Ruang Lingkup Penelitian Metode Pemilihan Sampel Operasional Variabel Penelitian

Ha1 = Gender berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment Ha2 = Kompleksitas Tugas berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment Ha3 = Kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment Ha4 = Gender, Kompleksitas Tugas, dan Kompetensi Auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Audit Judgment

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Tempat yang digunakan sebagai penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik KAP di Jakarta untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya pengaruh gender, kompleksitas tugas, dan kompetensi auditor terhadap audit judgment .

B. Metode Pemilihan Sampel

Menurut Indriantoro dan Soepomo 2002:115 populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Penelitian ini mengambil objek pada auditor-auditor yang terdapat 46 pada Kantor Akuntan Publik KAP di DKI Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Convenience Sampling pemilihan sampel berdasarkan data yang mudah diperoleh peneliti yaitu dengan cara memilih auditor-auditor berdasarkan data yang diperoleh.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan sebagai berikut :

1. Data Primer Primary data

Untuk mendukung penelitian ini dan memperoleh data yang dibutuhkan, maka jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yang dikumpulkan melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh penulis. Kuesioner ini diperoleh dari beberapa sumber referensi, yang kemudian akan dimodifikasi dalam bentuk pertanyaan. Bobot penilaian atau angka hasil kuesioner dalam penelitian ini sesuai dengan yang digambarkan dalam skala likert Likert Scale. Skala likert menggunakan lima angka penilaian yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak 47 Pasti, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Kuesioner ini selanjutnya dikirimkan kepada para karyawan atau staff di KAP yang ada di Jakarta. Pengiriman kuesioner ini dilakukan secara langsung, yaitu dengan mengirimkan langsung kepada kantor yang bersangkutan Indriantoro dan Soepomo, 2002.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Penulis menggunakan riset kepustakaan dimana dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca, dan memahami buku, literatur, artikel, jurnal, dan data dari internet.

D. Metode Analisis

1. Uji Kualitas Data

Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini harus terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana penelitian ini dapat diteruskan dan layak untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

a. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. “suatu kuesioner 48 dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu” Ghozali, 2005:41. Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah One Shot atau pengukuran sekali saja, yang mana pengukuran hanya sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur konstruk tertentu menunjukan tingkat reliabilitas yang digunakan adalah teknik Cronbach Alpha yaitu pengujian yang paling umum digunakan. “suatu variabel dikatakan reliabel jika menunjukan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari pada 0,60’ menurut pendapat Nunnally 1967 dalam Ghozali 2005:42.

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2005:45. Pengujian ini memastikan bahwa masing-masing item pertanyaan dalam kuesioner akan terklasifikasi pada variabel-variabel yang telah ditentukan construct validity . Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan hipotesis Ho: skor butir pertanyaan berkorelasi positif 49 dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis Ho: dan Ha, kemudian uji dengan membandingkan r hitung tabel corrected item-total correlation dengan r tabel tabel Product Moment dengan signifikansi 0,05 untuk degree of freedom df = n-2. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung r tabel Ghazali, 2005:45. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert, skala lima tingkatan yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, kondisi, dan persepsi tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini pengukurannya akan digolongkan ke dalam lima kategori yaitu sangat tidak setuju STS dengan skor nilai 1 satu, tidak setuju TS dengan skor nilai 2 dua, Netral N dengan skor nilai 3 tiga, Setuju S dengan skor nilai 4 empat, dan Sangat setuju ST dengan skor 5 lima.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk megetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. 50 Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan menngikuti arah garis diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data titik menyebar menjauh dari garis diagonal, maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2005:10.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut apabila nilai tolerance kurang dari 0,10 atau sama dengan nilai Varance Inflation Factor VIF lebih dari 10, maka dapat menunjukan adanya multikolonieritas dan begitu pula sebaliknya Ghozali,2005:92

c. Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat 51 dilihat dari model t grafik scarterplot. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika ada pola tertentu seperti titik-titik point-point yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan sibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005:15.

3. Uji Hipotesis

Pada penelitian ini penulis menggunakan dua variabel independen dan satu variabel dependen. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah metode regresi berganda multiple regression, yaitu regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yang digunakan untuk menguji Ha 1 , Ha 2 , Ha 3 dan Ha 4 dengan pendekatan interaksi yang bertujuan untuk memenuhi ekspektasi penelitian mengenai pengaruh gender, kompleksitas tugas, dan kompetensi auditor terhadap audit judgment . Persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + ε Keterangan: 52 Y : audit judgment a : konstanta b 1 b 2 b 3 : koefisien regresi X 1 : gender X 2 : kompleksitas tugas X 3 : kompetensi auditor ε : error Untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis, digunakan uji statistik terhadap output yang dihasilkan oleh model Regresi Berganda, uji statistik meliputi:

a. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada table Model Summary b dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R 2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R 2 berkisar 53 antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen Ghozali, 2005:45.

b. Uji Regresi Secara Simultan Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen secara simultan bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada table ANOVA. Untuk mengetahui variabel-variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Dengan tingkat signifikasi yang digunakan sebesar 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima Nugroho, 2005:53.

c. Uji Regresi Secara Parsial Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji t ini pada output SPSS dapat dilihat pada table Coefficients a . Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Masing-masing 54 variabel independen dengan tingkat signifikan yang digunakan 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima Nugroho, 2005:55.

