30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausatif causal research. Penelitian kausatif merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa sebab-
akibat antara 2 atau lebih variabel. penelitian ini diarahkan untuk memberikan bukti empiris dan mengetahui sejauhmana pengaruh variabel Akuntabilitas,
Integritas dan Skeptisisme profesional mempengaruhi variabel Kualitas Hasil Audit pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara.
3.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jalan K.H. Wahid Hasyim No. 8 Medan.
3.3 Batasan Operasional
Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada 3 variabel independen yang diperkirakan berpengaruh terhadap kualitas hasil audit Y pada Inspektorat
Provinsi Sumatera Utara yaitu Akuntabilitas X1, Integritas X2 dan Skeptisisme Profesional X3.
31
3.4 Definisi Operasional
Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen dependent variable dan tiga variabel independen independent variable. variabel independen adalah
variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai pengaruh positif ataupun negatif bagi variabel dependen nantinya.
Dalam penelitian ini Variabel dependen yang digunakan adalah kualitas hasil audit Y, sedangkan variabel independen adalah akuntabilitas X1, integritas
X2 dan skeptisisme profesional X3. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan
penelitian ini, maka perlu diberikan definisi operasional variabel yang akan diteliti sebagai dasar dalam menyusun kuesioner penelitian, definisi operasional dapat
dijelaskan sebagai berikut :
3.4.1 Kualitas hasil audit Y
Kualitas hasil audit Y adalah probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam
sistem akuntansi SKPD. Wooten 2003 telah mengembangkan model kualitas hasil audit dari membangun teori dan penelitian empiris yang ada.
Model Wooten dijadikan sebagai indikator untuk kualitas hasil audit yaitu: 1 Deteksi salah saji, 2 Kesesuaian dengan standar auditing, 3
Kepatuhan terhadap SOP, 4 Resiko audit, 5 Prinsip kehati-hatian, dan 6 Proses pengendalian atas pekerjaan oleh supervisor. Semua pertanyaan
diukur dengan skala Likert 1 sampai 5. Skala nilai yaitu sangat tidak setuju
32
STS dengan nilai 1, tidak setuju TS dengan nilai 2, netral N dengan
nilai 3, setuju S dengan nilai 4 dan sangat setuju SS dengan nilai 5. 3.4.2 Akuntabilitas X1
“Akuntabilitas X1 merupakan dorongan psikologi sosial yang dimiliki seseorang untuk mempertanggungjawabkan sesuatu yang telah
mereka kerjakan kepada lingkungan atau orang lain” Tetlock, 1984. Variabel akuntabilitas diukur menggunakan indikator 1 motivasi 2
pengabdian pada profesi dan 3 kewajiban sosial. Semua pertanyaan diukur dengan skala Likert 1 sampai 5. Skala nilai yaitu sangat tidak setuju
STS dengan nilai 1, tidak setuju TS dengan nilai 2, netral N dengan nilai 3, setuju S dengan nilai 4 dan sangat setuju SS dengan nilai 5.
3.4.3 Integritas X2
“Integritas X2 merupakan sikap jujur, berani, bijaksana dan tanggung jawab auditor dalam melaksanakan audit. Auditor dituntut untuk
jujur dengan taat pada peraturan, tidak menambah atau mengurangi fakta dan tidak menerima segala sesuatu dalam bentuk apapun” Sari, 2007.
Integritas merupakan tanggung jawab auditor untuk tidak merugikan orang lain, memperbaiki hasil kerjanya, konsisten terhadap pekerjaan serta
bersikap sesuai norma dan perturan yang berlaku. Indikator dalam mengukur integritas yaitu 1 kejujuran auditor, 2 keberanian auditor, 3
sikap bijaksana auditor, dan 4 tanggung jawab auditor. Semua pertanyaan diukur dengan skala Likert 1 sampai 5. Skala nilai yaitu sangat
33
tidak setuju STS dengan nilai 1, tidak setuju TS dengan nilai 2, netral N dengan nilai 3, setuju S dengan nilai 4 dan sangat setuju SS dengan
nilai 5.
3.4.4 Skeptisisme Profesional X3
Skeptisisme Profesional X3 merupakan kemahiran profesional yang cermat dan seksama. Variabel Skeptisisme Profesional akan diukur
dengan aspek-aspek Skeptisisme Profesional yaitu 1 sikap skeptis dan 2 keyakinan yang memadai. Semua pertanyaan diukur dengan skala Likert 1
sampai 5. Skala nilai yaitu sangat tidak setuju STS dengan nilai 1, tidak setuju TS dengan nilai 2, netral N dengan nilai 3, setuju S dengan
nilai 4 dan sangat setuju SS dengan nilai 5.
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Operasional
Indikator Skala
Variabel Dependen
Kualitas Hasil Audit
Y Probabilitas dimana
seorang auditor menemukan dan
melaporkan tentang adanya suatu
pelanggaran dalam sistem akuntansi SKPD
1. Deteksi salah saji
2. Kesesuaian dengan
standar auditing 3.
Kepatuhan terhadap SOP
4. Resiko audit
5. Prinsip kehatian-
hatian 6.
Proses pengendalian atas pekerjaan oleh
supervisor Likert
34
Variabel Definisi Operasional
Indikator Skala
Variabel Independen
Akuntabilitas X1
dorongan psikologi sosial yang dimiliki
seseorang untuk mempertanggungjawab
kan sesuatu yang telah mereka kerjakan kepada
lingkungan atau orang lain
1. motivasi
2. pengabdian pada
profesi 3.
kewajiban sosial Likert
Integritas X2
sikap jujur, berani, bijaksana dan tanggung
jawab auditor dalam melaksanakan audit.
1. kejujuran auditor
2. keberanian auditor
3. sikap bijaksana
auditor 4.
tanggung jawab auditor
Likert
Skeptisisme Profesional
X3 kemahiran profesional
yang cermat dan seksama.
1. sikap skeptis
2. keyakinan yang
memadai Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Untuk skala pengukuran variabel, peneliti menggunakan skala likert 1 sampai 5. “Skala likert adalah sebuah jawaban dimana responden diminta untuk
memberikan pernyataan setuju atau tidak setuju” Sekaran, 2011. Semakin tinggi nomor jumlah, maka semakin besar variabel independen mempengaruhi variabel
dependen. Skala nilai yaitu sangat tidak setuju STS dengan nilai 1, tidak setuju TS dengan nilai 2, netral N dengan nilai 3, setuju S dengan nilai 4 dan sangat
setuju SS dengan nilai 5.
35
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada
Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Jumlah populasi sebanyak 80 delapan puluh orang yang terdiri dari berbagai bidang disiplin ilmu.
Sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan metode sensus
dimana semua populasi dijadikan sampel penelitian. Sensus digunakan jika elemen populasi relatif sedikit dan bersifat heterogen.
3.7 Jenis Data