Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Prestasi Kerja Pada PT. Andalan Putra Logistics Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-I EKSTENSI MEDAN

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA

PT. ANDALAN PUTRA LOGISTICS MEDAN

SKRIPSI

Diajukan oleh:

I H S A N U L H A D I 050521094 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Strata-I

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Medan 2009


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S1 EKSTENSI MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI NAMA : Ihsanul Hadi

NIM : 050521094

DEPARTEMEN : Manajemen

JUDUL SKRIPSI : Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Prestasi Kerja Pada PT. Andalan Putra Logistics Medan

Tanggal : November 2009 Dosen Pembimbing

(Dra. Komariah Pandia, Msi..)


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S1 EKSTENSI MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK NAMA : Ihsanul Hadi

NIM : 050521094

DEPARTEMEN : Manajemen

JUDUL SKRIPSI : Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Prestasi Kerja Pada PT. Andalan Putra Logistics Medan

Tanggal : November 2009 Ketua Departemen Manajemen

(Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si)

Tanggal : November 2009 Dekan Fakultas Ekonomi

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec)


(4)

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah hasil kerja saya sendiri melalui penelitian yang saya lakukan di PT. Andalan Putra Logistics Medan. Segala sumber dan kutipan yang terdapat dalam skripsi ini telah saya lampirkan sebagaimana mestinya.

Medan, November 2009

Ihsanul Hadi


(5)

A

ABBSSTTRRAAKK

Ihsanul Hadi (2009), Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Prestasi Kerja Pada PT. Andalan Putra Logistics Medan. Dosen Pembimbing: Dra. Komariah Pandia, Msi. Ketua Departemen Manajemen: Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Dosen Penguji satu: Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, Msi. Dosen Penguji dua: Dra. Yulinda, MSi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Andalan Putra Logistics Medan. Hipotesis penelitian ini adalah bahwa motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Andalan Putra Logistic Medan.

Hasil analisis data dengan metode regresi linear berganda menunjukkan bahwa motivasi intrinsik yang terdiri dari variabel X1,X2,X3,X4,X5 berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja (Y), dimana Y=5.567 + 0,105X1 + 0,967X2 + 0,450X3 + 1,078X4 + 0,164X5 + e. Artinya setiap terjadi peningkatan variabel motivasi intrinsik yang terdiri dari X1,X2,X3,X4,X5 sebesar satu satuan maka akan meningkatkan pula prestasi kerja pada PT. Andalan Putra Logistics Medan sebesar 0.105, 0.967, 0.450, 1,078, 0.164 satuan.

Hasil uji t (uji parsial) menunjukkan t hitung > t tabel. Yaitu 5,170 > 2,23. Artinya variabel motivasi intrinsik (X1,X2,X3,X4,X5)

berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi kerja (Y) pada PT. Andalan Putra Logistics. Hasil Uji-F (Uji serempak) menunjukkan F hitung > F tabel. Yaitu 6,081 > 2,23. Artinya variabel motivasi intrinsik yang terdiri dari kebutuhan akan prestasi (X1), kebutuhan akan pengakuan (X2), kebutuhan akan pekerjaan itu sendiri (X3), kebutuhan akan tanggung jawab (X4) dan kebutuhan akan pengembangan motivasi individu (X5) berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi kerja (Y). R Square (R2) pada penelitian ini yaitu 0.467 menunjukkan bahwa variabel motivasi intrinsik mempengaruhi variabel prestasi kerja sebesar 46,7%.

Kata Kunci : Kebutuhan akan prestasi, Kebutuhan akan pengakuan, Kebutuhan akan pekerjaan itu sendiri, Kebutuhan akan tanggung jawab, Kebutuhan akan pengembangan motivasi individu dan Prestasi Kerja..


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan anugerah yang dilimpahkanNya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Prestasi Kerja Pada PT. Andalan Putra Logistics Medan.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Departemen Manajemen konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, masih banyak kekurangannya baik dari segi isi maupun cara penyajiannya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis. Namun demikian, penulis akan tetap berusaha untuk memperbaiki diri lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Penulis juga menyadari bahwa pada hakekatnya penulisan skripsi ini tidak dapat terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(7)

4. Ibu Dra. Komariah Pandia, MSi. selaku pembimbing dan dosen wali yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, MSi dan ibu Dra. Yulinda, MSi selaku Penguji I dan Penguji II yang telah membantu penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan membimbing Penulis selama masa perkuliahan..

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu memperlancar segala kegiatan administrasi dan urusan akademik Penulis selama masa perkuliahan.

8. Pimpinan dan Seluruh staff karyawan PT. Andalan Putra Logistics Medan yang berkenan memberikan izin kepada Penulis untuk melakukan riset.

9. Rasa hormat dan ucapan terima kasih Penulis yang tidak terhingga kepada kedua orang tua Penulis yang tersayang Ayahanda Drs. H. Syaffyuddin Harahap dan Ibunda Hj. Tirahmah Pakpahan yang telah memberikan dukungan, dorongan, dan doa yang tulus kepada Penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

10.Saudara-saudara Penulis yang tersayang dan yang Penulis hormati yaitu abangt, kakak dan adikku ucapkan terima kasih.

11.Istriku Minda, SE yang telah mendukung penulis dengan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih.


(8)

12.Teman-teman terdekat Penulis Jerry Siagian, Ronald Hutabarat, Nur Aqsa, Rony Hizkia, Prianta Ginting, Yoel Artahsasta, Samion Putra, Ihsanul Hadi, Jules Junito, Jaka Marsela, Admiron, dan Ahyad.

13.Rekan-rekan seperkuliahan Penulis yaitu k’ Magdayanta Sembiring beserta keluarga, Lucky, Esa, Dhany Barus, Frengky Santho, Melky, Rahmadani Putra, Dekris, Ridho, Dina, Roy, Arnold, dan rekan-rekan lainnya.

14.Dan juga semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, November 2009 Penulis


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Perumusan Masalah ……… 5

C. Kerangka Konseptual ……… 5

D. Hipotesis……….. 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……….. 8

1. Tujuan Penelitian .……….. 8

2. Manfaat Penelitian ..……… 8

F. Metodelogi Penelitian ……… 9

1. Batasan dan Defenisi Operasional ……….. 9

a. Batasan Operasional ………. 9

b. Defenisi Operasional ……… 9

2. Skala Pengukuran Variabel …..……… 11

3. Tempat dan Waktu Penelitian ……...………. 11

4. Populasi dan Sampel ..………... 11

5. Jenis Data ………..……… 13

6. Teknik Pengumpulan Data ……… 13


(10)

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu ..………... 20

B. Pengertian Motivasi ..……… 20

C. Teori Motivasi ………... 24

D. Jenis Motivasi ……..……… 28

E. Prinsip-prinsip Dalam Memberikan Motivasi ..………... 31

F. Pengertian Prestasi Kerja …..………... 32

G. Tujuan dan Alasan Penilaian Prestasi Kerja .………... 33

H. Manfaat Penilaian Prestasi Kerja ……….…………... 35

I. Faktor-faktor yang Meningkatkan Prestasi Kerja ………. 37

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran Singkat Perusahaan..…..………... 39

B. Struktur Organisasi Perusahaan…………..……… 40

C. Uraian Tugas ...………..………... 42

D. Visi dan Misi Perusahaan………..……… 44

E. Sistem Flowchart Perusahaan ……..….………... 45

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif ………..………... 46

B. Uji Validitas dan Reliabilitas ……..……… 54

C. Regresi Linear Berganda …………..………... 58

D. Uji Asumsi Klasik ………..……… 59


(11)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………..………... 68 B. Saran ………...……...……… 69

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

A

ABBSSTTRRAAKK

Ihsanul Hadi (2009), Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Prestasi Kerja Pada PT. Andalan Putra Logistics Medan. Dosen Pembimbing: Dra. Komariah Pandia, Msi. Ketua Departemen Manajemen: Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Dosen Penguji satu: Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, Msi. Dosen Penguji dua: Dra. Yulinda, MSi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi intrinsik terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Andalan Putra Logistics Medan. Hipotesis penelitian ini adalah bahwa motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Andalan Putra Logistic Medan.

Hasil analisis data dengan metode regresi linear berganda menunjukkan bahwa motivasi intrinsik yang terdiri dari variabel X1,X2,X3,X4,X5 berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja (Y), dimana Y=5.567 + 0,105X1 + 0,967X2 + 0,450X3 + 1,078X4 + 0,164X5 + e. Artinya setiap terjadi peningkatan variabel motivasi intrinsik yang terdiri dari X1,X2,X3,X4,X5 sebesar satu satuan maka akan meningkatkan pula prestasi kerja pada PT. Andalan Putra Logistics Medan sebesar 0.105, 0.967, 0.450, 1,078, 0.164 satuan.

Hasil uji t (uji parsial) menunjukkan t hitung > t tabel. Yaitu 5,170 > 2,23. Artinya variabel motivasi intrinsik (X1,X2,X3,X4,X5)

berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi kerja (Y) pada PT. Andalan Putra Logistics. Hasil Uji-F (Uji serempak) menunjukkan F hitung > F tabel. Yaitu 6,081 > 2,23. Artinya variabel motivasi intrinsik yang terdiri dari kebutuhan akan prestasi (X1), kebutuhan akan pengakuan (X2), kebutuhan akan pekerjaan itu sendiri (X3), kebutuhan akan tanggung jawab (X4) dan kebutuhan akan pengembangan motivasi individu (X5) berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi kerja (Y). R Square (R2) pada penelitian ini yaitu 0.467 menunjukkan bahwa variabel motivasi intrinsik mempengaruhi variabel prestasi kerja sebesar 46,7%.

