Tata cara pelaksanaan KPR Syariah Bersubsidi. Syarat Pemohon KPR Syariah Bersubsidi

perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki. Bentuk subsidi yang diberikan : Subsidi meringankan kredit dan subsidi menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah, kredit subsidi ini diatur sendiri oleh pemerintah, sehingga tidak setiap masyarakat yang menganjurkan kredit dapat diberikan fasilitas ini. Secara umum pembatasan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam memberikan subsidi adalah penghasilan pemohon dan maksimum kredit yang diberikan. b. KPR non subsidi, yaitu suatu KPR yang diperuntukan bagi seluruh masyarakat, ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank yang bersangkutan 27 Manfaat subsidi dari pembiayaan KPR syariah bersubsidi ini Nasabah mendapatkan potongan dari uang muka dalam pembiayaan KPR Syariah bersubsidi tersebut. Dan semakin nasabah berpenghasilan rendah akan mendapatkan subsidi dari pemerintah semakin besar. 28

1. Tata cara pelaksanaan KPR Syariah Bersubsidi.

Prosedur operasional pembiayaan Kredit pemilikan Rumah syariah bersubsidi pada Bank Tabungan Negara Syariah yang pertama dilakukan adalah nasabah mendatangi bank BTN Syariah untuk mengisi formulir permohonan pembiayaan perorangan, selanjutnya nasabah diminta untuk melengkapi data untuk 27 Brosur, Ayo ke Bank, memiliki rumah sendiri dengan KPR, sahabat konsumen bank 2008 28 Ibid memudahkan dalam proses persyaratan pembiayan subsidi dalam Kepemilikan Perumahan Rakyat, setelah semuanya lengkap, nasabah menyerhkan data-data yang dibutuhkan untuk pembiayaan kepemilikan rumah tersebut. Dan pihak bank akan memverifikasi ulang mengenai data-data nasabah. Berikut proseduur operasuonal kredit pemilikan rumah syraiah bersubsidi.

2. Syarat Pemohon KPR Syariah Bersubsidi

1. Warga negara Indonesia 2. telah berusia 21 dua puluh satu tahun atau telah menikah dan berwenang melakukan tindakan hukumtelah dewasa 3. padasaat pembiayaan lunas, usia pemohon tidak melebihi 65 tahun 4. memiliki penghasilan yang dapatmenjamin kelangsungna pembayaran kewajiban angsuran pokok marjin sampai pembiayaan lunas. Penghasilan tersebut baik berifat tetap gaji bulanan maupun tidak tetap pendapatan dari pekerjaan bebas 5. mempunyai pekerjaan tetap atau menjalankan usahanya sendiri wiraswasta dengan kerja minimum 1 tahun. 6. tidak memiliki kreditpembiayaan bermasaah baik dibank maupun dibank lain. 7. pemohon yang masih berstatus sebagi nasabah dibank untuk jenis kreditpembiayaan apapun disyaratkan sesuai ketentuan babnk, penghasilannya masih cukup untuk membayar kewajiban angsuranpokok marjinatas seluruh pembiayaan baik yang telah ada maupun yang akan diminta 8. menyampaikan NPWP Nomor pokok Wajib pajak pribadi untuk pemohon dengna jumlah pembiayaan Rp.100 juta atau SPT pasal 21 form A1 untuk pemohon dengan jumlah pembiayaan Rp.50 juta sampai dengan Rp. 100 juta atau sesuai dengan ketentuan ynag berlaku.

3. Data pemohon nasabah pengajuan pembiayaan