Field Aplikasi Berbasis Web

19 CD Conteks Diagram, DFD Data Flow Diagram, Bagan Alir Flow Chart dan ERD Entity Relationship Diagram

2.9.1. Bagan Alir Flowchart

Bagan Alir flowchart adalah bagan chart yang menunjukkkan alir flow di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat Bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. a. Bagan Alir Sistem Bagan alir sistem system flowchart merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini mejelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol berikut ini: 20 21 Gambar 2.3. Simbol-simbol bagan alir sistem b. Bagan Alir Dokumen Bagan alir dokumen document flowchart atau disebut juga bagan alir formulir form flowchart atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. c. Bagan Alir Skematik Bagan alir skematik schematic flowchart merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dala m siste m. Perbedaannya adala h, bagan alir 22 ske mat ik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. d. Bagan Alir Program Bagan alir program program flowchart merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah- langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dibuat dengan menggunakan simbol-simbol berikut: 23 Gambar 2.4. Simbol-Simbol Bagan Alir Program e. Bagan Alir Proses Bagan alir proses process flowchart merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Gambar 2.5. Simbol-Simbol Bagan Alir Proses 24 Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan yang digunakan dala m suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan.

2.9.2. Context Diagram CD

Context Diagram adalah Penggambaran yang memiliki fungsi untuk menunjukan hubungan antara sistem informasi dengan lingkungan yang mengaksesnya dimana sistem tersebut ditempatkan. Dalam pembuatan context diagram ada beberapa ha l yang perlu diperhatikan: a. Kelompok pemakai baik internal maupun eksternal. b. Kemungkinan kejadian yang akan terjadi dalam penggunaan sistem tersebut harus teridentifikasi dengan lengkap. c. Arah panah yang menunjukan aliran data jangan sampai terbalik sehingga dapat memberikan pemahaman yang salah. d. Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk tekstual yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembuat sistem. Gambar 2.6 merupakan simbol yang digunakan dalam Contex Diagram yang mengacu pada model atau bentuk Gane and Sarson. 25 Nama Simbol Keterangan Proses _ Kerja yang dilakukan oleh sistem Aliran Data Data yang menjadi input atau output ke atau dari proses Entity Orang, unit organisasi atau organisasi luar yang berinteraksi Gambar 2.6 Simbol Context Diagram

2.9.3. Konsep Dasar DFD Data Flow Diagram

Data flow diagram DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan aliran data baik secara manual maupun komputerisasi. Untuk memudahkan pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu : a. Diagram Konteks Level 0 Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. b. Diagram Zero Level 1 Merupakan diagram yang berada diantara Diagram Konteks dan Diagram Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. c. Diagram Detail Primitif Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi. 26 Data Flow Diagram DFD memiliki empat komponen, yaitu : Nama Simbol Simbol Pengertian Simbol Proses untuk Proses Data Kerja yang dilakukan oleh sistem sebagai respon terhadap aliran data masuk atau kondisi Aliran Data . Data yang menjadi input atau output ke atau dari proses Penyimpanan Data Penyimpanan data yang ditujukan untuk penggunaan selanjutnya. Entitas Sumber dan tujuan Data Orang, unit organisasi atau organisasi luar yang berinteraksi dengan system Gambar 2.7. Simbol – Simbol DFD

