xviii Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin besar sudut yang terbentuk pada
lengan maka semakin besar energi yang dikeluarkan. Energi pada otot deltoid juga dipengaruhi oleh sudut siku terhadap punggung dan juga sudut siku terhadap lengan yang
dapat dilihat pada Gambar 6.3.
Gambar 6.3 Penentuan Energi terhadap sudutSiku lengan dan Sudut Siku Punggung
Berdasarkan grafik diatas, sudut siku terhadap punggung dengan nilai 40 adalah
sudut yang tepat pada saat mengarahkan dodos dan untuk aktivitas mengarahkan dodos digunakan sudut sudut siku terhadap punggung dengan nilai 5
.
6.1.2.1. Analisis Energi yang Dibutuhkan Otot Fm pada Setiap Pekerja Pemotongan PelepahTandan dengan Menggunakan Dodos
Total energi yang diperlukan otot didapat dari penjumlahan Fm setiap perhitungan segmen tubuh yang mengalami keluhan. Dimana segmen tubuh yang mengalami keluhan
adalah bahu kanan dan lengan kanan, panggul dan kaki, lutut dan kaki bagian depan serta bagian punggung. Pada penggunaan alat dodos terdapat 2 gerakan untuk melakukan
pemotongan pelepah maupun tandan buah segar yaitu: 1 gerakan mengarahkan pisau dodos agar pisau menancap sempurna pada batang pelepah 2 gerakan mendorong dodos untuk
xix menancapkan pisau dodos agar pelepah atau tandan buah segar dapat terpotong seperti
Gambar 6.1.
a b
Gambar 6.1. a Sikap Kerja Pada Saat Mengarahkan Dodos b Sikap Kerja Pada Saat Mendorong Dodos
Batas normal pengeluaran energi pada aktivitas berdiri dan berdiri membungkuk adalah 0,6 Kkalmenit sampai 0,8 Kkalmenit atau 35 Kkaljam sampai 50 Kkaljam, diatas
dari nilai tersebut maka kondisi kerja dikategorikan berat. Berdasarkan hasil perhitungan energi total Fm total, energi terkecil yang dikeluarkan otot untuk melakukan gerakan
mengarahkan dodos adalah 4261 Newton atau 1,02 Kkalmenit sedangkan energi terkecil pada saat melakukan gerakan mendorong dodos adalah 3821 Newton atau 0,91 Kkalmenit.
Kedua aktivitas tersebut tergolong pada aktivitas yang dikategorikan berat, untuk itu diperlukan perbaikan metode kerja pada gerakan mengarahkan dan mendorong pada saat
pemotongan pelepahtandan kelapa sawit. Hasil simulasi pada pengolahan data menunjukkan bahwa energi yang dikeluarkan
pada saat memotong pelepahtandan kelapa sawit mengalami penurunan dibandingkan dengan aktual terkecil.
Tabel 6.1. Perbandingan Energi Total Fm Aktual dengan Simulasi Aktivitas
Energi Total Aktual
Energi Total Simulasi
Persentase Penurunan
xx
Newton Newton
Mengarahkan 4261
3363 21,07
Mendorong 3821
3667 4,03
Terjadi penurunan energi dari perbandingan anata aktual dan simulasi sebesar 22,84 untuk mengarahkan dan 3,83 untuk menarik. Perbandingan energi total aktual dan
simulasi dapat dilihat pada Gambar 6.2. sebagai berikut
Gambar 6.2. Grafik Perbandinga Energi Total Fm Simulasi dengan Aktual
6.1.2.2. Analisis Panjang Dodos Optimal
Panjang dodos aktual yang digunakan oleh pekerja pada saat pemanenan adalah 1,8 – 2,5 meter. Berdasarkan penelitian pendahuluan terdapat keluhan dari pekerja terhadap
panjang dodos yang digunakan. Pada saat pemanenan apabila dodos terlalu panjang maka pegangan pada saat melakukan pendodosan akan semakin maju kedepan sehingga
menyisakan pegangan pada batang dodos. Sisa panjang pegangan pada batang dodos ini tidak efisien dari segi ekonomi, tenaga dan keamanan. Dari segi ekonomi, batang dodos yang
terlalu panjang akan membutuhkan biaya batang dodos yang lebih besar dari panjang yang optimal. Sedangkan dari tenaga, sisa panjang batang dodos ini akan membuat berat dodos
21,07 4,03
Mengarahkan Mendorong
xxi bertambah sehingga tenaga yang dibutuhkan untuk mendorong dodos menjadi lebih besar.
