Sejarah Profil Kota Administrasi Jakarta Selatan

74 alternatif lokasi di Taman Pemakaman Umum Blok R Hasil rapat kemudian dibawa dan dipaparkan dihadapan Gubernur pada tanggal 19 Mei 1997 sekaligus untuk mendapat komentar serta saran beliau. Tanggapan Gubernur adalah sebagai berikut : Gedung Kantor Kota Administrasi Jakarta Selatan supaya direncanakan lebih tinggi agar KDB Koefisien Dasar Bangunan berkurang atau mengecil dan sisa tanah yang tidak terbangun akan lebih luas, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka yang dihutankan. Melakukan studi lingkungan tata air dan lalu lintas. Lokasi lama di jalan Trunojoyo bisa direncanakan untuk bangunan serba guna dan dikelola oleh BUMN. Kemudian di mulai perencanaan pembangunan gedung kantor Kota Administrasi Jakarta Selatan di Blok P, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru.

4.1.2. Visi

Mewujudkan Jakarta Selatan sebagai bagian dari ibu kota DKI Jakarta negara Republik Indonesia yang sejajar dengan kota-kota besar negara-negara maju, dihuni oleh masyarakat yang sejahtera dan berbudaya dalam lingkungan kehidupan yang berkelanjutan 75

4.1.3. Misi

Mempertahankan wilayah bagian selatan Jakarta sebagai daerah resapan air serta mewujudkan wilayah bagian utara Jakarta Selatan sebagai pusat niaga terpadu dengan strateginya, antara lain: Mendorong mengembangan kawasan strategis skala nasional dan internasional pada kawasan ekonomi yang berkembang pada masa mendatang di kawasan segitiga Kuningan, Casablanca, Manggarai dan penataan kawasan Blok M, Kebayoran Baru. Mengembangkan pusat pembibitan tanaman dan perikanan serta mengembangkan kegiatan penelitian agro dan wisata agro.

4.1.4. Lambang

Lambang Kotamadya Jakarta Selatan berbentuk perisai lima didalamnya terlukis pohon rambutan dan buah rambutan rapiah flora serta burung gelatik fauna yang mengandung arti alam lingkungan yang hijau dan teduh yang melambangkan persatuan, kekuatan dan ketenangan serta kebersamaan. Gambar 4.1. Lambang kota administrasi jakarta selatan