45
6. Be Respectfull and observant.Are you willing to respect local lawsthat
may include restrictions of your usage of or accsess to places and things that may harm or otherwise erode the environment or alter or
run counter to the places your visit? Bersikaplah hormat dan jeli. Apakah anda bersedia menghargai
peraturan daerah setempat yang mencakup pembatasan penggunaan atau akses ketempat-tempat yang dapat membahayakan atau merusak
lingkungan atau bertentangan dengan lingkungan pada tempat-tempat yang anda kunjungi? Pitana,2005:86
2.6. Perubahan pada Masyarakat yang Berdomisili pada Daerah Tujuan Wisata
Pada penelitian yang dilakukan oleh I Nyoman Erawan masyarakat yang berdomisili di daerah tujuan wisata memiliki dua pengaruh, yaitu
pengaruh sosial dan pengaruh ekonomi. 1.
Pengaruh Sosial Pengaruh pariwisata dalam bidang sosial yang paling penting
ialah pada gaya hidup masyarakatnya atau penduduk di daerah penerima wisatawan tersebut sebagai akibat adanya kontak langsung
secara terus-menerus antara penduduk setempat dengan para wisatawan tersebut. Keadaan seperti ini disebut sebagai efek demonstratif
demonstrative effect yang dalam hal ini bisa diartikan dengan cara yang sedikit berbeda, yaitu perubahan sikap, nilai-nilai atau tingkah
laku yang diakibatkan hanya karena sering-seringnya masyarakat
46
setempat bergaul dan melihat pola hidup wisatawan tersebut di daerah yang dikunjungi. Pengaruhnya yang paling mudah dan sering terlihat
adalah pola konsumsi masyarakat lokal yang cenderung berubah dan meniru pola konsumsi para wisatawan tersebut.
Selanjutnya kadang-kadang dikatakan bahwa efek demonstratif yang terjadi pada penduduk setempat tersebut mempunyai pengaruh
yang dapat menolong mereka-mereka ini untuk bekerja lebih keras, agar mereka dapat memperbaiki standar hidupnya. Namun berlawanan
dengan pendapat ini dinyatakan bahwa kemakmuran atau kemewahan yang ditunjukkan oleh para wisatawan tersebut ditengah-tengah
kemiskinan penduduk lokal, dapat menimbulkan rasa sakit hati atau dendam, hingga hal-hal ini sering menimbulkan tindak kejahatan.
Pandangan yang lain menyatakan bahwa percampuran sosial antara wisatawan dengan penduduk lokal menimbulkan situasi harga-
menghargai goodwill diantara bangsa-bangsa dan dapat membina saling pengertian yang lebih baik mengenai kebudayaan dan
persahabatan di antara mereka. Kemungkinan ini hanya berlaku di negara-negara yang jumlah wisatawannya yang datang relatif jarang.
Akan tetapi bila jumlah wisatawan yang datang kedaerah itu sudah berlebihan maka selera dan kebiasaan dari para wisatawan dapat
dipandang sebagai suatu penjajahan oleh penduduk lokal, karena mereka merasa cara hidupnya dirongrong.
2. Pengaruh Lingkungan
47
Tidak seperti ekspor barang-barang biasa maka pariwisata tergantung pada kedatangannya langganannya ketempat produsen atau
daerah wisata tersebut. Adanya pola musiman dalam bidang pariwisata ini telah menimbulkan keadaan penuh sesak dan kemacetan-kemacetan
terutama dibidang lalu lintas khususnya pada musim wisatawan ramai peak season. Dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan
tersebut maka keadaan seperti itu akan semakin parah, dan ini akan cenderung mengakibatkan rusaknya fasilitas-fasilitas yang sebenarnya
ingin mereka lihat. Dan ini akan mengurangi nilai keindahan daerah tersebut. Di samping itu, keadaan penuh sesak tersebut dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan baik pencemaran udara, pencemaran pantai, dan lain sebagainya. Akibat yang lain adalah
timbulnya pembangunan fisik yang tidak terkontrol, dan ini dapat merusak keadaan lingkungan. Namun bila pengembangan pariwisata
dibina secara baik justru dapat menjadi pendorong pemeliharaan lingkungan yang baik, atau bahkan dapat memanfaatkan lingkungan
alam yang terlantar. Wisatawan yang mempunyai tujuan untuk rekreasi menginginkan suasana baru yang terlepas dari kebisingan seperti yang
mereka alami sehari-hari di tempat asalnya. Daerah yang diinginkan ialah suatu daerah yang tenang, pemandangannya yang asli, yang
nyaman untuk keperluan istirahat. Gairah wisatawan yang demikian justru akan mendorong pemeliharaan lingkungan alam, sebab
seandainya daerah tujuan atau objek wisata tersebut rusak atau tidak
48
terpelihara, maka wisatawan tidak akan mendatangi objek wisata itu lagi di masa-masa yang akan datang.
2.7. Penelitian Terdahulu