7
b. Bagaimana analisis inter-kasus dimensi-dimensi keagamaan kaum
lesbian?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dari penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui dimensi-dimensi keagamaan kaum lesbian yang
berada dalam komunitas Our Voice b.
Untuk mengetahui analisis inter-kasus dimensi-dimensi keagamaan kaum lesbian
2. Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat yang mungkin saja bisa
berguna bagi kehidupan beragama di Indonesia mengenai keberadaan komunitas yang dianggap menyimpang dari norma masyarakat.
b. Penelitian ini akan memberikan tambahan literatur penelitian dalam
bidang psikologi-keagamaan pada UIN Syarif Hidayatullah dan dapat memperluas cakrawala pengetahuan mengenai kondisi masyarakat
Jakarta.
D. Studi Review
Penelitian oleh Susialandari 2004, yaitu: “Konsep Diri Lesbian Dan Strategi Penyesuaian Sosial Dalam Komunitas Islam di Yogyakarta”.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan hasil penelitian
8
menemukan bahwa tidak mudah bagi seorang lesbian untuk dapat hidup di sebuah masyarakat, sehingga diperlukan strategi-strategi tertentu agar dapat
hidup berdampingan. Hal ini disebabkan karena tidak semua masyarakat dapat menerima orientasi seksual. Akan tetapi orientasi seksual merupakan
persoalan yang tersembunyi dan tidak muncul sebagai sebuah identitas fisik. Dengan sendirinya terdapat standar nilai yang ganda bagaimana masyarakat
memandang lesbian. Dengan cara yang sama dapat dikatakan bahwa umumnya masyarakat menentang lesbianisme, namun mereka tidak menolak
peran-peran sosial yang dilakukan seorang lesbian dalam masyarakat.
11
Kemudian oleh Budhiarty 2011, yaitu “Gaya Hidup Lesbian Studi Kasus di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif,
dengan hasil penelitian menenjukkan bahwa lesbian dalam menjalani hidupnya sehari-hari yang normal pada umunya, yang membedakan hanyalah
perilaku seksual mereka. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa, lesbian jenis Butch yaitu semuanya berasal dari keluarga menengah ke bawah, dan
kehidupan keluarga sangat harmonis. Saat melakukan interaksi dalam komunitas, mereka cenderung melakukan hal-hal yang mengarah pada hal-hal
yang negatif, khususnya saat mengalami permasalahan hidup. Maka informan minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba jenis ringan, bahkan sampai
ada yang melukai pergelangan tangan menggunakan silet. Saat mereka berkumpul dalam komunitas, mereka tidak hanya cenderung membicarakan
biologis mereka, namun juga membicarakan hal-hal yang umum seputar
11
Endah Susilandari, Konsep Diri Lesbian dan Strategi Penyesuaian Sosial Dalam Kominitas Islam di Yogyakarta. Tesis: Program Pascasarjana Program Studi Kependudukan
Jurusan Antar Bidang, Universitas Gajah Mada 2004.
9
kehidupan remaja sehari-hari. Cara berpakaian jenis Butch yakni, menyerupai cara pakaian laki-laki, menggunakan kaos, celana panjang dan sepatu kets, dan
selalu ingin berpenampilan maskulin. Sedangkan lesbian jenis Femme, berpenampilan layaknya wanita pada umumnya, memakai rok, memakai
aksesoris seperti, bando, gelang, kalung dan cincin, sikapnya manja dan perhatian dalam menjalin suatu hubungan. Kegiatan-kegiatan diatas, menjadi
salah ciri gaya hidup Lesbian di Kota Makasaar,
12
Tarigan 2011, “Komunikasi Interpersonal Kaum Lesbian di Kota Pontianak Kalimantan Barat”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif,
dengan hasil penelitian adalah beberapa kaum lesbian dapat menyatakan dirinya pada masyarakat melalui interaksi simboliknya. Lesbian yang
memiliki pemahaman konsep diri positif lebih mudah untuk membuka diri atau melakukan komunikasi yang baik dengan masyarakat. Dengan membuka
batasan informasi privat yang mereka miliki melalui berbagai cara dalam komunikasi interpersonalnya, kaum lesbian berharap masyarakat dapat
menembus batasan kolektif mereka dapat dihargai dan diterima. Disisi lain ada kaum lesbian yang berpengaruh oleh hambatan-hambatan yang terjadi dalam
komunikasi, yaitu karena masing-masing kepentingan, motivasi dan prasangka sehingga memilih untuk tertutup. Sehingga mereka tidak menyatakan interaksi
simboliknya pada masyarakat sekitar, artinya mereka lebih menetapkan informasi privat mereka pada batasan-batasan personal saja. Tetapi pada
umumnya pada komunitas lesbian ataupun interaksi sesama jenis saja mereka
12
Astry Budhiarty, Gaya Hidup Lesbian Studi Kasus di Kota Makassar. Skripsi: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Sosiologi, Universitas Hasanuddin Makassar, 2011.
10
dapat berinteraksi dengan baik, tentunya dengan gestur, tatapan, signal-signal tertentu yang hanya dapat dipahami oleh kaumnya beserta dengan bahasa
sendiri.
13
Dessy 2012, “Dinamika Pembentukan Identitas Diri mahasiswa Lesbian di Yog
yakarta”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan hasil penelitian bahwa keberagaman status sosial, ekonomi dan budaya
menjadi latar belakang kehidupan seorang lesbian. Hal ini pula yang menyebabkan beragamnya proses pembentukan identitas diri yang terjadi di
kalangan mahasiswa lesbian khususnya mahasiswa Lesbian di Jogjakarta. Banyak faktor yang mungkin dapat menyebabkan seseorang mengambil
keputusan untuk menjadi seorang lesbian. Setiap keputusan yang diambil tidaklah selalu dilatarbelakangi oleh pengalaman menyakitkan dengan lawan
jenis. Keberagaman tren tentang kehidupan mahasiswa yang dijadikan sebagai gaya hidup dapat membuka ruang untuk terjadinya lesbianisme. Sedangkan
Pembentukan identitas diri seseorang tidak terlepas dari tugas perkembangan yang berhasil dilalui, dimana dalam hal ini pula tingkat kematangan pada diri
seseorang mempengaruhi pembentukan sikap dan pola perilaku pada identitas diri seseorang.
14
Berdasarkan beberapa penelitian diatas yang penulis sertakan, di dalam penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Dimana
dalam penelitian sebelumnya peneliti hanya melihat konsep diri dan strategi
13
Megawati Tarigan, Komunikasi Interpersonal Kaum Lesbian di Kota Pontianak Kalimantan Barat, Skripsi: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi,
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, 2011.
14
Dessy, Dinamika Pembentukan Identitas Diri Mahasiswa Lesbian di Yogyakarta, Skripsi: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2012.
11
penyesuaian sosial serta pembentukan identitas diri. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengungkap pola keberagamaan kaum
lesbian. Yang di dalamnya membahas tentang bagaimana kaum lesbian melakukan ritual keagamaanya.
E. Landasan Teori