2.9.4. Konsep Dasar Entity Relationship Diagram ERD

Entity Relationship Diagram ERD adalah suatu model jaringa n network yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan struktur objek data entity dan hubungan relationship yang ada pada objek tersebut. ERD berguna bagi profesional sistem, karena ERD memperlihatkan hubungan antara data store pada DFD. Al- Bahra Bin Ladjamudin, 2005 : p.142 a. Komponen utama ERD terdiri dari : 1. Entitas atau objek data entity Adalah sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata dengan keberadaan yang bebas baik secara fisik maupun secara 27 abstrak konsep, mempunyai karakteristik tertentu, dimana informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Gambar 2.8. Simbol Entitas 2. Relasi relationship Adalah hubungan yang terjadi antara instance dari satu atau lebih tipe entitas. Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik kecuali yang mewarisi dari hubungan entitas tersebut. Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis. Simbol yang digunakan adalah bentuk wajik dan pemberian nama biasanya dengan menggunakan kata kerja, seperti terlihat pada gambar Gambar 2.9. Simbol Relationship 3. Atribut Adalah sifat dan karakteristik suatu entitas yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas tersebut. Nilai atribut attribute value adalah suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut didalam suatu entitas atau relationship. Terdapat dua jenis atribut, yaitu identifier key yang digunakan 28 untuk menentukan suatu entitas secara unik, dan descriptor nonkey attribute yang digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik. Bukan hanya entitas yang memiliki atribut tapi relationship juga dapat memilikinya. Simbol yang digunakan adalah bentuk oval, seperti terlihat pada gambar Gambar 2.10. Simbol Atribut b. Kardinalitas dalam Relationship Cardinality Ratio menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entitas dengan entitas lainnya. Terdapat tiga jenis Cardinality Ratio, yaitu: 1. 1 : 1 one to one Entity hanya boleh berhubungan dengan satu entity kedua dan sebaliknya. Contoh : satu pegawai memiliki satu jabatan gambar Gambar 2.11. Relasi 1 : 1 29 2. 1 : M one to many atau M : 1 many to one Entity pertama boleh banyak berhubungan dengan entity kedua, tetapi entity kedua hanya boleh berhubungan dengan satu entity atau sebaliknya. Contoh : satu pegawai memiliki banyak proyek Gambar 2.12. Relasi 1 : M 3. M : N many to many Entity pertama boleh banyak berhubungan dengan Entity kedua dan sebaliknya. Contoh : banyak pembeli membeli banyak barang Gambar 2.13. Relasi M : N c. Derajat tingkat Relationship Derajat relationship menyatakan jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu Relationship. Terdapat tiga macam derajat dari relationship, yaitu: 30 1. Unary Degree tingkat satu Merupakan suatu Relationship dihubungkan dengan satu Entity, penghubungnya ada. Relationship ini sering disebut juga Relationship Rekursif.Contoh : Gambar 2.14. Unary Degree 2. Binary Degree Derajat Dua Merupakan suatu Relationship yang menghubungkan dua Entity yang berbeda. Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan Model data. Contoh : Gambar 2.15. Binary Degree 3. Ternary Degree Derajat Tiga Merupakan satu Relationship menghubungkan tiga Entity yang berbeda satu sama lain. 31 Contoh : Gambar 2.16. Ternary Degree d. Normalisasi Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang perlu diorganisirkan kembali. Proses untuk mengorganisirkan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang sehingga diperoleh bentuk normal nilai atribut sudah atomictunggaltidak ganda disebut normalisasi. Proses Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data ke dalam bentuk tabel yang menyatakan relasi, sehingga terwujud suatu bentuk yang memudahkan adanya perubahan dengan dampak sekecil apapun. e. Bentuk Normalisasi Bentuk dan tahapan dalam proses normalisasi adalah sebagai berikut: 1. Bentuk Tidak Normal Unnormalized Form Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. 32 2. Bentuk Normal Kesatu 1NF First Normal Form Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file file data, data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai fieldnya berupa anatomic value atau tunggal. Tidak ada set atribut yang berulang - ulang atau atribut bernilai ganda multivalue. Tiap field hanya mengandung satu pengertian, bukan merupakan kumpulan data yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan dari beberapa kata sehingga artinya lain. 3. Bentuk Normal Kedua 2NF Second Normal Form Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci field. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya. 4. Bentuk Normal Ketiga 3NF Third Normal Form Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi harus sudah termasuk dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan transitif. Dengan kata lain, setiap atribut yang bukan kunci haruslah bergantung pada primary key 33 dan pada primary key secara keseluruhan. http: library.gunadarma.ac.id