Kemudian dari segi keamanan, panjang batang dodos yang melebihi pegangan maksimalnya dapat menyodok atau menusuk perut atau bagain tubuh lainnya, apalagi batang dodos yang
terbuat dari besi gallvanis. Apabila tidak hati-hati, batang besi yang sisa ini dapat memukul perut secara tidak langsung saat mendorong.
Simulasi yang dilakukan yaitu pada panjang dodos 1,8; 2; 2,3 dan 2,5 meter pada ketinggian pohon maksimum yaitu 3 meter. Simulasi pada ketinggian maksimum dilakukan
karena pada ketinggian maksimum merupakan kondisi maksimum untuk panjang dodos sehingga dapat digunakan untuk ketinggian dibawah 3 meter. Gerakan yang dilakukan yaitu
pada saat mendorong, karena pada saat mendorong merupakan gerakan yang menentukan terpotong atau tidaknya pelepahtandan kelapa sawit.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa panjang dodos yang optimal untuk digunakan adalah sebesar 2 meter. Hasil ini berdasarkan sikap tubuh berdasarkan ROM serta
pengeluaran energi yang digunakan. Hasil terkecil dari pembebanan energi dipilih menjadi panjang dodos optimal. Hal ini diharapkan dapat mengurangi pembebanan pekerja dengan
menentukan panjang dodos optimal yang dapat mengoptimalkan posisi tubuh pekerja berdasarkan pemebebanan energi serta rang of motion.
6.2 Analisis Beban Kerja Berdasarkan Kondisi Fisik Buruh Panen
Energi yang dikeluarkan setiap buruh panen pada saat melakukan aktivitas pemanenan kelapa sawit dapat dilihat pada Tabel 6.2 sebagai berikut.
Tabel 6.2. Energi Yang Dikeluarkan Setiap Buruh Panen Buruh
Umur Et
Ei K
R
T
xxii
Panen tahun Kkalmenit Kkalmenit Kkalmenit Menit
1
29 11,54
3,04 8,50
36,54
2 34
11,27 3,27
8,00 31,24
3 27
11,82 2,94
8,88 40,70
4 42
12,10 3,89
8,21 33,63
5 48
11,13 3,56
7,57 27,02
6 41
11,54 3,44
8,10 32,23
7 26
12,24 2,99
9,25 43,92
8
53 11,41
4,16 7,25
23,68
9 47
11,68 3,95
7,73 28,41
10 44
11,41 3,50
7,90 30,44
Sumber : Pengolahan Data
Kemudian dianalisis hubungan antara pengaruh umur terhadap energi yang dikeluarkan setiap buruh panen yang dapat dilihat pada Gambar 6.3.
12.2 12.0
11.8 11.6
11.4 11.2
11.0 55
50 45
40 35
30 25
Energi U
m u
r
Scatterplot of Umur vs Energi
Gambar 6.3. Hubungan Antara Pengaruh Umur Terhadap Energi yang Dibutuhkan
Nilai korelasi antara umur terhadap energi adalah -0,74. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa umur buruh panen berbanding terbalik dengan energi.
Jika waktu kerja buruh panen kelapa sawit dengan menggunakan dodos adalah 2 menit, maka kalori yang hilang adalah 87,84 kkal. Kalori yang hilang tersebut dapat diganti
xxiii dengan asupan makanan dan minuman yang cukup berupa buah dan air kelapa. Jenis-jenis
biskuit sebagai asupan makanan pengganti kalori yang hilang dapat dilihat pada Tabel 6.7. sebagai berikut.
Tabel 6.7 Jenis-Jenis Biskuit Sebagai Asupan Makanan Pengganti Kalori Yang Hilang No
Jenis Asupan Makanan UkuranPorsigr
Kalori
1 Air Kelapa
1 gelas 46 kkal
2 Pisang apel
I buah 65 kkal
3 1 mangkok potong dadu
1 Keping 16gr 55 kkal
4 Ubi Rebus
100 gr 76 kkal
5 Jagung Rebus
100gr 86 kkal
Sumber : http:www.fatsecret.co.idkalori-giziromajagungubi
Kalori yang hilang pada rata rata buruh panen dapat diganti dengan asupan makanan yang cukup berupa 1 gelas air kelapa dengan nilai kalori 46 Kkal dan 1 buah pisang dengan
jumlah kalori sebesar 65 kkal.