Pengertian Audit Tugas dan Fungsi Auditor Inspektorat

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Audit

Pengertian audit menurut Arens, 2008:4 adalah : ”Auditing is accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person.” Sedangkan menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER05M.PAN032008, audit adalah: “Proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan secara independen, obyektif dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektifitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah”. Tujuan auditing pada umumnya adalah memberikan suatu pernyataan pendapat mengenai apakah laporan keuangan klien telah disajikan secara wajar dalam segala hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum. Sedangkan auditor bekerja dengan cara menarik sebuah kesimpulan dari suatu proses auditing. Berkualitas atau tidaknya hasil pekerjaan auditor akan mempengaruhi 10 kesimpulan akhir auditor dan secara tidak langsung juga akan mempengaruhi tepat atau tidaknya keputusan yang akan diambil oleh pihak perusahaan.

2.1.2 Jenis-jenis Audit

Berdasarkan UU No. 15 Tahun 2004 serta SPKN, terdapat tiga jenis audit, yaitu:

2.1.2.1 Audit Keuangan

Merupakan audit atas laporan keuangan yang bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai reasonable assurance serta untuk mengeksperimen suatu opini yang jujur mengenai posisi keuangan, hasil operasi dan arus kas, apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2.1.2.2 Audit Kinerja

Merupakan pemeriksaan secara objektif dan sistematik terhadap berbagai macam bukti meliputi audit ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, pada dasarnya merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya. Audit kinerja memfokuskan pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan kejadian- 11 kejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau fungsi yang diaudit.

2.1.2.3 Audit dengan Tujuan Tertentu

Merupakan audit khusus di luar audit keuangan dan audit kinerja yang bertujuan untuk memberikan simpulan atas hal yang diaudit. Audit dengan tujuan tertentu dapat bersifat eksaminasi examination, reviu review, atau prosedur yang disepakati agrees-upon procedures yang diduga mengandung inefesiensi atau indikasi penyalahgunaan wewenang dengan hasil audit berupa rekomendasi. Audit dengan tujuan tertentu mencakup audit atas hal-hal lain di bidang keuangan, audit investigatif, dan audit atas sistem pengendalian internal. 2.1.3 Jenis-Jenis Auditor 2.1.3.1 Auditor Independen atau akuntan publik Auditor profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya.

2.1.3.2 Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit- unit organisasi atau entitas pemerintahan atau penanggungjawaban 12 keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Di Indonesia, auditor pemerintah dibagi menjadi dua yaitu: Auditor eksternal pemerintah dan Auditor internal Pemerintah.

2.1.3.2.1 Auditor Eksternal Pemerintah

Auditor eksternal pemerintah merupakan audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK. Badan Pemeriksa Keuangan merupakan badan yang tidak tunduk kepada pemerintah sehingga diharapkan dapat independen.

2.1.3.2.2 Auditor Internal Pemerintah

Auditor internal pemerintah atau yang dikenal sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP yang bertanggung jawab kepada Presiden. Inspektorat Jenderal ItjenInspektorat Utama IttamaInspektorat yang bertanggung jawab kepada MenteriKepala Lembaga Pemerintah Non Departemen LPND. Inspektorat Pemerintah Provinsi yang bertanggung jawab kepada Gubernur, dan Inspektorat Pemerintah KabupatenKota yang bertanggung jawab kepada BupatiWalikota. Menurut Permenpan No. PER05M.PAN032008 menyatakan bahwa: “Auditor intern adalah pegawai negeri sipil yang mempunyai jabatan fungsional 13 auditor danatau pihak lain yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang melaksanakan pengawasan pada instansi pemerintah untuk dan atas nama APIP.” Penelitian ini berfokus kepada auditor internal pemerintahan, yaitu auditor Inspektorat. Inspektorat merupakan lembaga pengawasan di lingkungan pemerintah daerah, baik ditingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota. Inspektorat memainkan peran sangat penting dan signifikan dalam kemajuan dan keberhasilan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan di daerah agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan yang dilakukan oleh Inspektorat adalah kegiatan audit, yang meliputi: 1. Pemeriksaan secara berkala dan komprehensif terhadap kelembagaan pegawai daerah, keuangan daerah, barang daerah dan urusan pemerintah, 2. Pemeriksaan dana desentralisasi, 3. Pemeriksaan dana dekonstralisasi, 4. Pemeriksaan tugas pembantuan, 5. Pemeriksaan terhadap kebijakan pinjaman dan hibah luar negeri. Selain pemeriksaan audit, auditor Inspektorat dapat juga melakukan pemeriksaan tertentu dan audit terhadap laporan mengenai indikasi kemungkinan terjadinya tindakan penyimpangan korupsi, kolusi dan nepotisme dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Auditor Inspektorat bertanggungjawab terhadap Gubernur, maka peran Auditor Inspektorat sangat penting serta hasil audit yang dihasilkan auditor inspektorat cukup disoroti oleh masyarakat. 14 Auditor Inspektorat melakukan proses audit terhadap pemerintah daerah, kemudian dari hasil tersebut diberikan pada Gubernur. Pihak BPK melakukan pemeriksaan atas laporan hasil audit yang telah dibuat oleh auditor inspektorat, agar BPK dapat mengeluarkan opini terhadap laporan hasil audit yang telah dibuat tersebut. Maka, hasil audit auditor inspektorat menjadi ‘second opinion’ bagi BPK dalam melakukan proses audit.

2.1.4 Tugas dan Fungsi Auditor Inspektorat

Inspektorat Provinsi Sumatera Utara adalah merupakan Unsur Pengawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh seorang Inspektur yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur serta secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. Inspektorat Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan Pemerintahan di daerah Provinsi, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah KabupatenKota dan pelaksanaan urusan Pemerintahan di Daerah KabupatenKota serta tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas yang sebagaimana dimaksud, Inspektorat menyelenggarakan fungsi : 1. Perencanaan program pengawasan dibidang Perumusan Kebijakan teknis dibidang Inspektorat Pengawasan; 2. Perumusan kebijakan dan fasilitasi Pengawasan; 3. Pelaksanaan tugas pembantuan dibidang pengawasan; 15 4. Pelaksanaan Pelayanan Administrasi; 5. Pemeriksaan pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.1.5 Kualitas Hasil Audit