Tugas-Tugas yang dilaksanakan Kondisi Sosial Ekonomi dan BudayaMasyarakat di Kelurahan Parapat

70 13. Keputusan Camat Girsang Sipangan Bolon No. 556717GSB tanggal 22 Agustus 2011 tentang Penetapan NagoriKelurahan Percontohan PKK Kecamatan Girsang Sipangan Bolon tahun 2012. 4.1.7Maksud dan Tujuan 1. Untuk mendorong dan memacu masyarakat agar lebih mengenal dan mengetahui gerakan pelaksanaan 10 program PKK 2. Mendorong masyarakat agar lebih aktif dalam pelaksanaan kegiatan 10 program PKK melalui gerakan PKK. 3. Memasyarakatkan Gotong Royong melalui swadaya masyarakat untuk membangun NagoriKelurahan dengan kekuatan sendiri maupun secara bersama-sama. 4. Mendorong dan memacu masyarakat agar lebih menyadari pentingnya 5 lima K yaitu: - Keamanan - Ketertiban - Keindahan - Kebersihan - Kesejukan

4.1.8 Tugas-Tugas yang dilaksanakan

1. Bidang Pemerintahan a. Menyelesaikan masalah sengketa tanah antar masyarakat. b. Menerbitkan surat Pengurusan KTP, Kartu Keluarga, Surat Keterangan Pindah dan surat-surat lainnya yang diperlukan Masyarakat. 71 c. Penertiban Administrasi Pertahanan. d. Pembuatan laporan Mutasi Mutandis. 2. Bidang Pembangunan a. Melakukan Penyuluhan terhadap seluruh warga masyarakat Kelurahan Parapat tentang keamanan dan kebersihan lingkungan disetiap lingkungan. b. Melaksanakan gerakan gotong royong setiap minggu pada hari jumat. c. Mengawasi pelaksanaan pembangunan yang sumber dananya dari APBD Pemerintah Kabupaten Simalungun dan APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara maupun pelaksanaan PNPM-VISEW. 3. Bidang Sosial Kemasyarakatan a. Penyuluhan dan pembinaan program 10 Program PKK kepada masyarakat. b. Penyuluhan dan Pendidikan Bela Negara. c. Penyuluhan tentang arti pentingnya tenggang rasa antar pemeluk Agama di Kelurahan Parapat. d. Penyuluhan Sapta Pesona.

4.1.9. Kondisi Sosial Ekonomi dan BudayaMasyarakat di Kelurahan Parapat

Kehidupan sosial ekonomi merupakan segala aspek yang berkaitan dengan keberadaan individu secara sosial hubungan dengan individu lainnya dan ekonomi upaya pemenuhan kebutuhan seperti sandang, 72 pangan dan papan yang dilakukan dengan berbagai cara dan memiliki proses yang panjang dan berkelanjutan. Kelurahan Parapat merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang ada di Sumatera Utara.Maka hasil ekonomi warga dan mata pencaharian warga sebagian besar berpusat pada bidang pariwisata seperti wiraswasta penyedia akomodasi pariwisata, makan dan minum wisatawan, transportasi, perantara keuangan, jasa guide dan lain-lain, dari jumlah masyarakat 6.863 jiwa adalah wiraswasta. Selebihnya adalah bertani, PNS,TNIPOLRI dan lain-lain. Masyarakat Kelurahan Parapat sebagian besar dikategorikan sejahtera karena memiliki rumah yang cukup besar dan terbuat dari beton.Selain itu masyarakat Kelurahan Parapat mayoritas mempunyai usaha sendiri seperti rumah makan, akomodasi penginapan, salon, tempat rekreasi yang memadai. Penduduk Kelurahan Parapat mayoritas suku batak toba, dan tetap menjalankan kehidupan sehari-hari berdasarkan adat- istiadat dan kebiasaan penduduk.Kehidupan masyarakat kelurahan Parapat sangat kental dengan tradisi-tradisi peninggalan leluhur.Upacara-upacara adat yang berhubungan dengan siklus hidup manusia lahir-dewasaberumah tangga-mati, seperti upacara kelahiran, perkawinan dan upacara-upacara yang berhubungan dengan kematian, hamper selalu dilakukan oleh warga masyarakat. Berdasarkan observasi peneliti, kegiatan gotong royong masyarakat masih terlaksana dengan baik misalnya kebiasaan “jumat bersih” yang dilakukan oleh aparat desa bersama masyarakat seperti perbaikan jalan, bersih-bersih desa, irigasi masih tetap dilakukan dan berjalan terus menerus. 73 Secara sosiologis, masyarakat Kelurahan Parapat dikategorikan sehat, karena masyarakat dapat melaksanakan peran dan tugasnya yang telah dipelajari melalui proses sosialisasi, lepas dari soal apakah secara ilmu kesehatan masyarakat atau tidak. Menurut Parson, kesehatan sosiologis seseorang bersifat relatif karena tergantung pada peran yang dijalankan dalam masyarakat. Sarana transportasi yang paling banyak dipergunakan warga masyarakat adalah angkutan umum angkot, sepeda motor, bus, dan mobil. Para wisatawan juga pada umumnya jika ingin berkeliling Parapat bisa menggunakan sepeda motor ataupun angkot sebagai alat transportasi.

4.2. Profil Informan a.

Dokumen yang terkait

Analisis Daya Dukung Sektor Pertanian Dalam Pengelolaan Obyek Wisata Di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun

4 52 149

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

7 38 118

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN TERHADAP PENGHASILAN KEGIATAN USAHA WARGA MASYARAKAT DI KAWASAN OBJEK WISATA DANAU TOBA DI KECAMATAN GIRSANG SIPANGAN BOLON PARAPAT.

0 3 26

PERAN PARTAI POLITIKDEMOKRAT DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DIKECAMATAN GIRSANG SIPANGAN BOLON KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 2 24

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

0 0 7

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

0 0 1

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

0 1 11

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

0 0 38

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

0 0 3

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Danau Toba (studi deskriptif di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)

0 0 3