Hasil Uji Korelasi Dan Determinasi R Uji F Simultan

Berdasarkan gambar 4.2 diatas terlihat bahwa titik menyebar secara acak, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0. pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi berganda.

E. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan tingkat signifikansi =0,05 yang terdiri dari : pengujian korelasi atau koefisien determinasi, uji F, dan uji t.

1. Hasil Uji Korelasi Dan Determinasi R

2 Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen, yaitu gender, kompleksitas tugas, dan kompetensi auditor dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu audit judgment. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 4.11 Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .699a .488 .449 2.85218 a Predictors: Constant, Kompetensi Auditor, Gender, Kompleksitas Tugas b Dependent Variable: Audit Judgment Sumber: Data Diolah, 2010 Pada tabel diatas menunjukkan nilai koefisien adjusted R square adalah sebesar 0,449 atau 44,9. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel 77 audit judgment Y yang dapat dijelaskan oleh variabel gender X 1 , kompleksitas tugas X 2 , kompetensi auditor X3 adalah sebesar 44,9. Sedangkan sisanya 55,1 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi. Angka koefisien kolerasi R pada tabel 4.11 sebesar 0,699 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat, karena memiliki koefisien kolerasi diatas 0,5. Standar Error of Estimate SEE sebesar 2,85218. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.

2. Uji F Simultan

Pengujian signifikansi simultan uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang digunakan dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji F ANOVAb Mode l Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 302.738 3 100.913 12.405 .000a Residual 317.262 39 8.135 Total 620.000 42 a Predictors: Constant, Kompetensi Auditor, Gender, Kompleksitas Tugas b Dependent Variable: Audit Judgment Sumber: Data yang Diolah, 2010 78 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa dari uji F test nilai F hitung sebesar 12,405 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas p-value 0,05 0,000 0,05. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh gender, kompleksitas tugas, dan kompetensi auditor secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap audit judgment Ha 4 diterima. Kompetensi auditor secara bersama-sama mempengaruhi audit judgment . Semakin tinggi kompetensi atau keahlian seorang auditor maka dapat mempengaruhi auditor dalam pembuatan judgment, karena auditor dengan keahlian yang tinggi akan mampu meminimalisasi tingkat kesalahan. Dalam SPAP dijelaskan tentang standar audit diantaranya adalah: a Standar Umum: auditor harus memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang memadai, independepensi dalam sikap mental dan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama b Standar pelaksanaan pekerjaan lapangan: perencanaan dan supervisi audit, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern, dan bukti audit yang cukup dan kompeten. c Standar pelaporan: pernyataan apakah laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pernyataan mengenai ketidakkonsistensian penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum, 79 pengungkapan informatif dalam laporan keuangan, dan pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan.

3. Uji t Parsial

Dokumen yang terkait

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI YOGYAKARTA)

0 4 60

PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan D

0 2 15

PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan D

1 7 14

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN AUDITOR Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment ( Study Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang ).

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment ( Study Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang ).

0 1 9

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN AUDITOR Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment ( Study Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang ).

0 1 14

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, PENGALAMAN AUDITOR DAN PENGETAHUAN AUDITOR Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan

1 1 17

SKRIPSI PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Surakarta dan Yogyakarta).

0 0 15

PENDAHULUAN PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Surakarta dan Yogyakarta).

0 0 6

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP AUDIT Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surakarta Dan

0 0 16