Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja adalah kesedian seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan
menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.
II.2.2. Teori tentang Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja pegawai dilakukan untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai oleh setiap pegawai. Penilaian ini penting bagi setiap pegawai dan berguna
bagi setiap organisasi untuk menetapkan kebijakan tindakan selanjutnya. Sebagaimana dijelaskan dibawah ini :
Penilaian Kinerja menurut Dessler 2006, “Suatu prosedur yang meliputi : penetapan standart kerja, penilaian kinerja nyata pegawai yang berkaitan
dengan standart kerja, dan penyediaan umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi pegawai tersebut untuk menghilangkan kekurangan kinerja
atau meneruskan kinerja yang labeih baik. Sehingga penilaian kinerja merupakan mekanisme yang dapat digunakan untuk menilai apakah kinerja
pegawai sudah sesuai dengan standart kerja perusahaan, dan sebagai media untuk memotivasi pegawai untuk meningkatkan kinerjanya”.
Dharma 2005 menyatakan, “penilaian kinerja merupakan system formal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja pegawai secara periodic yang
ditentukan oleh organisasi”. Siswanto 2002 menyatakan, “penilaian kinerja adalah suatu kegiatan yang
dilakukan manajemen, untuk menilai tenaga kerja dengan cara membandingkan kinerja atas kinerja dengan uraian deskripsi pekerjaan dalam suatu periode
tertentu biasanya setiap akhir tahun”.
Universitas Sumatera Utara
Soeprihanto 2000 menyatakan “penilaian kinerja adalah system yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang pegawai telah
melaksanakan pekerjaan masing-masing secara keseluruhan”. Rivai 2005 menyatakan, “penilaian kinerja adalah hasil atau tingkat
keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti
standart hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditemukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Untuk memperluas wawasan,
kinerja kerja seseorang didefenisikan sebagai sesuatu yang ditentukan oleh faktor-faktor kemampuan dan motivasi, bisa saja menunjukkan kinerja kerja
sesuai yang diharapkan, apabila banyak rintangan yang dihadapi. Atau dengan kata lain, ia tidak memiliki kesempatan untuk menampilkan kinerja sesuai yang
diharapkan”.
Rivai 2005 kemudian menyimpulkan bahwa penilaian kinerja kerja secara
keseluruhan merupakan alat yang baik untuk: 1.
Menentukan apakan karyawan telah memiliki hasil kerja yang memadai dan melaksanakan aktivitas kinerja sesuai dengan standart kinerja.
2. Melakukan penilaian mengenai kekuatan dan kelemahan pegawai.
3. Menganalisis kinerja pegawai dan membuat rekomendasi perbaikan.
Penilaian kinerja dinilai oleh manajemen sumber daya manusia sebagai alat yang memiliki manfaat yang tidak hanya dapat digunakan untuk mengevaluasi kerja
para pegawai, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi pegawai itu sendiri. Tetapi penilaian kinerja performance appraisal juga memiliki kelemahan-
kelemahannya, karena susahnya menilai hasil kerja pegawai yang terkadang bersifat ambigu maka sistem penilaian kinerja harus menggunakan standart-standart yang
telah ditentukan oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
II.2.3. Faktor-faktor Penilaian Kinerja