampah-
sampah itu akan dibakar. Belum ada pembuangan sampah akhir atau tempat pembuangan akhir TPA.
Pembuangan limbah cair yang dihasilkan oleh penghuni biasanya dialirkan ke parit-parit sempit yang berada di dekat masing-masing wisma. Dalam hal pengendalian
vektor penyakit, biasanya dalam seminggu sekali pihak pengelola mengadakan gotong royong dimana dalam gotong royong tersebut diadakan kegiatan untuk membersihkan
lingkungan dalam dan luar rumah seperti membuang pakaian-pakaian bekas yang menjadi sarang tikus, mencabut rumput, membersihkan parit-parit yang tersumbat supaya
dapat mengalir dan lainnya.
4.2. Karakteristik Penghuni Panti Lanjut Usia di Panti UPTD Abdi Dharma Asih Binjai