Kualitas hasil audit Y Integritas X2

31

3.4 Definisi Operasional

Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen dependent variable dan tiga variabel independen independent variable. variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai pengaruh positif ataupun negatif bagi variabel dependen nantinya. Dalam penelitian ini Variabel dependen yang digunakan adalah kualitas hasil audit Y, sedangkan variabel independen adalah akuntabilitas X1, integritas X2 dan skeptisisme profesional X3. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan definisi operasional variabel yang akan diteliti sebagai dasar dalam menyusun kuesioner penelitian, definisi operasional dapat dijelaskan sebagai berikut :

3.4.1 Kualitas hasil audit Y

Kualitas hasil audit Y adalah probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi SKPD. Wooten 2003 telah mengembangkan model kualitas hasil audit dari membangun teori dan penelitian empiris yang ada. Model Wooten dijadikan sebagai indikator untuk kualitas hasil audit yaitu: 1 Deteksi salah saji, 2 Kesesuaian dengan standar auditing, 3 Kepatuhan terhadap SOP, 4 Resiko audit, 5 Prinsip kehati-hatian, dan 6 Proses pengendalian atas pekerjaan oleh supervisor. Semua pertanyaan diukur dengan skala Likert 1 sampai 5. Skala nilai yaitu sangat tidak setuju 32 STS dengan nilai 1, tidak setuju TS dengan nilai 2, netral N dengan nilai 3, setuju S dengan nilai 4 dan sangat setuju SS dengan nilai 5. 3.4.2 Akuntabilitas X1 “Akuntabilitas X1 merupakan dorongan psikologi sosial yang dimiliki seseorang untuk mempertanggungjawabkan sesuatu yang telah mereka kerjakan kepada lingkungan atau orang lain” Tetlock, 1984. Variabel akuntabilitas diukur menggunakan indikator 1 motivasi 2 pengabdian pada profesi dan 3 kewajiban sosial. Semua pertanyaan diukur dengan skala Likert 1 sampai 5. Skala nilai yaitu sangat tidak setuju STS dengan nilai 1, tidak setuju TS dengan nilai 2, netral N dengan nilai 3, setuju S dengan nilai 4 dan sangat setuju SS dengan nilai 5.

3.4.3 Integritas X2

“Integritas X2 merupakan sikap jujur, berani, bijaksana dan tanggung jawab auditor dalam melaksanakan audit. Auditor dituntut untuk jujur dengan taat pada peraturan, tidak menambah atau mengurangi fakta dan tidak menerima segala sesuatu dalam bentuk apapun” Sari, 2007. Integritas merupakan tanggung jawab auditor untuk tidak merugikan orang lain, memperbaiki hasil kerjanya, konsisten terhadap pekerjaan serta bersikap sesuai norma dan perturan yang berlaku. Indikator dalam mengukur integritas yaitu 1 kejujuran auditor, 2 keberanian auditor, 3 sikap bijaksana auditor, dan 4 tanggung jawab auditor. Semua pertanyaan diukur dengan skala Likert 1 sampai 5. Skala nilai yaitu sangat 33 tidak setuju STS dengan nilai 1, tidak setuju TS dengan nilai 2, netral N dengan nilai 3, setuju S dengan nilai 4 dan sangat setuju SS dengan nilai 5.

3.4.4 Skeptisisme Profesional X3