terjadinya tranksaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat pengendalian yang mengatur pembagian wewenang
untuk otoritas atas terlaksanakanya setiap tranksaksi.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi
setiap unit organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan
pengendalian wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksanakan dengan baik jika tidak
diciptakan cara-cara yang umunya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat dalam melaksanakanya
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab. Jika
perusahaan memiliki karyawan yang berkompeten dan jujur, unsur- unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang
minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan
pertanggung jawaban keuangan yang dapat diandalkan
3. Keterbatasan Pengendalian Internal
Menurut Sukrisno 2004:8 mengenai keterbatasan dari pengendalian internal adalah : “Terlepas dari bagaimana bagusnya desain
dan operasinya , pengendalian internal hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagai manajemen dan dewan komisaris berkaitan dengan
pencapaian tujuan pengendalian intern entitas. Kemungkinan pencapian entitas tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan yang melekat dalam
pengendalian internal. Hal ini mencakup kenyataan bahwa pertimbangan manusia dalam pengambilan keputusan dapat salah dan bahwa
pengendalian internal dapat dirusak Karena kegagalan yang bersifat manusiawi tersebut seperti kekeliruan atau kesalahan yang bersifat
sederhana. Disamping itu pengendalai dapat tidak efektif karena adanya kolusi diantara dua orang atau lebih atau manejemen mengesampingkan
pengendalian internal. Faktor lain yang membatasi pengendalian intern adalah biaya pengendalian internal entitas tidak boleh melebihi manfaat
yang diharapkan dari pengendalian tersebut. Meskipun hubungan manfaat biaya merupakan kriteria utama yang harus dipertimbangan dalam
pendesainan penegndalian internal, pengukuran secara tepat biaya dan manfaat umunya tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, manajemen
melakukan estimasi kualitatif dari kuantitatif serta pertimbangan dalam menilai hubungan biaya manfaat tersebut.
Menurut Boynton 2003:375:376 “sebaik apapun perancangan dan pelaksanaan pengendalian internal suatu perusahaan, tetap hanya
menyajikan jaminan yang layak berdasarkan pencapaian tujuan pengendalian suatu perusahaan. Beberapa keterbatasan pengendalian
internal adalah sebagai berikut:
1. Kesalahan dalam pertimbangan
Kadang-kadang manajemen dan personel lainnya dapat melakukan pertimbangan yang buruk dalam membuat keputusan bisnis
atau dalam melaksanakan tugas rutin karena informasi yang tidak mencukupi , keterbatasan waktu atau prosedur lainnya
2. Kemacetan
Kemacetan dalam melaksanakan pengendalian dapat terjadi ketika personel salah memahami intruksi atau membuat kekeliruan
akibat kecerobohan, kebingungan atau kelelahan. Perubahan sementara atau permanen dalam personel atau dalam personel atau dalam sistem
atau prosedur juga dapat berkontribusi terjadinya kemacetan 3.
Kolusi. Individu yang bertindak bersama, seperti karyawan yang
melaksanakan suatu pengendalian penting bertindak bersama dengan karyawan lain, konsumen atau pemasok, dapat melakukan sekaligus
menutupi kecurangan sehingga tidak dapat dideteksi oleh pengendalian internal.
4. Penolakan manajemen
Manajemen dapat mengesampingkan kebijakan atau prosedur tertulis untuk tujuan tidak sah seperti keuntungan pribadi atau
presentasi mengenai kondisi keuangan suatu entitas yang dinaikan atau status ketaatanmisalnya, menaikan laba yang dilaporkan untuk
menaikan pembayaran bonus atau nilai pasar dari saham entitas atau menyembunyikan pelanggan dari perjanjian hutang atau ketidaktaatan
terhadap hukum dan peraturan.praktik penolakan termasuk membuat penyajian yang salah dengan sengaja kepada auditor dan lainnya
seperti menerbitkan dokumen palsu untuk mendukung pencatatan tranksaksi penjualan fiktif.
5. Biaya versus Manfaat
Biaya pengendalian internal suatu entitas seharusnya tidak melebihi manfaat yang diharapkan untuk diperoleh. Karena
pengukuran yang tepat dari biaya dan manfaat biasanya tidak memungkinkan, manajemen harus membuat baik estimasi kuatitatif
maupun kualitatif dalam mengevaluasi hubungan antara biaya manfaat
B. Pengertian Gaji dan Upah