Karakteristik Lansia Kesehatan Lansia

Peningkatan jumlah lansia ini terjadi baik dinegara maju maupun negara sedang berkembang. Peningkatan penduduk lansia di negara maju tampak relatif cepat dibandingkan dengan yang terjadi di negara berkebambang. Namun demikian lansia di negara berkembang secara absolut lebih banyak dibandingkan dengan di negara maju. Hal ini menunjukkan bahwa masalah lansia tidak hanya di negara maju saja tetapi juga di negara berkembang. Proses penuaan akan berkaitan dengan proses degenaratif tubuh dengan segala penyakit yang terkait, mulai dari gangguan mobilitas alat gerak sampai gangguan jantung. Dengan demikian, golongan lansia ini akan memberikan masalah kesehatan yang khusus yang memerlukan bentuk pelayanan kesehatan tersendiri Bustan, 2007.

2.3.1. Karakteristik Lansia

Beberapa karakteristik lansia yang perlu diketahui untuk mengetahui keberadaan masalah kesehatan lansia adalah : 1. Lanjut usia lebih banyak pada wanita. Terdapat perbedaan kebutuhan dan masalah kesehatan yang berbeda antara lansia laki-laki dan wanita. Misalnya lansia pria sering terkena hipertropi prostat sedangkan wanita akan menghadapi osteoporosis. 2. Status Perkawinan; status masih pasangan lengkap atau sudah hidup jandaduda akan mempengaruhi keadaan kesehatan lansia baik fisik maupun psikologis. 3. Living arrangement; misalnya keadaan pasangan, tinggal sendiri atau bersama istri, anak atau keluarga lainnya. - Tanggungan keluarga, masih menanggung anak atau anggota keluarga. - Tempat tinggal adalah rumah sendiri, tinggal dengan anak. Dewasa ini kebanyakan lansia masih hidup sebagai bagian keluarganya, baik lansia sebagai keluarga atau bagian dari keluarga anaknya. Namun, akan Universitas Sumatera Utara cenderung bahwa lansia akan ditinggalkan oleh keturunannya dalam rumah yang berbeda. 4. Kondisi Kesehatan - Kemampuan umum untuk tidak tergantung kepada orang lain dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, buang air kecil dan besar. - Frekuensi sakit yang tinggi menyebabkan menjadi tidak produktif lagi bahkan mulai tergantung kepada orang lain. Bahkan ada yang karena penyakit kroniknya sudah memerlukan perawatan khusus. 5. Keadaan Ekonomi - Sumber pendapat resmi dapat berupa pensiunan ditambah sumber pendapatan lain kalau masih bisa bekerja. Lapangan kerja sektor pertanian cukup banyak menyerap tenaga kerja lansia, disamping sektor perdagangan dan sektor jasa. - Sumber pendapatan keluarga dimana ada tidaknya bantuan keuangan dari anakkeluarga lainnya, atau bahkan masih ada anggota keluarga yang tergantung padanya. - Lansia memerlukan biaya yang lebih tinggi, sementara pendapatan semakin menurun sampai seberapa besar pendapatan lansia dapat memenuhi kebutuhannya.

2.3.2. Kesehatan Lansia

Masalah kesehatan lansia cukup luas dan bervariasi. Secara umum dapat disebutkan seperti terjatuh accidental falls, easy fatiguability, acute confusion, chest pain, sesak dsypnoe on exertion, oedema of the lower limbs, localized motor weakness, back pain, painful hip joint, urinsry incontinence, altered bowel habits, impaired visual Universitas Sumatera Utara acuity, sakit kepala headache, gatal-gatal pruritus, dan gangguan tidur sleep disorder. Selain masalah penyakit, kehidupan lansia tidak dapat melepaskan diri dari perubahan dan masalah psikologis. Kelangsungan umur menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang menuntut adanya penyesuian diri secara terus menerus. Jika proses penyesuaian diri dengan lingkungan kurang berhasil maka timbullah berbagai masalah Horlock, 1979, seperti : 1. Ketidakberdayaan fisik yang mneyebabkan ketergantungan pada orang lain. 2. ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola kehidupannya. 3. Membuat teman baru untuk menggantikan mereka yang sudah meninggal atau berpisah tempat. 4. Mengembangkan aktivitas baru untuk mengisi waktu luang Bustan, 2007.

2.3.3. Perubahan pada proses menua