syari’ah yang bergerak di bidang jasa, tentunya tidak hanya ingin namanya saja yang syari’ah tetapi didalamnya jauh dari hal ini terutama dalam hal kegiatan para
agen dalam menjual produk asuransi. Bringin Life Syari’ah menerpakan etika bagi para tenaga penjual khususnya
tenaga agen yang langsung berhubungan dengan calon pembeli, yaitu: a.
Setiap pertemuan dan perpisahan ucapakan salam “Assalamu “Alaikum…………” dan berjabat tangan sesuai kaidah muhrimnya
b. Melayani dengan hati tulus dan ikhlas yang dapat diimplementasikan dengan
senyum. c.
Menjawab setiap pertanyaan dengan jujur terbuka dan tidak over promise d.
Jangan kaku dan malu untuk mengucapkan kata “maaf” dan “terimakasih” jika memang harus mengucapkannya.
2
Berdasarkan pengamatan selama penelitian, dapat disimpulkan bahwa etika-etika bagi seorang pemasar khususnya bagi para agen seperti yang
disebutkan diatas, telah diaplikasikan di Asuransi Bringin Life Syari’ah.
B. Peran Underwriter dalam Menyeleksi Resiko pada PT. Asuransi Bringin
Life Syari’ah
2
Ibid
Underwriter merupakan proses penyelesaian dan pengelompokan resiko
yang akan ditanggung. Tugas ini merupakan hal yang asensial dalam perusahaan asuransi. Dalam perusahaan asuransi underwriting berperan untuk :
1. Melindungi perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian finansial
karena adanya Moral Hazard dan Anti Seleksi; 2.
Klasifikasi risiko. Dalam melakukan seleksi dan klasifikasi, Bringin Life memeriksa
beberapa faktor untuk menjamin bahwa peserta diperlakukan secara adil, tidak terbebani biaya yang berlebihan, serta rate yang pantas. Ada tiga faktor utama
yang menjadi factor utama dalam proses seleksi resiko pada Asuransi Bringin Life Syari’ah, yaitu:
a. Umur
Mortalitas masa depan yang diprediksi sangat berhubungan dengan umur. Semakin tua seseorang, dengan asumsi hal yang lainnya sama,
maka semakin besar kemungkinan kematian. Oleh karena itu, umur menjadi faktor kunci dalam menentukan rate tabarru’. Bringin Life
Syari’ah menggunakan faktor umur untuk menolak pertanggungan dengan usia tertanggung diatas 75 tahun.
b. Jenis kelamin
Jenis kelamin pemohon, misalnya umur pria atau wanita jarang digunakan sebagai faktor seleksi. Tetapi lebih sering digunakan sebagai
faktor dalam penentuan rate, terutama yang berhubungan dengan program individu. Probabilitas kematian pria lebih besar daripada wanita, oleh
karena itu, Bringin Life Syari’ah menetapkan biaya rate yang lebih rendah dan biaya tunjangan hidup yang lebih tinggi bagi peserta wanita
dibandingkan pria. c.
Aspek medik Yang termasuk dalam kategori aspek medik adalah kondisi fisik,
sejarah personal, sejarah keluarga, status finansial dan pekerjaan. 1
Kondisi fisik pemohon adalah kepentingan dasar bagi underwriter. Satu dari penentu kondisi fisik adalah berat badan. Pengalaman mengatakan
bahwa kelebihan berat badan meningkatkan kematian pada semua umur. 2
Sejarah personal. Bringin Life Syari’ah akan menanyakan latar belakang peserta yang diajukan yang mungkin menjadi pendugaan atas perkiraan
mortalitasnya. Penyelidikan ini meliputi catatan kesehatan, kebiasaan dan jumlah asuransi yang sedang berjalan.
3 Sejarah keluarga dianggap penting bagi Bringin Life Syari’ah karena
ada sifat-sifat tertentu akibat keturunan 4
Status finansial. Jumlah yang dipertanggungkan harus sebanding dengan jumlah kerugian yang diantisipasi.
5 Pekerjaan
3. Semua calon peserta mendapatkan perlakuan yang adil atas penilaian
resikonya
3
Hal ini dilakukan karena dalam prinsip asuransi syariah perusahaan bertindak sebagai pengelola dana mudharib. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
tujuan underwriting bukan saja melindungi dana perusahaan dari kerugian finansial tetapi yang lebih utama adalah melindungi dana peserta.
C. Mekanisme Oprasional Penutupan Polis Akseptasi Asuransi Jiwa Syari’ah