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel tersebut dilapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert. Kemudian jawaban yang didapat akan dibuat skor tertinggi bernilai 5 lima dan terendah 1 satu. Untuk jawabannya yaitu sangat tidak setuju STS = skor 1, tidak setuju TS = skor 2, tidak pasti TP = skor 3, setuju S = skor 4, dan sangat setuju SS = skor 5. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel bebas dan mempengaruhi variabel lain dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah gender, kompleksitas tugas, dan kompetensi auditor. a Gender 55 gender adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari segi pengaruh sosial budaya. Gender dalam arti ini adalah suatu bentuk rekayasa masyarakat social constructions, bukannya sesuatu yang bersifat kodrati. Gender merupakan variabel independen yang dibedakan menjadi dua kategori yaitu pria dan wanita. Gender merupakan variabel dummy dimana 1=pria dan 0=wanita. b Kompleksitas tugas Tingkat kesulitan tugas dan struktur tugas merupakan dua aspek penyusun dari kompleksitas tugas. Tingkat sulitnya tugas selalu dikaitkan dengan banyaknya informasi tentang tugas tersebut, sementara struktur adalah terkait dengan kejelasan informasi information clarity . c Kompetensi auditor Menurut Kamus Kompetensi LOMA 1998 dalam Alim dkk 2007. Kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. 2. Variabel Dependen Variable dependen adalah variabel tidak bebas atau yang dipengaruhi variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit judgment . Judgment digunakan untuk menetapkan prosedur-prosedur yang akan dilaksanakan. Hal ini dikarenakan judgment pada tahap awal audit ditentukan berdasarkan pertimbangan pada tingkat materialitas yang 56 diramalkan. Dalam kaitannya dengan laporan keuangan, judgment yang diputuskan oleh auditor akan berpengaruh pada opini seorang auditor mengenai kewajaran laporan keuangan. Tabel 3.1 Operasional Varibel Variabel Sub Variabel Indikator Skala Gender X 1 Perbedaan auditor laki-laki dan perempuan dalam pengolahan informasi Gender merupakan variabel dummy dimana 1=pria dan 0=wanita. Nomi nal 1. Kompleksitas komponen a. Kurangnya pemahama n terhadap tugas b. Tidak adanya informasi yang dibutuhka n c. Tanggung jawab dalam penugasan audit d. Alat bantu dalam menyelesa ikan tugas Komplek sitas Tugas X 2 Wood 1980 dalam Murdisar dan Nelly 2007 2. Kompleksitas koordinatif a. Job descriptio n deskripsi jabatan Interv al 57 b. Supervisi dan review dari atasan c. Keterbatas an waktu dalam menyelesa ikan tugas 1. Mutu personal a. Rasa ingin tahu inquisitive b. Berpikiran luas broad minded c. Mampu menangani ketidakpast ian d. Mampu menerima bahwa tidak ada solusi yang mudah e. Menyadari bahwa beberapa temuan dapat bersifat subjektif f. Mampu bekerja dengan tim Kompete nsi Auditor X 3 I Gusti Agung Rai 2008 2. Pengetahuan umum a. Kemampu an untuk melakukan review analitis analytical review b. Pengetahu an teori organisasi Interv al 58 untukmem ahami suatu organisasi c. Memiliki pengetahu an tentang auditing d. Memiliki pengetahu an tentang sektor publik 3. Keahlian khusus a. Auditor memiliki keahlian untuk melakukan wawancara b. Auditor memiliki kemampua n membaca cepat c. Auditor memiliki keahlian dalam bidang statistik d. Auditor memiliki ketrampila n dalam mengguna kan komputer Auditor mampu menulis dan mempresenta sikan laporan dengan baik Audit Judgment 1. engalaman a. Memiliki pelatihan Interv al 59 teknis b. Memudah kan mendeteks i adanya kesalahan dalam audit c. Membuat judgment yang baik d. Membuat sadar terhadap akan lebih banyak kekeliruan Y dalam Desi Mulyani 2008 2. engetahuan a. Memiliki pengetahu an tentang metode audit b. Memiliki pengetahu an tentang teknik audit c. Memiliki pengetahu an tentang prosedur audit d. Memiliki pengetahu an tentang standar audit e. Lebih cermat dalam mendeteks i kekeliruan f. Lebih ahli dalam pengungka 60 pan kekeliruan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Responden

Objek penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik KAP yang terdapat di wilayah Jakarta dan yang menjadi subjek penelitian adalah akuntan publik. Pada dasarnya penulis menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas audit di KAP tersebut. Penyebaran kuesioner dimulai dari awal bulan Mei 2010 dan pengumpulannya sampai dengan akhir bulan Mei 2010, dalam penyebaran kuesioner peneliti mendatangi langsung Kantor Akuntan Publik. Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 60 eksemplar, dengan jumlah pengembalian sebanyak 43 eksemplar, jadi respons rate pada penelitian ini adalah 71,67 dan sisanya 28,33 atau sekitar 17 eksemplar. Dari 43 eksemplar kuesioner yang dikembalikan semua kuesioner dapat diolah untuk penelitian. Pengiriman dan pengembalian kuesioner ditampilkan dalam tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Total Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner Keterangan Frekuensi Presentase Jumlah kuesioner yang dikirim Jumlah kuesioner yang tidak kembali Jumlah kuesioner yang kembali 60 17 43 100 28,33 71,67 61

Dokumen yang terkait

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI YOGYAKARTA)

0 4 60

PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan D

0 2 15

PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan D

1 7 14

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN AUDITOR Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment ( Study Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang ).

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment ( Study Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang ).

0 1 9

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN AUDITOR Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment ( Study Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang ).

0 1 14

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, PENGALAMAN AUDITOR DAN PENGETAHUAN AUDITOR Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan

1 1 17

SKRIPSI PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Surakarta dan Yogyakarta).

0 0 15

PENDAHULUAN PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Surakarta dan Yogyakarta).

0 0 6

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP AUDIT Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surakarta Dan

0 0 16