Kata Kunci : Kebutuhan akan prestasi, Kebutuhan akan pengakuan, Kebutuhan akan pekerjaan itu sendiri, Kebutuhan akan tanggung jawab, Kebutuhan akan pengembangan motivasi individu dan Prestasi Kerja..


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Era globalisasi dunia ditandai oleh perkembangan yang semakin cepat disegala bidang. Globalisasi yang melanda dunia telah mempengaruhi perkembangan berbagai sektor kegiatan di Indonesia. Persaingan didunia kerja yang sangat ketat menghadapkan organisasi pada efisiensi dan daya saing yang kuat. Untuk meningkatkan efisiensi, antara lain diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Sumber daya yang terpenting dalam suatu organisasi adalah sumber daya manusia, yaitu orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi agar suatu organisasi dapat bertahan eksistensinya. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja atau karyawan berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Upaya untuk menggerakan tenaga kerja merupakan tugas penting bagi perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus mampu melakukan pembinaan terhadap karyawan agar mereka mau melakukan aktivitas kerja secara efektif dan efisien. Dengan melakukan pembinaan terhadap karyawan, akan diperoleh tenaga kerja berkualitas, berkompeten, handal, memiliki semangat kerja yang tinggi untuk mencapai suatu tujuan yang bermuara pada prestasi kerja.

Penilaian prestasi kerja menurut Hasibuan (2000:86) adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Pada umumnya orang-orang yang


(14)

berkecimpung dalam manajemen sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian prestasi kerja para pegawai merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan pegawai yang bersangkutan. Pentingnya penilaian prestasi kerja yang rasional dan diterapkan secara obyektif terlihat paling sedikit pada dua kepentingan, yaitu kepentingan pegawai yang bersangkutan dan kepentingan organisasi.

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur prestasi organisasi dan individu adalah kinerja melalui pengaruh motivasi. Motivasi merupakan suatu faktor yang sangat penting untuk perkembangan perusahaan, baik untuk sekarang maupun yang akan datang. Motivasi adalah suatu dorongan yang dilakukan agar seseorang itu dapat melakukan suatu pekerjaan atau tindakan sesuai dengan yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Teori Mc.Clelland, kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Karena itu kebutuhan akan prestasi ini mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang optimal.

Menurut Handoko (2003:251) motivasi sangat penting karena motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuannya. Usaha merupakan ketentuan yang ditimbulkan oleh motivasi yang ada didalam diri seseorang, sementara kemampuan mencerminkan keterampilan, informasi, bakat yang dimiliki oleh individu. Motivasi dapat juga dirumuskan sebagai suatu kekuatan atau energi yang menggerakkan tingkah laku seseorang untuk


(15)

beraktivitas, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Kondisi intrinsik dimana kekuatan ini mempengaruhi pribadi dengan menentukan berbagai pandangan, yang menurut pikiran untuk memimpin tingkah laku dalam situasi yang khusus. Teori kepentingan dipandang sebagai suatu bentuk dari motivasi internal karena keinginan dan kepentingan seseorang individu berada pada diri sendiri demi pencapaian sebuah prestasi.

Motivasi yang baik dan bijak yang ditanamkan atasan dapat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan perusahaan dan karyawan. Dimana motivasi dijadikan tolak ukur demi pencapaian tujuan perusahaan dan karyawan. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai sistem yang mencakup sifat-sifat individu, pekerjaan, situasi kerja, dan memahami hubungan antara intensif, motivasi, dan produktivitas mereka akan mampu memperkirakan perilaku karyawan. Dampak motivasi yang bekerja dengan baik akan menghasilkan prestasi kerja yang baik. Hal ini dapat dilihat dari laporan laba rugi perusahaan selama beberapa periode. Berikut adalah tabel laporan laba rugi PT. Andalan Putra Logistics Medan mulai tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.


(16)

Tabel 1.2 Laporan Laba Rugi

PT. Andalan Putra Logistics Medan Periode Tahun 2003-2007 (Rupiah)

KETERANGAN 2003 2004 2005 2006 2007

PENDAPATAN

Penerimaan 4.091.512.120 4.961.981.000 6.148.193.000 8.700.989.190 10.153.119.123

Harga Pembelian (2.951.122.320) (3.715.013.210) (4.611.144.750) (6.525.741.893) (7.118.251.100)

Biaya Langsung ( 273.815.780) ( 293.621.720) ( 307.409.650) (435.049.460) ( 492.935.520)

Harga Pokok Penjualan (3.224.938.100) (4.008.634.930) (4.918.554.400) (6.960.791.352) (7.611.186.620)

Laba Kotor 866.574.020 953.346.070 1.229.638.600 1.740.197.838 2.541.932.503

BIAYA-BIAYA

Upah dan Gaji (42.110.600) (42.989.600) (43.078.600) (45.278.600) (45.621.600)

Listrik,air dan Telepon (20.512.698) (21.415.698) (21.533.698) (23.783.698) (25.011.698)

Administrasi & Transport ( 9.215.500) (10.831.500) (11.342.500) (14.492.500) (15.281.500)

Perjalanan & Tamu ( 8.800.000) ( 9.200.000) ( 9.800.000) (11.800.000) (12.100.000)

Bunga & Biaya Bank (31.824.200) (32.125.200) (32.546.200) (34.898.200) (35.628.200)

Penyusutan Aktiva (45.921.309) (46.215.309) (46.969.309) (49.119.309) (51.215.309)

Beban-Beban Lain (29.821.910) (31.722.910) (33.155.910) (35.805.910) (36.475.910)

Jumlah Beban Usaha (188.207.217) (194.500.217) (198.426.217) (215.178.217) ( 221.334.217)

Laba Sebelum Pajak 678.366.803 758.845.853 1.031.212.383 1.525.019.621 2.320.598.386

Beban Pajak (81.436.494) (91.097.941) (123.751.483) (183.002.355) (278.583.191)

Laba/Rugi 596.930.309 667.747.912 907.460.900 1.342.017.266 2.042.015.195

Sumber : PT. Andalan Putra Logistics Medan ( Agustus 2009)

Pada Tabel 1.2 menunjukkan bahwa laba perusahaan mengalami peningkatan berturut-turut selama 5 tahun, ini dapat kita lihat dari tahun 2003 laba perusahaan mencapai Rp.596.930.309, tahun 2004 mengalami peningkatan sebesar Rp.667.747.912, tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar Rp. 907.460.900, tahun 2006 peningkatan mencapai Rp.1. 342.017.266, sampai dengan tahun 2007 peningkatan mencapai Rp. 2.042.015.195. Melihat kondisi ini dapat dikatakan prestasi kerja karyawan relatif baik dan tentunya kenaikan ini dipengaruhi oleh banyak faktor dimana mungkin salah satunya adalah faktor motivasi kerja yaitu motivasi intrinsik.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk memilih topik penelitian ini dengan judul skripsi : “Pengaruh Motivasi Intrinsik dalam


(17)

Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Andalan Putra Logistics Medan”.

B. PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah merupakan suatu tahapan yang harus dilakukan dalam sebuah penelitian. Tanpa perumusan masalah yang jelas maka sebuah penelitian akan sia-sia karena hasil yang akan diperoleh tidak akan jelas maksud dan tujuannya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. Andalan Putra Logistics Medan maka perumusan yang dilakukan dalam skripsi ini adalah : “ Apakah motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Andalan Putra Logistics Medan (APL)” .

C. KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti (Sugiyono,2003;47). Kerangka ini merupakan kesimpulan sementara tentang hubungan antara variabel yang diteliti dan disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.

Kebutuhan motivasi dapat diartikan sebagai adanya keinginan untuk dapat berbuat lebih baik untuk mencapai tujuan yang lebih baik dari pada sebelumnya (pencapaian tujuan). Orang yang dalam hatinya ada perasaan menggebu-gebu untuk meraih prestasi terbaik, akan sangat bergairah dan termotivasi dalam melaksanakan pekerjaan dan tugasnya. Orang yang tidak ada niat untuk meraih


(18)

prestasi, akan ketinggalan jauh dibandingkan dengan orang yang termotivasi (Arief dan Tanjung,2003:30).

Menurut Teori Herzberg’s (S.P.Siagian, 1995: 290) motivasi dapat dikembangkan menjadi dua faktor, yaitu Faktor Motivasional dan Faktor Higienis. Menurut teori ini yang dimaksud dengan faktor motivasional adalah hal-hal pendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang sedangkan yang dimaksud faktor higienis adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri seseorang, misalnya organisasi.

