Rukun dan syarat murabahah Jenis-jenis Murabahah

urusannya terserah kepada Allah. orang yang kembali mengambil riba, Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka: mereka kekal di dalamnya. Ayat ini dengan tegas melarang kita untuk mengambil harta orang lain dengan jalan batil tidak sah, terutama riba yang memang pada kala itu praktik riba menjadi tradisi dalam masyarakat bahkan hingga kini, namun sebaliknya kita dianjurkan untuk mencari harta keuntungan dari jalan yang diridhai Allah yakni melalui jalan perniagaan jual-beli, karena murabahah merupakan salah satu bentuk jual-beli maka ayat ini dapat dijadikan landasan syariah akan kebutuhan murabahah. b . Al- Hadist Dari suhaib ar-Rumi R. A, bahwa Rasulullah saw bersabada: tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, Muqaradhah mudharabah. Dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual: HR Ibnu Majah 22

C. Rukun dan syarat murabahah

Murabahah merupakan suatu transaksi jual beli, dengan demikian rukun- rukunnyapun sama dengan rukun jual beli, yaitu: 1. pihak yang berakad dalam hal ini penjual dan pembeli 2. objek yang diakadkan yaitu: a. barang yang diper jual beli kan b. harga barang yang diper jual beli kan 22 Hafidz Bin Hajar Al-Asqolani, Bulughul Maram Min Adilati Al-ahkam, semarang : Toha Putra.1378h.193 3. Akad sighat yaitu ijab dan qobul. 23 Adapun syarat-syarat jual beli sesuai rukun jual beli di atas yaitu: Syarat-syarat pihak yang berakad yaitu : a. Cakap hukum b. Suka rela ridah, tidak dalam keadaan dipaksa terpaksa dibawah tekanan c. Yang melakukan akad itu adalah dua orang yang berbeda tidak sama. 24 Syarat-syarat Harga barang adalah: a. Harga yang disepakati oleh kedua pihak harus jelas jumlahnya. b. Boleh diserahkan pada waktu akad atau dibayarkan kemudian c. Apabila jual beli itu dilakukan dengan saling mempertukarkan maka barang yang dijadikan nilai tukar adalah bukan yang Diharamkan syara’ seperti babi dan khamr, karena kedua jenis benda ini tidak ternilai dalam syara’

D. Jenis-jenis Murabahah

Murabahah dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: 1. Murabahah tanpa pesanan, maksudnya ada yang pesan atau tidak, ada yang beli atau tidak, Bank syariah menyediakan barang dagangannya. Penyediaan barang pada murabahah ini tidak terpengaruh atau terkait langsung dengan ada tidaknya pesanan atau pembeli. 23 Tim pengembangan Perbankan Syariah Institut BAnkir Indonesia, Konsep, Produk, Dan implementasi Operasional Bank Syariah , jakarta: Djambatan,2003,h.66 24 Nasroen Haroen, Fiqih Muamalat, Jakarta: GAya Media Pratama,2000, h.115. 2. Murabahah berdasarkan pesanan, maksudnya Bank syariah baru akan melakukan transaksi murabahah atau jual beli apabila ada nasabah yang memesan barang sehingga penyediaan barang baru akan dilakukan jika ada pesanan, pada murabahah ini, pengadaan barang sangat tergantung atau terkait langsung dengan pesanan atau pembelian barang tersebut

E. Pembiayaan perumahan berbasis akad Murabahah.