2.7. Metodologi Penelitian

2.10.1 Pengertian Metode Penelitian

Metode ialah kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berfikir untuk menyusun suatu gagasan yang terarah dan terkait dengan maksud dan tujuan. Hasibuan, 2007 : p.432 Metodologi merupakan suatu formula dalam penerapan penelitian dimana dalam melakukan penelitian tersebut terdapat langkah- langkah dan juga hasil penelitian. Sedangkan metodologi penelitian dalam ilmu komputersistem informasiteknologi informasi merupakan “langkah- langkahtahapan perencanaan dengan bantuan beberapa metode, teknik, alat tools dan dokumentasi dengan tujuan untuk membantu peneliti dalam meminimalkan resiko kegagalan dan menekankan pada prosessasaran penelitian di bidang CSISIT. Hasibuan, 2007 : p.432 Metode penelitian merupakan suatu kerangka dan asumsi yang ada dalam melakukan elaborasi penelitian sedangkan metode penelit ian memerlukan teknik atau prosedur untuk menganalisa data yang ada. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang ada dalam penelitian sedangkan metode penelitian adalah cara dari setiap langkah yang ada. Hasibuan, 2007 : p.432 34 Langkah- langkah dalam metodologi penelitian sebaiknya disesuaikan dengan metode, prosedur, tools dan lain sebagainya. Hal ini berguna untuk membantu dalam memecahkan permasalahan yang ada dan juga membantu dalam menangani, mengontrol, dan mengevaluasi suatu proses risetpenelitian. Hasibuan, 2007 : p.432

2.10.2 Metodologi Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian dimaksudkan sebagai pencatatan peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi penelitian. Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan berdasarkan beberapa cara pengumpulan. Hasan, 2004 : p.23 1. Studi Pustaka Kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporan- laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori- teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Anggoro, 2007 : p.22 2. Studi Lapangan a. Pengamatan Pengamatan atau observasi adalah cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan laboratorium terhadap objek yang diteliti populasi atau sampel. Hasan, 2004 : p.23 b. Wawancara Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada 35 perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti. Hasan, 2004 : p.24 3. Studi Literatur Studi literatur sejenis adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan data dari peneliti sebelumnya. Hasan, 2004 : p.24

2.8. Metode pengembangan sistem

Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan menggunakan suatu metodologi yang disebut metodelogi pengembangan sistem. Yang dimaksud dengan metodologi ini adalah suatu proses standar yang diik uti oleh organisasi utuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi. Ada beberapa model pengembangan sistem yang berkembang sekarang ini, seperti : Sequential Linier SDLC, RAD Rapid Application Development, Prototype , dan Extreme Programming. Pada penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode pengembangan sistem Software Development Life Cycle SDLC

2.11.1. Konsep Dasar SDLC

SDLC merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk penge mbanga n, me melihara, dan menggunakan sistem informasi. Kadir, 2003: 398. 36 Menurut Al Fatta, 2007 : 26.Pada perkembangannya proses di atas dituangkan dalam satu metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle SDLC yang merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan usaha analisis dan desain. Menurut Mcleod, Jr, 2001 : 184 daur hidup pengembangan sistem adalah suatu urutan atau tahapan dari aktifitas yang berhubungan erat, yang dikerjakan oleh orang-orang yang terlibat dalam sistem informasi bersama-sama dengan pemakai akhir end user dengan tujuan untuk membangun sistem informasi yang berbasiskan komputer computer based information . 2.11.2. Tahapan SDLC Secara umum siklus hidup pengembangan sistem terdiri atas empat tahap, yaitu : a. Analisis sistem b. Desain Sistem c. Implementasi system d. Operasi dan Pemeliharaan 37 Gambar 2.17. Tahapan-Tahapan Dalam SDLC Kadir, 2003:399

1. Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Permintaan dapat datang dari seorang manajer diluar departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru berasal dari bagian yang 38 bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem informasi, yang bermaksud mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani. Untuk melaksanakan hal tersebut, dibentuk lah proyek baru yang ditangani dalam bentuk tim, yang melibatkan pemakai, analisis sistem, dan para spesialis sistem informasi yang lain. Tujuan utama anlisis siste m adalah untuk mene ntukan ha l- hal detail tentang ya ng akan dikerjakan oleh siste m yang diusulkan. a. Studi Kelayakan Studi Kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahap ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan me mperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling. Tabel 2.1. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Sumber : Raymond Mcleod, 2001: 188 Aspek Pertimbangan Teknis Tersediakah perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan? Ekonomi Dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya? Hukum dan Etika Apakah sistem yang diusulkan tidak bertentangan dengan etika atau hukum? Operasional Apakah rancangan sistem seperti ini akan dibantu oleh orang-orang yang akan menggunakannya? Jadwal Mungkinkah menerapkan sistem tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan? 39 b. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan unt uk menghasilkan spesifikasi kebutuhan disebut juga spesifikasi fungs ional. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang hal- hal yan akan yang dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Spesifikasi ini sekaligus dipakai untuk membuat kesepakatan antara pengembang sistem, pemakai yang kelak menggunakan sistem, manajemen, dan mitra kerja yang lain. Untuk melakukan analisis kebutuhan, analisis sistem biasanya melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Wawancara Cara ini merupakan cara yang paling umum dilakukan. Kebutuhan diperoleh dengan mewawancarai para pemakai dan manajer. 2. Riset terhadap sistem sekarang Informasi tentang sistem dapat diperoleh dengan mempelajari formulir pemasukan data atau layar pemasukan data, laporan- laporan yang tersedia, serta dokumentasi sistem yang berjalan. 3. Observasi lapangan Untuk memahami sistem yang sedang berjalan, analisis sistem dapat melakukan kunjungan ke lapangan dan mengamati segala hal yang sedang berlangsung. 40 4. Pengamatan terhadap sistem serupa Menggali informasi dari pemakai yang menggunakan sistem serupa pada tempat lain terkadang bisa dimanfaatkan sebagai bahan perbandingan dalam membangun sistem yang baru.

2. Desain Sistem

Desain sistem dibagi menjadi dua tahapan, yakni Perancangan Konseptual dan Perancangan Fisik. Target akhir, tahapan ini adalah menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama tahapan analisis sistem. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemograman. a. Perancangan Konseptual Perancangan konseptual sering kali disebut perancangan logis. Pada perancangan ini, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang teridentifikasi selama tahapan analis is sistem mulai dibuat untuk diimplementasikan. Ada tiga langkah penting yang dilakukan dalam perancangan konseptual, yaitu : 1. Evaluasi alternatif rancangan Digunakan untuk menentukan alternatif-alternatif rancangan yang bisa digunakan dalam sistem. 41 Tabel 2.2. Beberapa Bahan Pertimbangan Evaluasi Aternatif Rancangan Sumber : Kadir, 2003: 407-408 Pertimbangan Rancangan Alternatif Rancangan Topologi Jaringan Bus, binatang, cincin, dll Saluran Komunikasi Jalur telepon, kabel koaksial, serat optik, mikrogelombang, atau satelit Jaringan Komunikasi Sentralisasi, desentralisasi Media Penyimpanan Data Tape, floppy disk, hard disk, atau cetakan Operasi Ditangani sendiri atau outsourcing Frekuensi Keluaran Seketika, harian, mingguan, dsb Komputer Mainframe, minikomputer, atau Pemrosesan Transaksi Batch atau Online 2. Spesifikasi rancangan konseptual Spesifikasi rancangan ini mencakup elemen-elemen berikut: a Keluaran Rancangan laporan mencakup frekuensi laporan harian, mingguan, dan sebagainya, isi laporan, bentuk laporan, dan laporan cukup ditampilkan pada layar atau perlu dicetak b Penyimpanan Data Semua data yang diperlukan untuk me mbentuk laporan ditentukan lebih detail, termasuk ukuran data 42 misalnya, nama barang makimal terdiri dari 25 karakter dan letaknya dalam berkas. c Masukan Rancangan masukan meliputi data yang perlu dimasukkan ke dalam sistem d Prosedur Pemrosesan dan operasi Rancangan ini menjelaskan bagaimana data masukan diproses dan disimpan dalam rangka untuk menghasilkan laporan. 3. Menyiapkan laporan rancangan sistem konseptual. Berdasarkan laporan inilah, prancangan sistem secara fisik dibuat b. Perancangan Fisik Pada perancangan fisik, rancangan yang bersifat konseptual diterjemahkan dalam bentuk fisik sehingga terbentuk spesifikasi yang lengkap tentang modul- modul sistem dan antarmuka antarmodul, serta basis data secara fisik. Berikut adalah hasil akhir setelah perancangan fisik berakhir : 1. Rancangan keluaran, berupa bentuk laporan dan rancangan dokumen 2. Rancangan masukan, berupa rancangan layar untuk pemasukan data 3. Rancangan antarmuka pemakai dan sistem, berupa 43 rancangan interaksi antara pemakai dan sistem menu, ikon, dan lain-lain 4. Rancangan platform, berupa rancangan yang menentukan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan 5. Rancangan basis data, berupa rancangan-racangan berkas dalam basis data, termasuk penetuan kapasitas masing-masing 6. Rencana pengujian, berisi rencana yang dipakai untuk menguj i sistem 44 Gambar 2.18. Desain Sistem Sumber : Kadir, 2003: 398-415 45

3. Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem merupakan prosedur yang harus dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen rancangan sistem yang disetujui, serta menguji, menginstall dan memulai penggunaan sistem baru. Pada tahap ini terdapat banyak aktivitas yang dilakuka n: a. Pemograman b. Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak c. Pengujian, dalam tahap pengujian dibagi dalam beberapa metode: 1 Pengujian Black Box adalah berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak Pressman, 2002 : p.551. 2 Pengujian White Box adalah metode desain test case yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case Pressman, 2002 : p.553.

4. Operasi dan Pemeliharaaan

Menurut Kadir, 2003: 400-415 Setelah masa sistem berjalan sepenuhnya menggantikan siste m la ma, sistem memasuki pada tahapan operasi dan pemeliharaan. Selama sistem beroperasi, pemeliharaan sistem tetap diperlukan karena beberapa alasan. Pertama, mungkin sistem masih menyisakan masalah- masalah yang tidak terdeteksi selama masa pengujian sistem. Kedua, pemeliharaan diperlukan karena perubahan bisnis atau lingkungan. Dan ketiga, pemeliharaan juga bisa dipicu karena kinerja sistem yang menjadi 46 menurun sehingga barangkali perubahan-perubahan dalam penulisan program.

2.9. Inte rnet dan Intranet

2.9.1. Pengertian Internet dan Sejarahnya

Menurut McLeod, 2001, p.73 Internet adalah singkatan dari Interconnection Networking , atau sering disebut juga sebagai cyberspace, adalah sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai macam jaringan komputer di seluruh dunia dengan sistem operasi yang berbeda- beda. Menurut Kadir Dan Terra CH. 2005 : p.444 Internet sebenarnya merupakan contoh sebuah jaringan komputer. Jaringan ini menghubungkan jutaan komputer yang tersebar diseluruh dunia. Internet yang populernya disebut net diciptakan pada tahun 1969 untuk Departemen Pertahanan Amerika. Bantuan dana dari Advanced Research Agancy ARPA memungkinkan peneliti untuk bereksperimen agar komputer dapat berkomunikasi satu sama lain, ciptaan mereka, Advanced Research Project Agency Network ARPANET, aslinya hanya terhubung kepada 4 komputer yang terpisah di Universitas Amerika dan Institusi Penelitian Awal 1970-an, Negara lain mulai bergabung dengan ARPANET dan hanya dalam 1 dekade, ARPANET telah menyebar dan mampu mengakses kepada peneliti, administrator, dan pelajar di seluruh dunia. 47

2.9.2. Intranet

Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi internet yang diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Intranet adalah LAN yang menggunakan komunikasi dan segala fasilitas internet. Umumnya intranet juga terkoneksi ke internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan internet lainnya internet working melalui backbone internet. Keistimewaan fasilitas intranet yang tidak terdapat pada jaringan lokal LAN konvensional adalah: a. Tampilan WEB grafis, multimedia pada sistem operasi, navigasi, aplikasi maupun databasenya. b. Fasilitas standar internet seperti e- mail, transfer file FTP, emulasi terminal jarak jauh, dan pengendalian peralatan network jarak jauh. c. Aplikasi internet seperti search engine, mailing list, newsgroup, archie, gopher,dan sebagainya. d. Script Programming Universal Common Gateway Interface CGI, Perl, Visual Basic, C, dan Java yang mendukung operasi database. e. Dukungan integrasi database dan kompatibilitas dengan perangkat lunak yang telah ada seperti dengan Foxpro, SQL, maupun Oracle. f. Teknologi LAN seperti manajemen database sistem terdistribusi, client server, sharing resource dan peripheral tetap dipertahankan. 48

2.10. World Wide Web WWW

Menurut Kadir, 2005 : p.2 World Wide Web atau biasa disebut dengan WEB merupakan salah satu sumber daya Internet yang berkembang pesat. Saat ini, informasi web didistribusikan melalui pendekatan hyperlink, yangn memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acua untuk membuka halaman-halaman web yang lain.

