BRIngin Life Syariah merupakan cabang dari BRIngin Life Konvensional. Pertimbangan status cabang syariah adalah agar dalam oprasionalnya tidak akan
ada percampuran account antara BRIngin Life konvensional dengan BRIngin Life Syariah.
Meskipun dengan lebel cabang tentu sangat berbeda dengan Bringin Life konvensional, pada struktur organisai BRIngin Life Syariah, terdapat semua
fungsi yang lazim ada dalam pengelolaan asuransi, seperti fungsi pengelolaan resiko, pelayanan, keuangan dan akuntansi.
2
B. Visi dan Misi
Menjadi perusahaan asuransi syari’ah yang terkemuka, terpercaya dan handal di Indonesia yang dalam oprasionalnya selalu mengutamakan kesehatan
usaha dan pertumbuhan yang berkesinambungan dengan memberikan manfaat dan perlindungan yang optimal bagi nasabah.
Memberikan kualitas pelayanan kepada nasabah dan ikut serta mendorong kesadaran berasuransi kepada segenap lapisan masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan masa kini dan masa yang akan datang. Dari visi dan misi diatas terlihat bahwa sasaran yang hendak dicapai oleh
Bringin Life Syari’ah adalah: 1.
Menjadi perusahaan yang mampu bersaing secara sehat dari segi bisnis perasuransian sehingga dapat menjadi perusahaan asuransi jiwa yang
dihandalkan oleh nasabah.
2
Ibid
2. Memberikan manfaat bagi nasabah. Untuk mencapai sasaran itu Bringin Life
Syari’ah berupaya untuk terus memperbaiki diri lewat manajmen dan SDM yang handal dan professional, jaringan organisasi yang luas dan didukung
oleh teknologi informasi.
3
C. Manajmen dan Struktur Organisasi PT. Asuransi Bringin Life Syari’ah
1. Manajmen PT. Asuransi Bringin Life Syari’ah
a. Rapat Umum Pemegang saham RUPS
Rapat umum pemegang saham sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dengan wewenang dan tanggung jawab
sebagai berikut: 1
Mengesahkan laporan keuangan 2
Memilih dan mengangkat Dewan Komisaris 3
Memilih dan mengangkat anggota Direksi b.
Dewan Komisaris Kedudukan Dewan Komisaris adalah dibawah RUPS dengan
kewenangan dan batasan sebagai berikut: 1
Mengesahkan anggaran perusahaan 2
Menetapkan kebijaksanaan perusahaan 3
Menentukan arah dan tujuan perusahaan 4
Mengawasi jalannya perusahaan. c.
Dewan Pengawas Syari’ah DPS
3
Ibid
Keberadaannya memiliki kewenangan dan tanggung jawab sebagai berikut:
1 Memberikan pedoman dan garis besar syari’ah
2 Mengadakan perbaikan atas produk yang tidak disesuaikan dengan
syari’ah 3
Memberikan jawaban dalam bentuk Fatwa atas permasalahan yang dihadapi oleh pihak eksekutif dan oprasi
d. Dewan Direksi
Dewan Direksi di pimpin oleh Direktur Utama dan memiliki kewenangan sebagai berikut:
1 Menyusun anggaran dan rencana kegiatan
2 Membuat kebijakan umum
3 Melaksanakan koordinasidan pembinaan para bawahan serta
mengevaluasi kegiatan oprasi perusahaan Dewan Direksi dalam menjalankan tugasnya membawahi beberapa
bidang yaitu: 1
Divisi Aktuaria, dalam menjalankan tugasnya membawahi beberapa bagian, yaitu: Pengembangan Produk, Litbang, StatistikPelaporan,
Valuasi dan Reasuransi. 2
Divisi Keuangan dan Akuntansi, dalam menjalankan tugasnya membawahi: Keuangan, Akuntansi dan Investasi.
3 Divisi Pelayanan dan Administrasi yang meliputi:Underwriting dan
SPP.
4 Divisi Pemasaran yang meliputi: promosi dan Humas, Riset dan
Pemasaran dan Pengembangan Jaringan. 5
Divisi Sumber Daya Insani SDI yang meliputi: Umum dan Sekertariat dan Personalia.
6 Teknologi informasi TI yang meliputi: Perencanaan, Pengembangan
dan Oprasional. e.
Manajmen PT. Asuransi Bringin Life Syari’ah 1
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Bantu Hardjijo
Komisaris : A. Johari Subrata 2
Dewan Direksi Direktur Utama : Made Slamet
Direktur Tehnik : Muh. Doddy Dulatif Direktur Keuangan : Kukuh Prihadi
3
Dewan Pengawas Syariah
Ketua : KH. Ma’ruf Amin, Anggota : KH. Ali Mustafa Yakub, MA
Anggota : Drs. H. moh. Hidayat, MBA, MBL
2.
Struktur Organisasi PT. Asuransi Bringin Life Syari’ah
D. Produk-produk Yang Di Pasarkan