Faktor motivasi adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Faktor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung berkaitan dengan pekerjaan. Faktor motivasi ini dapat dikatakan sebagai faktor intrinsik yang berasal dari dalam diri seseorang (Hasibuan, 2008:110), yang meliputi :

1. Prestasi (Achievement) 2. Pengakuan (Recognition)

3. Pekerjaan itu sendiri (The work it self) 4. Tanggung jawab (Responsibility)

5. Pengembangan potensi individu (Advancement) Sedangkan faktor Ekstrinsik (Faktor Higienis) meliputi :

1. Gaji atau upah (Wages or Salaries) 2. Kondisi kerja (Working Condition)


(19)

3. Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan (Company Policy and Administrator)

4. Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation) 5. Kualitas supervisi (Quality Supervisor)

Gambar 1.1 Kerangka konseptual

Motivasi intrinsik(X) terhadap Prestasi kerja (Y)

MOTIVASI INTRINSIK (X) Variabel 1

Prestasi (Achievement) = X1

Variabel 2

Pengakuan (Recognition) = X2

Variabel 3

Pekerjaan itu sendiri (The work it self) = X3

Variabel 4

Tanggung jawab (Responsibility) = X4

Variabel 5

Pengembangan potensi individu (Advancement) = X5

PRESTASI KERJA

(Y)

Sumber : Hasibuan, Tanjung dan Hariandja (data diolah)

D. HIPOTESIS

Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang perilaku, atau keadaan tertentu yang telah terjadi ( Sugiyono,2003:68). Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut maka penulis mengemukakan hipotesis dalam penelitian sebagai berikut : “ Motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Andalan Putra Logistics Medan”.

E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi intrinsik terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Andalan Putra Logistics Medan.


(20)

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Bagi perusahaan

Sebagai bahan masukan PT. andalan Putra Logistics Medan dalam hal memotivasi dan meningkatkan prestasi kerja karyawan.

b. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dibidang peranan motivasi dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan.

c. Bagi penelitian

Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian untuk dimasa yang akan datang.

F. METODE PENELITIAN

1. Batasan operasional dan defenisi operasional a. Batasan operasional

Batasan operasional dari penelitian ini adalah untuk menghindari kesimpangsiuran dalam pembahasan terhadap permasalahan maka peneliti membatasi penelitian ini pada pengaruh peranan motivasi intrinsik terhadap prestasi kerja karyawan pada PT.Andalan Putra Logistics Medan.

Variable-variabel yang dianalisis adalah : X1 = Prestasi (Achievement)

X2 = Pengakuan (Recognition)

X3 = Pekerjaan itu sendiri (The work it self) X4 = Tanggung jawab (Responsibility)


(21)

X5 = Pengembangan potensi individu (Advancement) Y = Prestasi kerja

b. Defenisi operasional

Untuk menjelaskan variabel-variabel yang sudah didefenisikan maka diperlukan defenisi operasional dimasing-masing variabel sebagai upaya pemahaman dalam penelitian.

Variabel X1 yaitu Prestasi, keinginan diri sendiri untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik sehingga menghasilkan prestasi yang mengangkat harga diri sendiri dibandingkan dengan pribadi yang lain.

Variabel X2 yaitu Pengakuan, keinginan untuk selalu mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari atasan bahwa dirinya lebih mampu dibandingkan dengan rekan sekerja.

Variabel X3 yaitu Pekerjaan itu sendiri, dimana pekerjaan dijadikan aktivitas yang menyenangkan sehingga hal-hal baru dalam pekerjaan tidak lagi dianggap sebagai beban.

Variabel X4 yaitu Tanggung jawab, setiap perbuatan dalam aktivitas kerja dapat dipertanggung jawabkan baik dan buruknya.

Variabel X5 yaitu Pengembangan potensi individu, pekerjaan dianggap sebagai suatu kesempatan untuk tumbuh, sehingga dapat mengembangkan potensi dengan sendirinya untuk selalu menjadi yang terbaik.


(22)

Tabel 1.3 Operasionalisasi variabel VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR SKALA UKUR MOTIVASI INTRINSIK

( X )

X 1

Prestasi a. Keinginan untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik. b. Keinginan untuk selalu

menjadi yang terbaik.

Skala likert

X 2 Pengakuan

a. keinginan untuk

mendapatkan perhatian dan perlakuan khusus dari atasan b. keinginan untuk diakui

atasan dan rekanan bahwa dialah yang terbaik

Skala likert

X 3 Pekerjaan itu

sendiri

a. keinginan untuk menjadikan pekerjaan sebagai aktivitas menyenangkan.

b. Keinginan untuk menjadikan hal-hal baru dalam pekerjaan sebagai tantangan.

Skala likert

X 4

Tanggung jawab

a. Menjadikan pekerjaan sebagai tanggung jawab penuh yang harus diselesaikan.

b. Menjadikan hal diluar pekerjaan sebagai bagian dari tanggung jawab.

Skala likert

X 5

Pengembangan Motivasi

individu

a. keinginan untuk berkembang lebih baik dilingkungan kerja.

b. Selalu ingin belajar hal-hal baru dalam lingkungan kerja.

Skala likert

PRESTASI KERJA

( Y )

Y Prestasi Kerja

Kecakapan dan kemampuan karyawan dalam melakukan suatu aktivitas kerja meliputi loyalitas, Kejujuran,

Kepemimpinan, Kerja sama, dedikasi dan pastisipasi.

Skala likert

Sumber : Hasibuan (2008:110)dan Rivai (2004:309) (data diolah Agustus 2009)

2. Pengukuran skala variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yang mana menurut Kinnear (2001:69) adalah berhubungan dengan


(23)

pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Pengukuran dengan skala likert ini dilakukan dengan pembagian :

a. Nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju atau sangat rendah b. Nilai 2 untuk jawaban tidak setuju atau rendah

c. Nilai 3 untuk jawaban ragu-ragu atau cukup d. Nilai 4 untuk jawaban setuju atau tinggi

e. Nilai 5 untuk jawaban sangat setuju atau sangat tinggi

3. Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan pada PT. Andalan Putra Logistics Medan yang berlokasi di Jalan Brigjend. Katamso No. 23 A Medan. Waktu yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini mulai dari September 2009 sampai dengan selesai.

4. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap dan biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya (Kuncoro,2003:103).

Populasi yang dilakukan oleh peneliti pada penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Andalan Putra Logistics Medan yaitu berjumlah 20 (dua puluh) orang.

2. Sampel

Dalam penentuan pengambilan sampel dilakukan secara Saturation Sampling yang berpedoman pada pendapat Sumarsono (2004:63) dimana


(24)

sampling dikatakan jenuh (Saturation) jika seluruh populasi dijadikan sampel. Sampling jenuh (Saturation sampling) dapat dilakukan bagi kelompok yang kecil. Populasi dikatakan kecil jika jumlahnya jauh di bawah 1.000 (seribu) orang.

Tabel 1.4 Populasi dan Sampel

PT. Andalan Putra Logistics Medan No Bagian Jumlah Karyawan

(orang)

Jumlah Sampel (orang)

1 Pimpinan 1 1

2 Manajer Pemasaran

1 1

3 Manajer Keuangan

1 1 4 Manajer

Operasional

1 1 5 Bagian

administrasi

4 4 6 Bagian

Operasional

8 8 7 Bagian

Gudang

4 4

Jumlah 20 20

Sumber : PT. Andalan Putra Logistics (data diolah Agustus 2009)

Dalam Tabel 1.4 diketahui bahwa sample yang diambil penulis adalah keseluruhan karyawan yaitu sebanyak 20 orang karyawan sesuai dengan sampel yang digunakan yaitu sampel jenuh (Saturation Sampling).

5. Jenis Data

Menurut cara memperolehnya data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa (Supranto, 2000:10) :


(25)

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya dengan cara mendatangi kantor PT. Andalan Putra Logistics Medan jalan Brigjen Katamso No. 23 A Medan Sumatera Utara. Mulai pukul 09.00 WIB – selesai.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari buku-buku bacaan, data yang diperoleh dari riset pustaka ini diperlukan sebagai perbandingan dasar data yang diperoleh dari lapangan merupakan data sekunder.

6. Tekhnik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan, dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan, dengan maksud untuk mengumpulkan jawaban atas pertanyaan untuk mengumpulkan data (Moleong,2005:186). Adapun responden yang terpilih yaitu karyawan tetap PT. Andalan Putra Logistics Medan berdasarkan lamanya bekerja.


(26)

b. Kuesioner

Penyebaran daftar pertanyaan yang ditujukan kepada karyawan yang telah ditetapkan menjadi responden dan kepada pimpinan perusahaan mengetahui produktivitas karyawan.

c. Dokumentasi

yaitu tekhnik pengumpulan data yang penulis lakukan dengan mempelajari dokumen dan jurnal perusahaan mengenai struktur organisasi perusahaan,sejarah perusahaan,dan lain sebagainya.

7. Tekhnik Analisis Data

Tekhnik analisis data yang digunakan berpedoman pada sugyono (2003: 181), bahwa untuk menguji hipotesis dan analisis data penelitian yang bersifat hubungan (assosiative) maka dapat dianalisis dengan metode berikut :

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode deskriptif dilakukan untuk menganalisis data penelitian dengan cara mengumpulkan, menganalisa, mengklasifikasikan, dan menafsirkan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang fakta yang akan diteliti dilapangan (Sugiyono, 2003:142).

b. Metode Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independent yang jumlahnya lebih dari dua tahap variabel dependen. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah maka peneliti menggunakan


(27)

SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 12. Adapun analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan regresi linear berganda , sebagai berikut:

Dimana :

Y = Prestasi kerja

a = Nilai Intercept ( konstan) b1,b2,b3 = koefisien regresi berganda X1 = Skor Prestasi individu X2 = Skor Pengakuan

X3 = Skor Pekerjaan itu sendiri X4 = Skor Tanggung Jawab

X5 = Skor Pengembangan potensi individual e = error

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4+ b5X5+e

2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Menurut Kuncoro ( 2003:19) mengatakan uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya:

a. Ho: b1 =b2=b3=b4 =b5= 0, artinya suatu variable independent bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependent.


