membersihkan kotoran mata setiap pagi dan 90,32 penghuni panti selalu mengganti pakaian setiap harinya.
Berdasarkan perhitungan jumlah skor pada indikator kebersihan diri total yaitu observasi dan wawancara maka variabel kebersihan diri dikategorikan baik dan kurang
baik. Sebagaimana ditunjukkan oleh tabel berikut ini :
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Penghuni Panti Berdasarkan Kebersihan Diri Melalui Observasi dan Wawancara di Panti UPTD Abdi Dharma Asih
Binjai Tahun 2010. No.
Kebersihan Diri Wawancara dan Observasi
Jumlah orang Persentase
1 Kurang baik
42 67,7
2 Baik
20 32,3
Jumlah 62
100
Dari Tabel 4.11. dapat diketahui hasil dari wawancara dan observasi bahwa 67,7 penghuni panti dalam kategori kurang baik.
4.7. Hubungan Karakteristik Penghuni Panti dengan Kebersihan Diri di Panti UPTD Abdi Dharma Asih Binjai
Analisis dengan menggunakan uji chi square antara variabel independen jenis kelamin, tk. pendidikan dan penyakit kronis yang diderita dengan variabel dependen
kebersihan diri.
4.7.1. Hubungan Jenis Kelamin dengan Kebersihan Diri
Analisis dengan menggunakan uji chi square antara variabel independen jenis kelamin penghuni panti dengan variabel dependen kebersihan diri penghuni panti.
Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13. Tabulasi Silang Jenis Kelamin Penghuni Panti dengan Kebersihan Diri di Panti UPTD Abdi Dharma Asih Binjai Tahun 2010.
No. Jenis Kelamin Kebersihan Diri
P Baik
Kurang baik n
n
1 Laki-laki
7 11,3
18 29,03
p= 0,755 X
2
= 0,348 df=1
2 Perempuan
13 20,97
24 38,70
Jumlah 20
32,27 42
67,73
Dari Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa penghuni panti perempuan yang memiliki kebersihan diri dalam kategori kurang baik sebanyak 24 orang 38,7.
Dari hasil uji chi square yang dilakukan, diperoleh p=0,7550,05, X
2
=0,348, df=1 yang berarti tidak mempunyai hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan
kebersihan diri penghuni panti di Panti UPTD Abdi Dharma Asih Binjai.
4.7.2. Hubungan Tingkat Pendidikan Penghuni Panti dengan Kebersihan Diri
Analisis dengan menggunakan uji fisher exact antara variabel independent pendidikan penghuni panti dengan variabel dependen keluhan kesehatan. Hasil
analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.14. Tabulasi Silang Tingkat Pendidikan Penghuni Panti dengan Kebersihan Diri di Panti UPTD Abdi Dharma Asih binjai Tahun 2010
No. Tingkat Pendidikan Kebersihan Diri
P Baik
Kurang baik N
n
1 Rendah Tidak sekolah, Tidak
tamat SD, Tamat SD, Tamat SLTP
16 25,80
36 58,07
p=0,714 X
2
=0,327 df=1
2 Tinggi Tamat SMA, Tamat
Perguruan Tinggi 4
6,45 6
9,68
Jumlah 20
32,25 42
67,75
Dari Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa penghuni panti yang mempunyai tingkat pendidikan rendah memiliki kebersihan diri yang kurang baik, yakni sebanyak 36 orang
Universitas Sumatera Utara
58,07. Dari uji fisher exact yang dilakukan diperoleh p=0,7140,05, X
2
=0,327 dan df=1, artinya tingkat pendidikan penghuni panti tidak mempunyai hubungan yang
signifikan dengan kebersihan diri penghuni panti di Panti UPTD Abdi Dharma Asih Binjai.
4.7.3. Hubungan Penyakit Kronis yang di derita Penghuni Panti dengan Kebersihan Diri