68
memperoleh penghasilan atau profit yang diharapkan, hanya atau lebih berkonsentrasi pada pengelolaan earning assets yang berupa kredit dan kurang
memperhatikan earning assets dalam bentuk lain yang memiliki prospek yang baik seperti surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan
modal bank pada lembaga keuangan yang bukan bentuk bank atau perusahaan lain free base income. Dalam rangka mengurangi dampak negatif dari adanya risiko
kredit NPL yang tinggi, free base income memiliki peranan yang sangat penting. Pendapatan yang tinggi dari pengelolaan aset ini dapat menutup kerugian yang
timbul akibat risiko kredit.
Akan tetapi, dalam penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Agus 2010, Dewi 2010, Akhtar et al 2011 menunjukkan hasil
penelitian NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.Dimana penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar NPF maka ROA yang diperoleh
akan semakin kecil. Peningkatan NPF akan mempengaruhi profitabilitas bank, karena semakin tinggi NPF maka akan semakin buruk kualitas pembiayaan bank
yang menyebabkan jumlah pembiayaan bermasalah semakin besar.
4.2.3 Pengaruh FDR
�
�
terhadap ROA �
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.6, koefisien regresi FDR berniliai negatif sebesar -0,002 dan diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel FDR
adalah 0,615. Karena nilai probabilitas FDR, yakni 0,615, lebih besar dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara
FDR dengan variabel ROA tidak signifikan secara statistik. Perhatikan juga
69
bahwa nilai ��
ℎ�����
� |�
�����
| , yakni |0,615| |2,009| . Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji
�. Hasil penelitian tersebut menunjukkan FDR berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap ROA. Berpengaruh negatif menunjukkan semakin tinggi FDR maka semakin kecil tingkat ROA suatu bank. Sebaliknya, semakin kecil FDR
maka tingkat ROA akan semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Dendawijaya, 2005:55, bahwa tingginya rasio FDR menunjukkan
rendahnya likuiditas dan rendahnya likuiditas akan menyebabkan laba meningkat. Sebaliknya, rendahnya rasio FDR menunjukkan tingginya likuiditas dan
menyebabkan laba menurun. Menurut Bank Indonesia, penilaian aspek likuiditas mencerminkan
kemampuan bank untuk mengelola tingkat likuiditas yang memadai guna memenuhi kewajibannya secara tepat waktu dan untuk memenuhi kebutuhan yang
lain. Disamping itu, bank juga harus dapat menjamin kegiatan dikelola secara efisien dalam arti bahwa bank dapat menekan biaya pengelolaan likuiditas yang
sangat tinggi serta setiap saat bank dapat melikuidasi asetnya secara tepat dengan kerugian yang minimal SE Intern BI, 2004.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi 2010 hasil peneltian menunjukkan bahwa FDR berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap ROA.Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pihak bank harus menilai calon debitur yang mempunyai karakter kuat, kemampuan
mengembalikan uang, jaminan yang berharga, dan kondisi perekonomian yang aman.
70
Akan tetapi, penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukarno dan Syaichu 2006, dan Agus 2010 yang menunjukkan
bahwa FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Dimana penelitian ini menyatakan bahwa nilai positif yang dihasilkan FDR menunjukkan bahwa
semakin tinggi kredit yang disalurkan dan akan semakin besar ROA.
4.2.4 Pengaruh BOPO