(28)

b. Ha : b1 =b2=b3=b4= b5≠ 0, artinya semua variable secara simultan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variable dependent.

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : a. Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

b. Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

3. Uji Signifikan Individual (Uji-t)

Yaitu sebagai uji signifikan individual, uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh atau variable penjelas secara individu dalam menerangkan variasi variable terikat.

Ho : b1 = 0 (tidak ada pengaruh motivasi terhadap peningkatan prestasi kerja).

Ha : b1 ≠ 0 ( ada pengaruh motivasi terhadap peningkatan prestasi kerja ).

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : Ho diterima jika

t

hitung <

t

table pada α = 5%

Ha diterima jika

t

hitung >

t

table pada α = 5%

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variable terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variable bebas (X1,X2,X3,X4,X5) adalah besar terhadap


(29)

menerangkan pengaruh variable bebas yang diteliti terhadap variable terikat.

c. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik statistik dilakukan bersama-sama dengan proses uji regresi sehingga langkah-langkah yang dilakukan sama dengan uji regresi. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan melalui :

1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data untuk melihat normal tidaknya data yang tersebar dan yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data digunakan pendekatan grafik, yaitu Normality Probability Plot (Uyanto, 2006:54).

2. Uji Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah terjadi varians gangguan berbeda dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika terjadi maka terdapat heterokedastisitas, model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi dapat dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada

Scatterplot (Uyanto, 2006:62). 3. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, jika terdapat korelasi maka telah terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik adalah tidak terkena multikolinieritas.


(30)

Untuk mengetahuinya dapat melalui Variance Inflation Factor (VIF) (Uyanto, 2006:58).

d. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas.

Sebelum menyebarkan kuesioner penelitian, penulis akan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap pertanyaan yang ada didalam kuesioner. Ini bertujuan agar nantinya hasil penelitiannya valid dan reliabel. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid. Sedangkan instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugyono 2003:109).

Pengujian validitas digunakan analisis item dengan kriteria pengambilan keputusan :

a. Jika

r

hitung >

r

tabel maka butir tersebut valid.

b. Jika

r

hitung <

r

tabel maka butir tersebut tidak valid.

Uji reliabilitas pada dasarnya adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, jika hasil pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang relatif sama maka pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat realibilitas yang baik (Sugyono 2003:116).

Kriteria pengambilan keputusan : a. jika

r

alpha positif > dari

r

tabel maka reliabel.


(31)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. PENELITIAN TERDAHULU

Menurut Febya (2008) Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan, berdasarkan dari uraian tersebut dapat diartikan jika karyawan mempunyai motivasi kerja yang tinggi maka ia akan bekerja dengan penuh semangat,disiplin,dan dengan kinerja yang tinggi sehingga menguntungkan perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Menurut Alfriwita (2006) Motivasi dapat dikatakan sebagai dorongan yang bersumber dari dalam diri seseorang untuk melakukan sebuah tindakan demi mencapai sebuah tujuan yang diinginkan sehingga dari tujuan yang telah dicapai muncullah sebuah prestasi.

Menurut Soeprihanto (2001:7) Prestasi seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti: standar, target atau kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.

B. PENGERTIAN MOTIVASI

Motivasi merupakan suatu dorongan yang membuat orang mau bekerja atau bertindak dengan cara tertentu. Berbicara mengenai masalah motivasi maka yang dibicarakan adalah kebutuhan manusia. Hubungan antara motivasi dan kebutuhan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.


(32)

Beberapa pengertian motivasi antara lain:

1. Menurut Hasibuan (2000:143) motivasi adalah daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar dapat dan mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan upayanya untuk mencapai kepuasan.

2. Menurut Mathis L.Robert dan Jakson H.John (2001:89) motivasi merupakan hasrat didalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan.

3. Menurut Winardi (2000:6) motivasi merupakan suatu kekuatan potensial yang ada pada diri seseorang yang dapat dikembangkan sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar imbalan moneter dan imbalan non moneter yang dapat mempengaruhi hasil bekerja secara positif atau secara negatif yang mana tergantung kepada kondisi yang dihadapi oleh orang bersangkutan.

4. Menurut Nawawi (2000: 351) kata motivasi (motivasion) memiliki kata dasar motif, yang berarti dorongan sebab atau dasar seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.

Motivasi dapat juga dirumuskan sebagai suatu kekuatan atau energi yang menggerakkan tingkah laku seseorang untuk beraktivitas, yang dipengaruhi secara intrinsik (dari dalam) maupun ekstrinsik (dari luar).


(33)

Menurut Siagian (1995:290), faktor motivasi adalah hal-hal pendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang bersumber dari dalam diri seseorang, sedangkan faktor Higiene adalah factor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri seseorang.

Faktor motivasi adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Faktor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung berkaitan dengan pekerjaan. Faktor motivasi ini dapat dikatakan sebagai faktor intrinsik yang berasal dari dalam diri seseorang (Hasibuan, 2008:110), yang meliputi :

1. Prestasi (Achievement) 2. Pengakuan (Recognition)

3. Pekerjaan itu sendiri (The work it self) 4. Tanggung jawab (Responsibility)

5. Pengembangan potensi individu (Advancement) Sedangkan faktor Ekstrinsik (Faktor Higienis) meliputi :

1. Gaji atau upah (Wages or Salaries) 2. Kondisi kerja (Working Condition)

3. Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan (Company Policy and Administrator)

4. Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation) 5. Kualitas supervisi (Quality Supervisor)


(34)

Motivasi seorang karyawan untuk bekerja merupakan dorongan yang bersumber dari dalam dirinya maupun luar dirinya. Menurut Handoko (2001: 252) motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik adalah :

1. Motivasi intrinsik adalah tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga didalam diri manusia yang menyebabkan manusia bertindak. Berbagai kebutuhan, keinginan dan harapan yang timbul didalam pribadi seseorang yang secara internal melekat pada diri pribadi meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan kesempatan untuk tumbuh atau pengembangan motivasi individu.

2. Motivasi ekstrinsik adalah merupakan daya pendorong yang timbul dari luar diri seseorang yang umumnya bertujuan sebagai motivasi kerja, motivasi kerja tidak lain adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja karyawan. Motivasi yang timbul dari luar diri pribadi seseorang yang meliputi kondisi kerja, gaji, supervisi, hubungan dengan rekan sekerja, keamanan dan kebijaksanaan organisasi terhadap kinerja.

Setiap motivasi mempunyai tujuan yang berbeda karena setiap individu mempunyai harapan yang berbeda pula selain itu, menurut Hasibuan (2000:149) ada beberapa tujuan lain dari motivasi, yaitu:

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan 2. Meningkatkan produktifitas karyawan

3. Meningkatkan kedisiplinan karyawan


(35)

5. Menciptakan loyalitas karyawan 6. Mempertahankan kestabilan

7. Mengefektifkan pengadaan karyawan

8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan

9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya 10.Meningkatkan efisiensi penggunaan dari alat-alat dan bahan baku

C. TEORI MOTIVASI

Motivasi dapat dikatan sebagai hal yang sulit, sebab untuk mengamati dan mengukur motivasi setiap karyawan belum ada kriterianya, karena motivasi setiap karyawan berbeda satu sama lain.

Penulis dalam kesempatan ini mengemukakan beberapa teori kepuasan, yang penting tentang kepuasan yang dirasakan karyawan dari beberapa para ahli manajemen yaitu:

1. Teori Hierarki kebutuhan Abraham H. Maslow

Teori Maslow (Nawawi,1997:352), menyatakan bahwa manusia dimotivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang melekat pada diri setiap manusia yang cenderung bawaan kebutuhan ini terdiri dari lima jenis dan bentuk kebutuhan itu antara lain:

1. Kebutuhan fisik (Physiological needs)

Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk dapat mempertahankan diri sebagai mahluk hidup.


(36)

2. Kebutuhan rasa aman (Safety needs)

Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan rasa aman terhadap ancaman yang mungkin terjadi.

3. Kebutuhan sosial (Social needs)

Kebutuhan ini berkaitan dengan hubungan antar manusia yang sifatnya saling memperhatikan satu sama lain, berdasarkan kebutuhan.

4. Kebutuhan pengakuan (Esteem needs)

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk menjadikan diri disenangi oleh orang lain.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs)

Kebutuhan ini berhubungan dengan penyaluran diri dalam arti kemampuan atau potensi yang ada dalam diri untuk ditunjukkan pada orang banyak.

