Desain Sistem Konsep Dasar SDLC

41 Tabel 2.2. Beberapa Bahan Pertimbangan Evaluasi Aternatif Rancangan Sumber : Kadir, 2003: 407-408 Pertimbangan Rancangan Alternatif Rancangan Topologi Jaringan Bus, binatang, cincin, dll Saluran Komunikasi Jalur telepon, kabel koaksial, serat optik, mikrogelombang, atau satelit Jaringan Komunikasi Sentralisasi, desentralisasi Media Penyimpanan Data Tape, floppy disk, hard disk, atau cetakan Operasi Ditangani sendiri atau outsourcing Frekuensi Keluaran Seketika, harian, mingguan, dsb Komputer Mainframe, minikomputer, atau Pemrosesan Transaksi Batch atau Online 2. Spesifikasi rancangan konseptual Spesifikasi rancangan ini mencakup elemen-elemen berikut: a Keluaran Rancangan laporan mencakup frekuensi laporan harian, mingguan, dan sebagainya, isi laporan, bentuk laporan, dan laporan cukup ditampilkan pada layar atau perlu dicetak b Penyimpanan Data Semua data yang diperlukan untuk me mbentuk laporan ditentukan lebih detail, termasuk ukuran data 42 misalnya, nama barang makimal terdiri dari 25 karakter dan letaknya dalam berkas. c Masukan Rancangan masukan meliputi data yang perlu dimasukkan ke dalam sistem d Prosedur Pemrosesan dan operasi Rancangan ini menjelaskan bagaimana data masukan diproses dan disimpan dalam rangka untuk menghasilkan laporan. 3. Menyiapkan laporan rancangan sistem konseptual. Berdasarkan laporan inilah, prancangan sistem secara fisik dibuat b. Perancangan Fisik Pada perancangan fisik, rancangan yang bersifat konseptual diterjemahkan dalam bentuk fisik sehingga terbentuk spesifikasi yang lengkap tentang modul- modul sistem dan antarmuka antarmodul, serta basis data secara fisik. Berikut adalah hasil akhir setelah perancangan fisik berakhir : 1. Rancangan keluaran, berupa bentuk laporan dan rancangan dokumen 2. Rancangan masukan, berupa rancangan layar untuk pemasukan data 3. Rancangan antarmuka pemakai dan sistem, berupa 43 rancangan interaksi antara pemakai dan sistem menu, ikon, dan lain-lain 4. Rancangan platform, berupa rancangan yang menentukan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan 5. Rancangan basis data, berupa rancangan-racangan berkas dalam basis data, termasuk penetuan kapasitas masing-masing 6. Rencana pengujian, berisi rencana yang dipakai untuk menguj i sistem 44 Gambar 2.18. Desain Sistem Sumber : Kadir, 2003: 398-415 45

3. Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem merupakan prosedur yang harus dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen rancangan sistem yang disetujui, serta menguji, menginstall dan memulai penggunaan sistem baru. Pada tahap ini terdapat banyak aktivitas yang dilakuka n: a. Pemograman b. Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak c. Pengujian, dalam tahap pengujian dibagi dalam beberapa metode: 1 Pengujian Black Box adalah berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak Pressman, 2002 : p.551. 2 Pengujian White Box adalah metode desain test case yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case Pressman, 2002 : p.553.

4. Operasi dan Pemeliharaaan

Menurut Kadir, 2003: 400-415 Setelah masa sistem berjalan sepenuhnya menggantikan siste m la ma, sistem memasuki pada tahapan operasi dan pemeliharaan. Selama sistem beroperasi, pemeliharaan sistem tetap diperlukan karena beberapa alasan. Pertama, mungkin sistem masih menyisakan masalah- masalah yang tidak terdeteksi selama masa pengujian sistem. Kedua, pemeliharaan diperlukan karena perubahan bisnis atau lingkungan. Dan ketiga, pemeliharaan juga bisa dipicu karena kinerja sistem yang menjadi 46 menurun sehingga barangkali perubahan-perubahan dalam penulisan program.

2.9. Inte rnet dan Intranet

2.9.1. Pengertian Internet dan Sejarahnya

Menurut McLeod, 2001, p.73 Internet adalah singkatan dari Interconnection Networking , atau sering disebut juga sebagai cyberspace, adalah sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai macam jaringan komputer di seluruh dunia dengan sistem operasi yang berbeda- beda. Menurut Kadir Dan Terra CH. 2005 : p.444 Internet sebenarnya merupakan contoh sebuah jaringan komputer. Jaringan ini menghubungkan jutaan komputer yang tersebar diseluruh dunia. Internet yang populernya disebut net diciptakan pada tahun 1969 untuk Departemen Pertahanan Amerika. Bantuan dana dari Advanced Research Agancy ARPA memungkinkan peneliti untuk bereksperimen agar komputer dapat berkomunikasi satu sama lain, ciptaan mereka, Advanced Research Project Agency Network ARPANET, aslinya hanya terhubung kepada 4 komputer yang terpisah di Universitas Amerika dan Institusi Penelitian Awal 1970-an, Negara lain mulai bergabung dengan ARPANET dan hanya dalam 1 dekade, ARPANET telah menyebar dan mampu mengakses kepada peneliti, administrator, dan pelajar di seluruh dunia.