Kuantitas Air Bersih Kualitas Air Bersih

Bagi manusia, air adalah salah satu kebutuhan utama. Seperti telah diuraikan terdahulu manusia menggunakan air untuk berbagai keperluan seperti mandi, cuci, kakus, produksi pangan, papan dan sandang. Mengingat bahwa berbagai penyakit dibawa oleh air kepada manusia pada saat manusia memanfaatkannya, maka tujuan utama penyediaan air bersih bagi masyarakat adalah mencegah penyakit bawaan air. Dengan demikian diharapkan, bahwa semakin banyak liputan masyarakat dengan air bersih, semakin turun morbiditas penyakit bawaan air ini. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi air : a. Besar kecilnyaluas wilayahdareah yang akan dilayani. b. Ada tidaknya industri. c. Kualitas dari air. d. Harga air. e. Tekanan air f. Iklim g. Karakteristik penduduk.

A. Kuantitas Air Bersih

Kuantitas air bersih harus memenuhi syarat, artinya apabila air bersih yang tersedia telah mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat untuk keperluan sehari-hari dan keperluan lainnya. Banyaknya air yang digunakan sejalan dengan tingkat kebutuhan, kegiatan dan kebudayaan masyarakat pemakai air tersebut. Untuk masyarakat di daerah pedesaan rata-rata pemakaian air bersih adalah 60 literoranghari, sedangkan untuk masyarakat di daerah perkotaan rata-rata pemakaian air adalah 100-120 literoranghari Sanropie, 1993.

B. Kualitas Air Bersih

Universitas Sumatera Utara Air bersih yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estetis dan dapat merugikan secara ekonomis. Air itu seharusnya tidak korosif, tidak meninggalakan endapan, darimanapun asalnya air harus memenuhi standart baku mutu kualitas air yang berlaku. Persyaratan kualitas air minumbersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416MENKESPERIX1990 tanggal 3 September 1990 adalah sebagai berikut : 1. Syarat Fisik Air yang sebaiknya dipergunakan untuk air minumair bersih adalah air yang tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih dengan suhu, sebaiknya dibawah suhu udara, sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa nyaman. 2. Syarat kimia air yang baik adalah yang tidak tercemar secara berlebihan dengan zat-zat kimia ataupun mineral, serta logam berat, terutama zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Selain itu diharapkan pula zat ataupun bahan yang terdapat dalam air minum maupun air bersih tidak sampai menimbulkan kerusakan pada tempat penyimpanan. 3. Syarat baketriologis air minum dan air bersih hendaknya dapat terhindar dari kemungkinan terkontaminasi oleh bakteri terutama yang bersifat patogen. Namun demikian dalam kehidupan sehari-hari sulit untuk menentukan apakah air tersebut benar-benar suci hama atau tidak. Karena itulah untuk mengukur apakah ait itu bebas dari bakteri atau tidak, maka parameter yan digunakan adalah E.coli. tergantung dari pemeriksaan yang dilakukan, maka jumlah E.coli yang masih dibenarkan terdapat dalam sumber air bermacam-macam. Sumber air minum dari sumber perpipaan, atau bukan perpipaan Universitas Sumatera Utara kadar maksimum yang diperbolehkan untuk koliform tinja adalah 0100 ml air. Sedangkan untuk sumber air bersih perpipaan kadar maksimum ang diperbolehkan untuk koliform tinja adalah 10100 ml air dan sumber air bersih bukan perpipaan kadar maksimum yang diperbolehkan koliform tinja adalah 50100 ml air Wardhana, 1995.

C. Peranan Air Dalam Penularan Penyakit