2. Teori dua faktor dari Frederick Herzberg

Menurut teori ini Herzberg menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan kebutuhan (Hasibuan 2008:109), yaitu :

1. Higiene Faktor atau Maintenance Factors, adalah factor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Faktor higienis ini adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti besumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang, faktor higienis ini meliputi :


(37)

a. Gaji atau upah (Wages or Salaries) b. Kondisi kerja (Working Condition)

c. Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan ( Company Policy and Administrator)

d. Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation) e. Kualitas supervisi (Quality Supervisor)

2. Motivation Factors, adalah faktor motivasi yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Hal-hal yang mendorong seseorang berprestasi yang sifatnya intrinsic, yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang, faktor ini meliputi :

a. Prestasi (Achievement) b. Pengakuan (Recognition)

c. Pekerjaan itu sendiri (The work it self) d. Tanggung jawab (Responsibility)

e. Pengembangan potensi individu (Advancement) 3. Teori kebutuhan Mc Clelland

Clelland dengan teori yang disebut Achievement Motivation Theory

(Nawawi, 1997:354) mengatakan bahwa apabila kebutuhan seseorang terasa sangat mendesak maka kebutuhan itu akan memotivasi para karyawan untuk memenuhi kebutuhan itu, yang termasuk dalam kebutuhan itu adalah:

a. Kebutuhan akan prestasi (Need for Achievement)

Kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Karena itu kebutuhan akan prestasi ini akan


(38)

mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang optimal.

b.Kebutuhan akan Afiliasi (Need for Affiliation)

Kebutuhan afiliasi yaitu kebutuhan untuk disukai, mengembangkan, bersosialisasi atau memelihara persahabatan dengan orang lain.

c.Kebutuhan akan kekuasaan (Need for Power)

Kebutuhan untuk berkuasa atau otoritas kerja yaitu kebutuhan untuk lebih berpengaruh dari pada orang lain, dihormati dan senang mengatur. Orang yang seperti ini akan senang dengan tugas yang dibebankan kepadanya atau statusnya dan cenderung untuk lebih peduli dengan kebanggaan.

4. Teori Motivasi Claude S. George

Teori ini menyatakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana dilingkungan ia bekerja (Hasibuan, 2008:115), yaitu:

1. Upah yang layak.

2. Kesempatan untuk maju. 3. Pengakuan sebagai individu. 4. Keamanan kerja.

5. Tempat kerja yang baik. 6. Penerimaan oleh kelompok. 7. Perlakuan yang wajar. 8. Pengakuan atas prestasi.


(39)

D. JENIS MOTIVASI

Karyawan mempunyai keinginan-keinginan tertentu yang diharapkan akan dipenuhi organisasi, organisasi mengharapkan karyawan untuk melakukan jenis-jenis prilaku tertentu. secara garis besar motivasi dibagi atas 2 (dua) jenis (Hasibuan, 2008: 99), yaitu:

a. Motivasi positif (Insentif positive)

Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada bawahan mereka yang berprestasi. pemberian motivasi positif dapat berupa :

1. Material incentive

Merupakan segala daya perangsang yang dapat dinilai dengan uang, di antaranya adalah upah dan gaji harus diberikan sedemikian rupa sehingga masing-masing karyawan menerima balas jasa yang sesuai, setimpal serta adil dan dapat memungkinan karyawan hidup dengan sepantasnya yang tentunya juga harus melihat keadaan keuangan perusahaan.

2. Semi material incentive

Semi material incentive adalah percepatan yang tepat, pendidikan pelatihan yang sistematis, promosi yang objektif, kelangsungan pekerjaan yang terjamin, turut sertanya wakil-wakil bawahan dalam pengambilan keputusan – keputusan, pemberian informasi mengenai tujuan perusahaan, kondisi perusahaan yang menyenangkan, penyedia fasilitas rekreasi, penjaga kesehatan, keamanan berkerja dan sebagainya.


(40)

3. Non Material Incentive

Semua jenis penghargaan yang tidak dapat dinilai dengan uang. Dalam hal ini adalah mengenai sikap seseorang pemimpin terhadap bawahannya. Seorang pemimpin yang baik adalah pimpinan yang dapat memberikan perhatian yang cukup pada bawahannya dan dapat mewujudkan sikap ramah dan tegas, sehinggaa karyawan memperoleh kepercayaan dan kesan yang baik mengenai kepribadiannya. Sikap yang baik dari atasan dapat dilihat melalui adanya saling pengertian, kejujuran dan tidak mementingkan diri sendiri.

b. Motivasi Negatif (Insentif negative)

Motivasi negatif maksudnya manejer memotivasi bawahannya dengan standar mereka akan mendapatkan hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam jangka pendek akan meningkat karena takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.

Berdasarkan kedua jenis motivasi diatas sering digunakan oleh perusahaan,secara umum manajer dapat menggunkan kedua jenis motivasi ini, masalah utama dari penggunaan motivasi adalah bagaimana pengembangan atau posisi penggunaan dan harapan akan mempergunakannya.

Seorang pemimpin percaya bahwa kekuatan atau ancaman akan mengakibatkan seorang melakukan tindakan, mereka akan lebih banyak menggunakan motivasi negatif. Cara yang dapat diterapkan oleh pimpinan dalam memotivasi karyawan antara lain adalah:


(41)

1. Penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan

Manusia kebanyakan senang menerima pengakuan terhadap pekerjaan yang diselesaikan dengan baik, senang menerima hadiah dan pujian. 2. Memberikan informasi

Manusia pada umumnya selalu ingin mengetahui latar belakang atau alasan suatu tindakan yang dilakukan.

3. Memberikan perhatian yang tulus kepada karyawan sebagai individu Pemberian perhatian yang tulus kepada karyawan dapat membantu pimpinan dalam memberikan motivasi.

4. Persaingan

Setiap orang senang bersaing secara jujur, sikap dasar ini dapat dimanfaatkan oleh pimpinan dengan memberikan motivasi persaingan yang sehat dalam menjalankan pekerjaannya.

5. Partisipasi

Dengan dijalankan partisipasi dapat memberikan manfaat,seperti pengambilan keputusan yang lebih baik karena ada sumbangan, adanya penerimaan saran yang lebih besar terhadap perintah yang dilakukan dan adanya perasaan yang diperlukan.

6. Kebanggan

Setiap manusia akan merasa bangga apabila ia mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik dan hasil pekerjaannya diperhatikan dan dihargai.


(42)

7. Uang

Uang merupakan suatu alat motivasi yang berguna untuk memuaskan kebutuhan ekonomi karyawan-karyawan,dengan uang karyawan akan meleksanakan pekerjaannya sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

E. PRINSIP-PRINSIP DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemberian motivasi adalah: 1. Motivasi masing-masing orang bekerja berlainan dan mereka

mengharapkan diperlukan sebagai individu-individu.

2. kebiasaan dan emosi sangat perlu untuk memahami kelakuan orang-orang akan resiko berita penting.

3. Setiap orang ingin mendapatkan jasa.

4. perasaan akan menjadi anggota dan merasa dirinya penting, merupakan tenaga-tenaga yang kuat bagi kebanyakan orang.

5. Perasaan takut juga merupakan tenaga penggerak yang kuat, tetapi efeknya lama kelamaan akan berkurang.

6. Para pekerja ingin melakukan sesuatu yang dapat membuat mereka bangga akan apa yang mereka lakukan.

7. Para pekerja mengingatkan kepemimpinan yang dapat dipercaya dan dapat dihormati.

8. Para pekerja ingin menggunakan kemampuan yang maksimum dan ingin mendapatkan kepuasan dari kemampuan tersebut.


(43)

9. Dengan memberikan keterampilan dan saran mengenai persoalan yang ada hubungannya dengan mereka akan membentuk suatu tim efektif 10.Seseorang akan dipengaruhi oleh kelompok dimana dia merupakan

anggota dan sebaliknya ia akan mempengaruhi kelakuan kelompok.

F. PENGERTIAN PRESTASI KERJA

Prestasi kerja sangat penting bagi suksesnya suatu perusahaan karena manusia sebagai salah satu faktor produksi merupakan penggerak dalam pelaksanaan proses produksi, pelaksanaan dapat dilakukan dengan cara yang paling efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan keuntungan.

Beberapa defenisi tentang penilaian prestasi kerja adalah:

1. Menurut Hasibuan (2000:86) penilaian prestasi adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya.

2. Menurut Mangkunegara (2000:67) penilaian prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

3. Menurut Panggabean (2002:72) penilaian prestasi kerja adalah suatu tujuan untuk mengetahui atau memahami tingkat kinerja karyawan dibandingkan dengan standart yang sudah ditetapkan.

Para penilai akan memberikan penilaian terhadap tingkat prestasi karyawan. Penilaian perilaku meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerjasama, loyalitas, dedikasi, dan partisipasi dari karyawan.


(44)

G. TUJUAN DAN ALASAN PENILAIAN PRESTASI KERJA

Menurut Hasibuan (2000:88) tujuan dari penilaian prestasi kerja adalah: 1. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk

promosi,demosi, pemberhentian dan penempatan besarnya balas jasa. 2. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauhmana karyawan dapat

sukses dalam pekerjaannya.

3. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektifitas seluruh kegiatan didalam perusahaan,

4. sebagai dasar unutk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja,metode kerja, struktur organisasi, gaya kepengawasan, kondisi kerja dan peralatan kerja.

5. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan yang berada didalam organisasi.

6. Sebagai alat untuk mendorong agar dapat membiasakan para atasan (supervisor, manager, administrator) untuk mengobservasi perilaku bawahan (subordinate) agar diketahui kebutuhan-kebutuhan bawahannya.

7. sebagai alat untuk memotivasi karyawan sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang lebih baik.

8. sebagai alat untuk dapat melihat kekurangan atau kelemahan dimasa lampau dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya.