2.10.1. Teknologi We b

Menurut Kadir, 2005 : p.6 dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk Web dinamis, terdapat dua macam pengelompokkan yaitu: 1. Teknologi pada sisi klien Teknologi pada sisi klien diimplementasikan dengan mengirimkan kode perluasan HTML atau program tersendiri dan HTML klien. Klienlah yang bertanggung jawab dalam melakukan proses terhadap seluruh kode yang diterima. Seperti: kode Vbscript, control ActiveX, Java Applet, Javascript dan Css. 2. Teknologi pada sisi server Teknologi Web pada sisi server memungkinkan pemrosesan kode didalam server sehingga kode yang sampai pada pemakai berbeda dengan kode asli pada server. Keuntungan : a. Mengurangi lalu lintas jaringan dengan cara menghindari percakapan bolak-balik antara klien dan server. 49 b. Mengurangi waktu pemuatan kode c. Mencegah masalah browser yang tidak kompatibel d. Klien dapat berinteraksi dengna data yang ada pada server e. Mencegah klien mengetahui rahasia kode

2.11. Aplikasi Berbasis Web

Menurut kamus http:www.businessdictionary.com : 2010 definisi Aplikasi berbasis web adalah Software yang menggunakan port HTTP sebagai protokol komunikasi utama, dan memberikan informasi berbasis web dalam HTML disebut aplikasi web. Web based application adalah segala bentuk aplikasi grafis, word processor, chatting, mail yang dapat dijalankan hanya dengan satu syarat, yakni memiliki akses Internet. Saat ini terdapat berbagai macam aplikasi web, diantaranya adalah webmail, online shopping, blog, search engine mesin pencarian, SFA Sales Force Automation, ERP Enterprise Resource Planning, online auction lelang online, CRM Customer Relationship Management.

2.12. Teori inventarisasi

Menurut Soemarsono S.R : 1994, p.15 Inventaris adalah daftar barang- barang yang digunakan diperusahaan atau di kantor yang menyertakan harga, jumlah, jenis dan keadaannya. Sedangkan Inventarisasi adalah pencatatan barang- barang milik kantor atau perusahaan. Pengerian lain inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan, penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan dan pendaftaran barang inventarishak 50 milik. Daftar barang inventaris hak milik adalah suatu dokumen berharga yang menunjukkan sejumlah barang milik suatu organisasi tertentu atau sebuah instansi. Adanya daftar inventaris yang lengkap, teratur dan berkelanjutan peranan yang sangat dilakukan dalam rangka : 1. Tertib administrasi dan tertib baranghak milik, 2. Pendaftaran, pengendalian dan pengawasan setiap hak milik, 3. usaha untuk memanfaatkan penggunaan setiap baranghak milik secara maksimal dalam melancarkan pencapaian maksud dan tujuan persyarikatan, 4. Menunjang pelaksanaan Penyelenggaraan Pimpinan Persyarikatan

2.13. HTML

HTML Hypertext Markup Language adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk menandai dokumen dengan pembatas informasional dan mengindikasikan bagaimana teks atau dokumen harus dipresentasikan dan bagaimana dokumen dihubungkan satu sama lain. HTML sendiri termasuk turunan Standart Generalized Markup Language SGML yang merupakan bahasa standar untuk markup. Dokumen HTML disebut markup language karena mengandung tanda tertentu yang digunakan untuk menentukan tampilan suatu teks dan tingkat kepentingan dari teks tersebut pada suatu dokumen, HTML juga mengandung multimedia text, hypertext, gambar, animasi, audio, dan video. Ana Ulfiana, 2007: 24