9. Sebagai kinerja didalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan.


(45)

11.sebagai alat untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan personal. 12.Sebagai dasar untuk memperbaharui dan mengembangkan uraian

pekerjaan (job description)

Menurut Natoatmojo (2003:14) alasan-alasan penilaian prestasi kerja tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Setiap orang memiliki peluang untuk mengembangkan kemampuan kerjanya sampai pada tingkat maksimal.

2. Setiap orang juga ingin mendapatkan penghargaan apabila ia dinilai melaksanakan tugas dengan baik.

3. Setiap orang ingin mengetahui secara pasti tenaga karir yang dimilikinya apabila dapat dilaksanakan tugasnya dengan baik.

4. Setiap orang ingin mendapatkan perlakuan objektif dan penilaian dasar atas prestasi kerjanya.

5. Setiap orang bersedia menerima tanggung jawab yang lebih besar. 6. Setiap orang pada umumnya tidak hanya melakukan kegiatan yang

sifatnya rutin tanpa informasi.

H. MANFAAT PENILAIAN PRESTASI KERJA

Manfaat penilaian prestasi kerja menurut Handoko (2000:135) adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan prestasi kerja

Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan departemen personalia dapat membetulkan kegiatan-kegiatan mereka untuk memperbaiki prestasi.


(46)

2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi

Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.

3. Keputusan-keputusan penempatan

Penempatan posisi kerja sangat menentukan produktivitas kerja karyawan, keputusan penempatan dapat dilihat dari tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan masa kerja.

4. Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada promosi kerja dimasa lalu atau antisipasinya,promosi sering merupakan bentuk penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.

5. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan.

Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan, demikian juga prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangkan.

6. Perencanaan dan Pengembangan karir

Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan-keputusan karir, yaitu tentang jalur karir tertentu yang harus diteliti.

7. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing

Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia.

8. Ketidak akuratan Informasional

Prestasi kerja yang buruk mungkin menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumber daya


(47)

manusia atau komponen-komponen lain sistem informasi manajemen personalia, menggantungkan diri pada informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan keputusan-keputusan personalia yang diambil tidak tepat.

9. Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan

Prestasi kerja yang jelek merupakan suatu tanda kesalahan dalam kegiatan pekerjaan, penilaian prestasi.

10.Kesempatan kerja yang adil

Penilaian prestasi kerja yang akurat akan menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil dan tidak adanya diskriminasi. 11.Tantangan-tantangan eksternal

Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar lingkungan kerja,seperti keluarga,kesehatan atau masalah-masalah pribadi lainnya. Dengan penilaian prestasi,departemen personalia mungkin dapat menawarkan bantuan.

I. FAKTOR-FAKTOR YANG MENINGKATKAN PRESTASI KERJA Perusahaan menghasilkan tenaga kerja tang berpartisipasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu “ faktor-faktor kemampuan dan faktor-faktor motivasi” (Mangkunegara, 2000:67)

a. Faktor kemampuan

Kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality, artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatan dan


(48)

terampil untuk menggerakkan pekerjaannya, maka akan lebih mudah untuk mencapai prestasi kerja yang diharapkan.

Jenis-jenis kemampuan tenaga kerja antara lain: 1. Kecerdasan

2. Bijaksana

3. Mengambil keputusan

4. Pengetahuan tentang pekerjaan 5. Komunikasi

6. Kepemimpinan b. Faktor motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi dan motivasi adalah kondisi menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi, jenis-jenis dan sikap atau tingkah laku antara lain:

1. Rajin

2. Bertanggung jawab 3. Jujur dan dapat dipercaya 4. Ingin maju dan mau berprestasi 5. Memiliki semangat kerjasama 6. Memili jiwa korsa

7. Membela kepentingan perusahaan 8. Dapat berdiri sendiri

9. Memiliki rasa pengabdian 10.Optimis


(49)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Singkat PT. Andalan Putra Logistics Medan

PT. Andalan Putra Logistics Medan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yaitu jasa cargo atau pengiriman barang yang meliputi pengepakan barang, pengangkutan barang dan pengurusan barang melaui darat, laut dan udara.

Indonesia secara geografis merupakan negara kepulauan, sehingga dengan hadirnya jasa pengiriman barang akan lebih mempermudah proses pengiriman barang antar daerah. Dibandingkan dengan sektor jasa lain, perusahaan jasa pengiriman termasuk salah satu sektor yang cukup prospektif dimasa depan. Ditengah krisis yang melanda Indonesia beberapa tahun terakhir justru perusahaan jasa pengiriman yang berkembang dan bahkan banyak bermunculan perusahaan yang sejenis.

PT. Andalan Putra Logistics Medan yang beralamatkan dijalan Brigjend katamso No. 23A Medan didirikan pada tanggal 16 September 2002 dengan akte Notaris Haiva Elisa, SH. No. -5- di Medan. Surat Izin Usaha Dagang dengan No. 923/SIPJT/DIRJEN/2003 dan Surat Keterangan Domisili dengan No. 503/3189/2002. Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas.

PT. Andalan Putra Logistics Medan beroperasi dalam usahanya dibidang cargo atau pengiriman barang baik lokal, interlokal, maupun internasional berada dibawah naungan ASPERINDO (Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress Indonesia), dan dalam aktivitasnya PT. Andalan Putra Logistics Medan memiliki


(50)

beberapa jenis pelayanan seperti: Delivery On Time, Overnight Service, Someday Service, dan Regular.

B. Stuktur Organisasi PT. Andalan Putra Logistics Medan

Dalam sebuah organisasi perusahaan pimpinan perusahaan merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perusahaan, dimana pimpinan perusahaan belum tentu menjadi kunci keberhasilan perusahaan. Karena masih banyak aspek penentu keberhasilan didalam perusahaan yang diatur secara terstruktur, bisa saja para karyawan yang menjadi kunci keberhasilan perusahaan dan tentunya tidak lepas dari peran pimpinan perusahaan dalam memberikan motivasi yang mengarah keprestasi. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi menunjukkan seluruh struktur dengan melakukan pembagian dan hubungan antar fungsi serta tanggung jawab dan memperinci pembagian aktivitas berdasarkan spesialisasi.

Menurut Hasibuan (2008:22) pengorganisasian adalah suatu proses penentu, pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.

Dewasa ini luas dan ruang lingkup kegiatan perusahaan sudah sedemikian lengkap sehingga dalam banyak hal manajemen tidak dapat lagi melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap organisasi perusahaan, dengan demikian pembentukan struktur organisasi yang memadai akan berbeda-beda untuk setiap


(51)

perusahaan, ini tergantung pada jenis, luas, kegiatan dan wilayah geografis perusahaan serta faktor-faktor lain yang dirasa penting oleh perusahaan.

Struktur organisasi perusahaan PT. Andalan Putra Logistics Medan terdiri dari

1. Pimpinan perusahaan 2. Manager Keuangan 3. Manager Operasional 4. Manager Marketing 5. Staff Administrasi 6. Staff Operasional 7. Staff Gudang

Untuk lebih jelasnya struktur Organisasi perusahaan dapat dilihat dalam daftar gambar 1.2 berikut ini :

STRUKTUR ORGANISASI

PT. ANDALAN PUTRA LOGISTICS MEDAN

Pimpinan

Manager Keuangan Manajer

Marketing

Manajer Operasional

Bagian Operasional

Bagian Gudang Bagian

Administrasi


(52)

Dari struktur organisasi dapat dilihat data karyawan PT. Andalan Putra Logistics Medan dalam tabel 1.5 sebagai berikut :

Tabel 1.5

Data karyawan PT. Andalan Putra Logistics Medan

No Bagian Jumlah Karyawan

1 Direksi 1 orang

2 Manajer Pemasaran 1 orang 3 Manajer Keuangan 1 orang 4 Manajer Operasional 1 orang 5 Bagian Administrasi 4 orang 6 Bagian Operasional 8 orang

7 Bagian Gudang 4 orang

Jumlah 20 orang

Sumber : PT. Andalan Putra Logistics Medan ( Agustus 2009)

C. Uraian Tugas 1. Pimpinan/ Direksi

Merupakan seorang pimpinan yang mengendalikan seluruh aktivitas expedisi dan di bantu oleh 3 (tiga) orang manager serta membawahi 3 (tiga) sub bagian aktivitas atau tugas. Tugas dari kepala cabang adalah memimpin usaha perusahaan secara keseluruhaan, menetapkan tujuan dan sasaran perusahaan serta bertanggung jawab dari seluruh aktivitas axpedisi jika ada hambatan pengiriman barang atau pun paket.

2. Manager Keuangan

Manager keuangan ini mengatur jalannya proses pengolahan administrasi dan keuangan. Tugas dari manager keuangan adalah


(53)

melaksanakan tugas pembinaan dan kontrol prosedur cargo yang di ekspedisikan serta bertanggung jawab untuk senantiasa mencek atau meneliti secara cermat dan hati-hati terhadap barang-barang yang boleh diangkut yaitu barang yang tidak bertentangan dengan hukum.

3. Manager Marketing

Manager ini dalam aktivitasnya dilapangan untuk menarik atau mencari pelanggan sebanyak mungkin dan tentunya dengan mengedepankan sistem pelayanan yang lebih baik dari perusahaan lainnya. Dalam hal ini manager marketing bertanggung jawab memberikan petunjuk dan pemberitahuan kepada pelanggan tentang prosedur dan ketentuan dalam proses pengiriman cargo.

4. Manager Operasional

Manager ini bertugas meneliti setiap barang yang masuk dan akan segera dikirim kepenerimanya (Out Going) maupun barang yang tiba dari luar kota (incoming) dan akan didistribusikan kepenerima di wilayah operasional perusahaan berdomisili. Dan selanjutnya barang-barang yang akan diproses di kelompokkan berdasarkan wilayah pendistribusian sehingga tidak membuang banyak waktu ketika pengantaran.

Dalam aktivitasnya Manager operasional membawahi 3 (tiga) sub bagian sebagai berikut :

a. Bagian Gudang

Bagian ini senantiasa berkewajiban melaksanakan tata usaha pergudangan dengan mengkelompokkan barang-barang atau dokumen berdasarkan wilayah pendistribusian, jenis barang atau


(54)

dokumen, dan waktu atau jadwal pengiriman. Selanjutnya membuat catatan daftar laporan dengan menyelenggarakan buku expedisi yang akan diserahkan ke bagian operasional dan bagian administrasi.

b. Bagian Operasional

Bagian ini bertugas melaksanakan Checking cargo setelah mendapat daftar barang atau dokumen dari bagian gudang yang akan didistribusikan ke alamat masing-masing baik itu Incoming

maupun Outgoing. Setelah barang atau dokumen diterima oleh pemiliknya bagian operasional wajib melaporkan kebagian administrasi dengan menyerahkan invoice tanda terima yang telah ditandatangani oleh pemiliknya. Bagian operasional juga bertanggungjawab pada kendaraan operasional dan wajib melaporkan kondisi kendaraan operasional.

c. Bagian Administrasi

Bagian administrasi ini dalam aktivitasnya adalah sebagai penerima cargo dengan memberikan tanda bukti terima barang dari costumer ke perusahaan, dan selanjutnya tanggung jawab barang atau dokumen dipihak perusahaan. Bagian administrasi juga mendata dan mencatat setiap transaksi melalui daftar laporan yang disampaikan dari bagian gudang dan bagian operasional dan selanjutnya dilaporkan ke Manager operasional.


(55)

D. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi PT. Andalan Putra Logistics Medan

PT. Andalan Putra Logistics Medan senantiasa berupaya untuk menjadi penyedia sarana pengiriman barang atau Cargo yang bisa diandalkan dan profesional khususnya didalam jangkauan domestik serta mampu memberikan layanan yang terbaik bagi costumer melalui peningkatan mutu kualitas layanan yang tak henti-hentinya guna terciptanya harmonisasi antara costumer dan perusahaan.

2. Misi PT. Andalan Putra Logistics Medan

a. Menyediakan sarana pengiriman barang yang handal, terpercaya, cepat, tepat dan bertanggung jawab bagi masyarakat umum, perusahaan maupun instansi.

b. Mengembangkan usaha yang mengedepankan pelayanan melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

E. Sistem Flowchart PT. Andalan Putra Logistics Medan

Sistem flowchart yang sedang berjalan di PT. Andalan Putra Logistics Medan dapat dilihat dalam gambar 1.3 sebagai berikut :


(56)

Sistem flowchart

PT. Andalan Putra Logistics Medan

Gambar 1.3 Sistem Flowchart yang sedang berjalan Sumber : PT. Andalan Putra Logistics Medan

Pelanggan Buat tanda Bayar cargo Buku besar cargo Buat laporan pengiriman Bukti tanda pembayaran cargo Pelanggan

Cek Klaim Pelanggan Catat Pemeriksaan cargo Data cargo Tidak memenuhi syarat Data cargo Memenuhi syarat Pencatatan Penerima cargo Timbang cargo Tanda Tangan Penerimaan Bukti Pembayaran cargo Tulis Ke buku besar Laporan Rekapitulasi Daftar Pengiriman Daftar Cargo Bermasalah Pimpinan


(57)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis dan pembahasan pada penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis data, seperti analisis deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik serta pengujian hipotesis. Penulis menggunakan alat bantu software SPSS versi 12 untuk melakukan pengolahan data primer pada penelitian ini.

A. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang data yang diteliti. Analisis deskriptif dalam penelitian ini adalah uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 20 orang yang berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai pengaruh motivasi intrinsik (X) terhadap prestasi kerja (Y) pada PT. Andalan Putra Lagistics. Berikut ini diuraikan analisis deskriptif pada penelitian ini yaitu:

1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Jumlah responden Persentase ( % )

Pria 19 63,33% Wanita 11 36,67%

Total 30 orang 100%

Sumber: Data primer, 2009. (diolah)


(58)

signifikan. Jumlah responden pria pada PT. Andalan Putra Lagistics sebanyak 19 orang (63,33%) sedangkan responden wanita sebanyak 11 orang (36,67%). Secara grafik gambar karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar grafik berikut.

63.33%

36.67%

0 10 20 30 40 50 60 70

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pria

Wanita

Grafik 1.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

2. Karakteristik responden berdasarkan usia Tabel 4.2

Karakteristik responden berdasarkan usia

Usia Jumlah Persentase ( % )

21 – 26 tahun 8 26,67%

27 – 32 tahun 12 40%

33 – 38 tahun 6 20%

39 – 45 tahun 4 13,33%

Total 30 orang 100%


(59)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak pada PT. Andalan Putra Lagistics adalah responden yang berusia 27-32 tahun yaitu sebanyak 12 orang (40%), diikuti oleh responden yang berusia 21 – 26 tahun sebanyak 8 orang (26,67%), dan responden yang berusia 33-38 tahun sebanyak 6 orang (20%), serta yang terakhir adalah responden yang berusia 39-45 sebanyak 4 orang (13,33%). Secara grafik gambar karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada gambar grafik berikut:

26.67%

40%

20%

13.33%

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

21 - 26 tahun 27 - 32 tahun 33 - 38 tahun 39 - 45 tahun

Grafik 4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia

3. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 4.3

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan Jumlah Persentase ( % )

SMU 5 16,67 %

D3 7 23,33%

S1 16 53,33%

S2 2 6,67 %


(60)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden berdasarkan tingkat pendidikan didominasi oleh responden yang berpendidikan S1 sebanyak 16 orang (53,33%), diikuti oleh responden yang berpendidikan D3 sebesar 7 orang (23,33%), dan yang memiliki persentase terkecil adalah responden yang berpendidikan SMU sebanyak 5 orang (16,67%), serta diikuti oleh responden yang berpendidikan S2 sebanyak 2 orang (6,67%). Secara grafik gambar karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada gambar grafik berikut.

16.67%

23.33%

53.33%

6.67%

0 10 20 30 40 50 60

Karaterisitik Responden Berdasarkan Tk. Pendidikan

SMU D3 S1 S2

Grafik 4.3 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

4. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja Tabel 4.4

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja

Masa kerja Jumlah Persentase ( % )

1 – 3 tahun 6 20 %

4 – 6 tahun 16 53,34%

7 – 10 tahun 4 13,33%

11 – 14 tahun 4 13,33%


(61)

Data tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang paling lama bekerja di PT. Andalan Putra Lagistics adalah responden yang bekerja selama antara 4 – 6 tahun sebanyak 16 orang (53,34%), diikuti oleh responden yang bekerja selama 1 – 3 tahun sebanyak 6 orang (20%), serta responden yang masing-masing bekerja selama 7 – 10 tahun dan selama 11 – 14 tahun sebanyak 4 orang (13,33%). Untuk lebih jelasnya karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada grafik berikut ini.

20%

53.34%

13.33% 13.33%

0 10 20 30 40 50 60

Karateristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

1 - 3 tahun 4 - 6 tahun 7 - 10 tahun 11 - 14 tahun

Grafik 4.4 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja

5. Distribusi jawaban responden

Distribusi jawaban responden diuraikan penulis dengan menghitung jumlah besar persentase dari data variabel pengaruh promosi pemasaran (X) dan variabel keputusan pembelian (Y) berdasarkan jawaban yang dipilih responden pada kuesioner penelitian yang telah didistribusikan.


(62)

Data mengenai jawaban responden tentang variabel pengaruh promosi pemasaran (X) dapat dilihat pada tabel 1.6 berikut ini:

Tabel 1.6

Distribusi jawaban responden mengenai Pengaruh motivasi intrinsik (X)

Variabel Jumlah No Persentase (%)

5 4 3 2 1 Total

5 4 3 2 1

Total

1 14 14 2 0 0 30 46,67 46,67 6,66 0 0 100% Kebutuhan akan

Prestasi 2 14 12 4 0 0 30 46,67 40,00 13,33 0 0 100% 3 15 9 6 0 0 30 50,00 30,00 20,00 0 0 100% Kebutuhan akan

pengakuan

4 10 18 2 0 0 30 33,33 60,00 6,67 0 0 100%

5 16 10 4 0 0 30 53,33 33,33 13,34 0 0 100% Kebutuhan akan

Pekerjaan itu sendiri

6 16 10 4 0 0 30 53,33 33,33 13,34 0 0 100%

7 13 12 5 0 0 30 43,.33 40,00 16,67 0 0 100% Kebutuhan akan

Tanggung jawab

8 10 15 5 0 0 30 33,33 50,00 16,67 0 0 100% 9 9 18 3 0 0 30 30,00 60,00 10,00 0 0 100% Kebutuhan akan

Pengembangan

Motivasi individu 10 13 14 3 0 0 30 43,33 46,67 10,00 0 0 100%

Sumber: Data primer, 2009 (diolah)

Tabel 1.6 menunjukkan bahwa dalam variabel Kebutuhan Akan Prestasi terdapat dua pernyataan yang dijawab responden. Jumlah responden yang menjawab pernyataan nomor satu yaitu 14 orang (46,67%) menjawab sangat setuju, 14 orang (46,67%) menjawab setuju, 2 orang (6,67%) menjawab kurang setuju, responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada


(1)

LAMPIRAN 2

TABULASI JAWABAN RESPONDEN

PT. ANDALAN PUTRA LOGISTICS MEDAN

VARIABEL MOTIVASI INTRINSIK RESPONDEN

JENIS

KELAMIN USIA PENDIDIKAN MASA

KERJA Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10

1 PRIA 25 S1 5 TAHUN

4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 PRIA 45 S2 14 TAHUN

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 WANITA 24 D3 5 TAHUN

4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 PRIA 43 S2 14 TAHUN

3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 5 WANITA 27 S1 5 TAHUN

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 PRIA 44 S1 12 TAHUN

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7 WANITA 29 D3 5 TAHUN

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 PRIA 34 S1 5 TAHUN

5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 9 WANITA 28 S1 10 TAHUN

5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 10 WANITA 24 S1 5 TAHUN

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 11 WANITA 27 D3 5 TAHUN

5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 12 PRIA 35 D3 5 TAHUN

4 3 4 4 4 4 4 4 5 4


(2)

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 14 WANITA 25 D3 2 TAHUN

5 5 5 5 5 5 5 5 4 5

15 PRIA 35 S1 5 TAHUN

4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 16 WANITA 27 S1 5 TAHUN

4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 17 PRIA 28 S1 10 TAHUN

4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 18 PRIA 26 SMU 2 TAHUN

5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 19 WANITA 27 S1 5 TAHUN

5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 20 PRIA 27 SMU 2 TAHUN

5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 21 PRIA 25 SMU 2 TAHUN

4 4 3 4 4 4 4 3 3 3

22 PRIA 25 S1 5 TAHUN

4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 23 WANITA 30 S3 5 TAHUN

5 3 4 4 3 3 4 3 4 5 24 PRIA 30 SMU 2 TAHUN

4 5 4 4 5 5 3 4 5 4

25 PRIA 35 S1 5 TAHUN

5 3 5 5 5 4 5 5 3 3 26 WANITA 25 D3 5 TAHUN

3 5 3 3 4 4 3 4 4 5 27 PRIA 40 S1 10 TAHUN

5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 28 PRIA 31 SMU 2 TAHUN

5 3 3 4 3 5 5 5 5 5 29 PRIA 33 S1 10 TAHUN

4 5 5 5 4 3 3 4 4 5 30 PRIA 35 S1 12 TAHUN

5 4 5 4 5 5 5 3 3 5


(3)

VARIABEL PRESTASI KERJA RESPONDEN

JENIS

KELAMIN USIA PENDIDIKAN MASA KERJA Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 1 PRIA 25 S1 5 TAHUN

4

4

4

4

4

2 PRIA 45 S2 14 TAHUN

5

5

5

5

5

3 WANITA 24 D3 5 TAHUN

4

4

4

5

4

4 PRIA 43 S2 14 TAHUN

4

4

4

4

4

5 WANITA 27 S1 5 TAHUN

5

4

5

5

5

6 PRIA 44 S1 12 TAHUN

4

4

4

4

4

7 WANITA 29 D3 5 TAHUN

4

4

4

4

4

8 PRIA 34 S1 5 TAHUN

4

4

5

5

5

9 WANITA 28 S1 10 TAHUN

4

4

5

5

5

10 WANITA 24 S1 5 TAHUN

4

5

4

4

4

11 WANITA 27 D3 5 TAHUN

5

5

4

5

5

12 PRIA 35 D3 5 TAHUN

5

5

4

5

5

13 PRIA 28 S1 5 TAHUN

5

5

4

5

4

14 WANITA 25 D3 2 TAHUN

4


(4)

5

5

5

5

5

16 WANITA 27 S1 5 TAHUN

4

4

5

5

5

17 PRIA 28 S1 10 TAHUN

5

5

4

5

4

18 PRIA 26 SMU 2 TAHUN

4

4

5

5

5

19 WANITA 27 S1 5 TAHUN

5

5

5

5

5

20 PRIA 27 SMU 2 TAHUN

4

4

5

5

5

21 PRIA 25 SMU 2 TAHUN

3

3

3

4

4

22 PRIA 25 S1 5 TAHUN

4

4

4

4

4

23 WANITA 30 S3 5 TAHUN

4

5

5

4

5

24 PRIA 30 SMU 2 TAHUN

5

4

4

4

4

25 PRIA 35 S1 5 TAHUN

4

4

4

4

4

26 WANITA 25 D3 5 TAHUN

3

3

3

3

3

27 PRIA 40 S1 10 TAHUN

4

4

4

3

3

28 PRIA 31 SMU 2 TAHUN

5

4

5

4

5

29 PRIA 33 S1 10 TAHUN

4

3

4

4

4

30 PRIA 35 S1 12 TAHUN

3


(5)

Lampiran 3

Tabel Disribusi T

Tingkat Signifikansi Uji Satu Arah

0,10 0,05

0,025

0,01

0,005

0,0005

Tingkat Signifikansi Uji Dua Arah

Df

0,20 0,10 0,05 0,02 0,01 0,001

1

3,08 6,31 12,71 31,82 63,66 636,62

2

1,89 2,92 4,30 6,97 9,93 31,60

3

1,64 2,35 3,18 4,54 5,84 12,92

4

1,48 2,13 2,78 3,75 4,60 8,61

5

1,48 2,02 2,57 3,37 4,03 6,87

6

1,44 1,94 2,45 3,14 3,71 5,96

7

1,42 1,90 2,37 3,00 3,50 5,41

8

1,40 1,86 2,31 2,90 3,36 5,04

9

1,38 1,83 2,26 2,82 3,25 4,78

10

1,37 1,81 2,23 2,76 3,17 4,59

11

1,36 1,80 2,20 2,72 3,11 4,44

12

1,36 1,78 2,18 2,68 3,06 4,32

13

1,35 1,77 2,16 2,65 3,01 4,22

14

1,35 1,76 2,15 2,62 2,98 4,14

15

1,34 1,75 2,13 2,60 2,95 4,07

16

1,34 1,75 2,12 2,58 2,92 4,02

17

1,33 1,74 2,11 2,57 2,90 3,97

18

1,33 1,73 2,10 2,55 2,88 3,92

19

1,33 1,73 2,09 2,54 2,86 3,88

20

1,33 1,73

2,09

2,53 2,85 3,85

21

1,32 1,72 2,08 2,52 2,83 3,82

22

1,32 1,72 2,07 2,51 2,82 3,79

23

1,32 1,71 2,07 2,50 2,81 3,77

24

1,32 1,71 2,06 2,49 2,80 3,75

25

1,32 1,71 2,06 2,49 2,79 3,73

26

1,32 1,71 2,06 2,48 2,78 3,71

27

1,31 1,70 2,05 2,47 2,77 3,69

28

1,31 1,70 2,05 2,47 2,76 3,67

29

1,31 1,70 2,05 2,46 2,76 3,66

30

1,31 1,70 2,04 2,46 2,75 3,65

40

1,30 1,68 2,02 2,42 2,70 3,55

60

1,30 1,67 2,00 2,39 2,66 3,46

120

1,29 1,66 1,98 2,36 2,62 3,37


(6)

Lampiran 4

Tabel R Product Moment (Two tailed test)

Df

α

= 5%

Df

α

= 5%

Df

α

= 5%

1 0,997 35 0,325 69 0,234

2 0,950 36 0,320 70 0,232

3 0,878 37 0,316 71 0,230

4 0,811 38 0,312 72 0,229

5 0,775 39 0,308 73 0,227

6 0,707 40 0,304 74 0,226

7 0,666 41 0,301 75 0,224

8 0,632 42 0,297 76 0,223

9 0,602 43 0,294 77 0,221

10 0,576 44 0,291 78 0,220

11 0,553 45 0,288 79 0,219

12 0,532 46 0,285 80 0,217

13 0,514

47 0,282 81 0,216

14 0,497 48 0,279 82 0,215

15 0,482 49 0,276 83 0,213

16 0,468 50 0,273 84 0,212

17 0,456 51 0,271 85 0,211

18 0,444 52 0,268 86 0,210

19 0,433 53 0,266 87 0,208

20 0,423 54 0,263 88 0,207

21 0,413 55 0,261 80 0,206

22 0,404 56 0,257 90 0,205

23 0,396 57 0,256 91 0,204

24 0,388 58 0,254 92 0,203

25 0,381 59 0,252 93 0,202

26 0,374 60 0,250 94 0,201

27 0,367 61 0,248 95 0,200

28 0,361 62 0,246 96 0,199

29 0,355 63 0,244 97 0,198

30 0,349 64 0,242 98 0,197

31 0,344 65 0,240 99 0,196

32 0,339 66 0,239 100 0,195

33 0,334 67 0,237

34 0,329 68 0,235